Kaskus

Entertainment

machinAvatar border
TS
machin
Anggota Wali Songo Dari 3 Kitab & Konsep Penyebaran Islam Wali Songo

Halo, Agan Aganwati, selamat pagi, sehat dan bahagia selalu dan ditambahkan rejekinya ya. emoticon-Nyepi
Anggota Wali Songo Dari 3 Kitab & Konsep Penyebaran Islam Wali Songo

Membahas tentang Wali Songo dari sudut pandang sejarahnya bisa dikatakan juga membahas sejarah Indonesia. Pembahasan Wali Songo pada Thread ini fokus pada sejarahnya dan sudah TS ambil dari sumber buku dan jurnal. TS termotivasi karena penasaran dengan sejarah Wali Songo bagaimana mereka menyebarkan Islam di Nusantara.

Anggota Wali Songo Dari 3 Kitab & Konsep Penyebaran Islam Wali Songo

Meskipun teori awal mula kedatangan Islam masih menjadi pertanyaan dan terus digalih oleh pakar antropologi dan sejarah. Penyebaran dan perkembangan Islam di Nusantara dapat dianggap telah terjadi pada tahun-tahun awal abad ke-12 M.

Kemudian pada abad ke-15 sampai ke-16, perkembangan Islam semakin terlihat, dengan ditandai tumbuhnya kebudayaan baru yang menampilkan sintesis antara unsur kebudayaan Hindu-Budha dengan unsur kebudayaan Islam.

Wali Songo, memiliki andil besar dalam penyebaran agama Islam di Nusantara kala itu. Wali Songo, yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai sembilan tokoh yang sarat dengan karomah, kealiman, dan kedekatannya kepada sang pencipta, menjadi sejarah yang sangat bagus untuk diulas. Terutama dalam sisi sejarah penyebaran Islam di Indonesia.

WALI SONGO, WALISONGO, ATAU WALISANGA

Anggota Wali Songo Dari 3 Kitab & Konsep Penyebaran Islam Wali Songo

Secara cermat, ternyata penulisan Wali Songo ada beberapa versi cara penulisan. Dalam jurnal ilmiah kajian Antropologi yang ditulis oleh Siti Maziyah dan Rabith Jihan Amaruli menyebutkan bahwa ada tiga cara penulisan, yaitu Walisanga menggunakan “a”, Walisongo menggunakan “o”, dan Wali Songo, dipisah dan menggunakan “o”. Namun dalam pengucapannya, semua diucapkan dengan cara yang sama. Dalam Threadini, TS menggunakan Wali Songo, dipisah dan menggunakan “o”, alasannya karena frasa ini lebih familiar daripada beberapa versi penulisan yang lainnya.

Wali Songo sendiri juga memiliki beberapa versi makna. Bagi masyarakat Jawa, Wali Songo memiliki arti waliyang berjumlah sembilan orang. Dalam bahasa Jawa, songo memiliki arti sembilan, sedangkan wali adalah kata serapan dari bahasa Arab yang berarti orang yang mencintai dan dicintai Allah. Untuk kata wali, semua sejarawan sepakat dengan arti tersebut. Namun untuk kata songo sendiri, selain memiliki arti sembilan, muncul beberapa tafsiran lain yang berbeda. Ada yang menyampaikan bahwa songo seharusnya diucapkan sana, salah satu kata dalam bahasa Jawa yang menunjukkan suatu tempat tertentu. Dalam bahasa Arab, sana ditulis dengan tsana, yang memiliki arti ‘terpuji’. Jadi, muncul arti lainnya lagi, Wali Tsana adalah wali yang terpuji.Bagi masyarakat Jawa, bilangan sembilan merupakan bilangan magis dan berkaitan erat dengan kosmologi orang Jawa beragama Hindu yang meyakini bahwa alam semesta ini diatur dan dilindungi oleh dewa-dewa penjaga mata angin. Mereka adalah delapan penguasa mata angin dan satu dewa penguasa arah pusat. Nama-nama dewa penguasa mata angin dijumpaik pada tertib cosmos pada Candi Lorodjonggrang yang meliputi Kuwera (Utara), Isyana (Timur Laut), Indra (Timur), Agni (Tenggara), Kama (Selatan), Surya (Barat Daya), Baruna (Barat), Bayu (Barat Laut), ditambah satu penjaga titik pusat, yaitu Syiwa.

Anggota Wali Songo Dari 3 Kitab & Konsep Penyebaran Islam Wali Songo

Kosmologi yang sama juga dianut oleh orang Bali beragama Hindu dengan perbedaan terletak pada nama dewa. Mereka adalah Wishnu (Utara), Iswara (Timur Laut), Sambhu (Timur), Maheswara (Tenggara), Brahma (Selatan), Rudra (Barat Daya), Mahadewa (Barat), Changkara (Barat Laut), ditambah satu penjaga titik pusat yaitu Syiwa. Kala itu, kosmologi yang dianut orang Jawa dan orang Bali beragama Hindu dikenal dengan sebutan Nawa Dewata yang memiliki arti sembilan dewa.

Berkaca dari kosmologi Nawa Dewata, dapat diasumsikan bahwa konsep Wali Songo dapat dikatakan sebagai suatu proses pengambilalihan konsep Nawa Dewata yang bersifat hinduistik menjadi konsep sembilan wali yang bersifat sufistik.

Konsep Wali Songo dalam kosmologi Islam bersumber dari konsep kewalian yang secara umum oleh kalangan penganut sufisme diyakini meliputi sembilan tingkat kewalian. Sembilan tingkat kewalian tersebut memiliki tugas masing-masing sesuai kewilayahannya.

Mereka adalah 

(1) Wali Aqthab atau Wali Quthub, yang merupakan pemimpin para wali seluruh alam semesta; (2) Wali Aimmah yang merupakan pembantu Wali Aqthab dan menggantikan kedudukan Wali Aqthab jika wafat; 

(3) Wali Autad, yaitu wali penjaga empat penjuru mata angin; 

(4) Wali Abdal yaitu wali penjaga tujuh musim; 

(5) Wali Nuqaba yaitu wali penjaga hokum syariat; 

(6) Wali Nujaba, yang setiap masa berjumlah delapan orang; 

(7) Wali Hawariyyun, yaitu wali pembela kebenaran agama, baik pembelaan dalam bentuk argumentasi maupun senjata; 

(8) Wali Rajabiyyun, yaitu wali yang karomahnya muncul setiap bulan Rajab; 

(9) Wali Khatam, yaitu wali yang menguasai dan mengurus wilayah kekuasaan umat Islam.

ANGGOTA WALI SONGO

Anggota Wali Songo Dari 3 Kitab & Konsep Penyebaran Islam Wali Songo

Lalu, siapa saja sebenarnya anggota Wali Songo ? Menurut kitab Walisanaanggota Walisana yang berjumlah delapan orang yang meliputi 
(1) Sunan Ampel, 
(2) Sunan Gunung Jati, 
(3) Sunan Ngudung, 
(4) Sunan Giri di Giri Gajah, 
(5) Sunan Makdum di Bonang, 
(6) Sunan ‘Alim di Majagung, 
(7) Sunan Mahmud di Drajat, 
(8) Sunan Kali disebut wali terakhir.

Sedangkan menurut Babad Tanah Jawi jumlah wali dalam Wali Songo ada sembilan orang; 
(1) Sunan Ampel, 
(2) Sunan Bonang, 
(3) Sunan Giri, 
(4) Sunan Gunung Jati, 
(5) Sunan Kalijaga, 
(6) Sunan Drajat, 
(7) Sunan udung, 
(8) Sunan Muria, 
(9) Syaikh Maulana Magribi.

Sedangkan menurut Babad Cirebon disebutkan bahwa yang dimaksud Wali Songo meliputi 
(1) Sunan Bonang, 
(2) Sunan Giri Gajah, 
(3) Sunan Kudus, 
(4) Sunan Kalijaga, 
(5) Syaikh Majagung, 
(6) Maulana Maghribi, 
(7) Syaikh Bentong, 
(8) Syaikh Lemah Abang, 
(9) Sunan Gungung Jati Purba.

Dari tiga sumber tersebut, dengan menggunakan pendekatan dari masing-masing pribadi tokohnya, Wali Songo ternyata berjumlah lebih dari sembilan orang. Mereka adalah 

(1) Raden Rahmat yang bergelar Sunan Ampel, 
(2) Raden Paku yang bergelar Sunan Giri Prabu Satmata, 
(3) Raden Mahdum Ibrahin yang bergelar Sunan Bonang, 
(4) Raden Qasim yang bergelar Sunan Drajat, 
(5) Raden Alim Abu Hurerah bergelar Sunan Majagung, 
(6) Usman Haji bergelar Sunan Undung, 
(7) Syarif Hidayatullah bergelar Sunan Gunung Jati, 
(8) Radin Sahid yang bergelar Sunan Kalijaga,
 (9) Syaikh Datuk Abdul Jalil yang bergelar Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Siti Jenar, 
(10) Jakfar Shadiq yang bergelar Sunan Kudus, 
(11) Raden Umar Said yang bergelar Sunan Muria, 
(12) Syaikh Maulana Malik Ibrahim, 
(13) Syaikh Jumadil Kubro, 
(14) Syaikh Maulana Maghribi.



Anggota Wali Songo Dari 3 Kitab & Konsep Penyebaran Islam Wali Songo
Terimakasih sudah membaca Thread ini sampai selesai. Selamat beraktivitas.emoticon-Embarrassment
Sumber : 1
Jurnal,”Walisanga: Asal, Wilayah dan Budaya Dakwahnya di Jawa”, Siti Maziyah dan Rabith Jihan A, UNDIP.
Buku, "Atlas Wali Songo", KH. Agus Sunyoto.


wisudajuniAvatar border
husnamutiaAvatar border
eyefirst2Avatar border
eyefirst2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.9K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan