- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Soal Penyerangan Kapolda Papua, Pihak Polri Sebut Itu Tarian Adat
TS
sindonews.com
Soal Penyerangan Kapolda Papua, Pihak Polri Sebut Itu Tarian Adat

JAKARTA - Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal meluruskan soal 'penyerangan' terhadap Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri saat sedang melayat ke rumah duka Wakil Gubernur Klemen Tinal, pada Sabtu, 22 Mei 2021, kemarin.
Baca juga: Wagub Papua Klemen Tinal Meninggal Dunia, Kemendagri Berduka
Dijelaskan Kamal, penyerangan yang terjadi terhadap Kapolda Papua serta tamu yang datang ke rumah duka almarhum Klemen Tinal, merupakan adat-istiadat masyarakat setempat. Kerabat Klemen Tinal dan masyarakat setempat melakukan ritual kepercayaan yang disebut dengan tarian waeta.
Baca Juga:
- Halal Bihalal Bareng PA 212, Anies: Rasa Keadilan Jadi Prasyarat untuk Bisa Hidup Damai
- Kementerian Kominfo Gelar Ruang Pamer Literasi Digital
- Anies: Perjuangan untuk Kemerdekaan Palestina Selalu Jadi Agenda Utama
Baca juga: Bedah Buku Kapolda Papua Barat, Tanah Papua Mozaik Indonesia yang Perlu Dirawat
Tarian waeta, kata Kamal, merupakan kepercayaan atau adat-istiadat setempat yang dilakukan dengan cara menari sambil melempari tamu yang datang dengan berbagai benda. Namun, tarian itu tidak berlangsung lama.
Baca juga: Massa Serang Kapolda dan Pejabat Daerah di Rumah Duka Wagub Papua
"Itu tarian waeta sesuai adat mereka sambil menari dan melempari kaca dengan batang-batang dan batu, Kapolda dan tamu yang lain berada di sekitar TKP. Itu kepercayaan mereka, tidak lama kemudian tenang seperti situasi berduka," kata Kamal saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Minggu (23/5/2021).
Baca juga: Kunker di Asmat, Kapolda Papua Imbau Masyarakat Kembali Berdamai
Kamal menekankan, kejadian terhadap Kapolda Papua di rumah duka Klemen Tinal bukan suatu penyerangan. Kata Kamal, kepercayaan tarian waena dilakukan oleh kerabat Klemen Tinal sebagai bentuk kehilangan.
"Tidak ada (penyerangan). Massa yang datang dan menjemput jenazah dari bandara ke kediaman itu banyak sekali. Warga merasa kehilangan almarhum," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, suasana ricuh sempat terjadi ketika jenazah Klemel Tinal tiba di rumah duka daerah Kota Jayapura pada Sabtu, (22/5/2021). Kapolda serta sejumlah pejabat Papua yang datang ke rumah dukua dilempari benda-benda oleh kerabat almarhum Klemel Tinal.
Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Ketokohan Sandiaga, Prabowo dan Airlangga Menguat Dinilai Masuk Akal-
Cegah Corona, Menhub Imbau Kapolda Terus Lakukan Pengawasan Pemeriksaan-
Klasemen Papan Survei Capres Masih Dirajai Prabowo, Ganjar dan Anies0
152
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan