Masih ingat dengan berita beberapa waktu yang lalu, orang sekampung membeli mobil secara bersamaan. Hal ini terjadi di desa Sumurgeneng, Tuban, Jawa Timur, dimana warga yang berkeseharian sebagai petani dengan pendapatan pas-pasan bisa membeli mobil secara bersamaan. Sejumlah 225 warga di desa Sumurgeneng ini kaya mendadak karena mendapat ganti rugi atas lahan sawah mereka yang akan dijadikan mega proyek kilang minyak. Rata-rata setiap warga mendapat ganti rugi sebesar 8 Milyar, bahkan ada yang mencapai 38 Milyar. Siapa yang tidak mau dapat uang sebanyak itu dalam waktu singkat, walaupun tanah melayang. Tetapi dengan uang sebesar itu jika kita bijak dalam menggunakan bisa untuk usaha yang lain, atau bahkan beli lahan sawah baru yang harganya juga tidak seberapa.


Di rekening bank ada uang 100 Triliun, siapa yang tidak mau?. Uang 1 Milyar saja sudah bingung mau buat apa misal dapat secara mendadak, ini dapatnya 100 Triliun bisa untuk hidup 7 turunan. Kejadian ini di alami oleh Firdaus, salah satu warga Bengkulu. Awalnya dia akan mentransfer uang sebesar 8 juta, tetapi mendapat laporan ada transaksi transfer sebesar 49 juta di rekening miliknya. Firdaus kemudian melaporkan ke pihak Bank Mandiri, sebagai bank yang dia gunakan. Setelah melapor uang Firdaus sebesar 49 juta kembali ke rekeningnya, namun sayangnya uang tersebut tidak dapat di tarik.

Setelah itu ada keganjilan, saat Firdaus memriksa saldo tabungannya melalui SMS Banking, muncullah saldo 100 Triliun di tabungan miliknya. Melaporlah kembali ke pihak bank atas kejanggalan yang dia alami. Selang beberapa waktu uang 100 Triliun berikut uang 49 juta milik Firdaus hilang dari rekeningnya. Dan ternyata pihak bank tidak mau mengembalikan uang 49 juta Firdaus yang hilang.


Orang kaya mendadak berikutnya datang dari luar negeri, berawal ketika sepasang suami istri sedang berkendara ke San Antonio. Saat itu sang suami melihat tumpukan sampah, dan ada sebuah biola usang. Sang suami mengambil biola tersebut, dengan tujuan untuk memperbaiki biola lama mereka yang rusak.

Saat mereka memperbaiki biolanya ke pengrajin biola, si pengrajin biola curiga dengan biola yang dimiliki seapasang suami istri ini. Ternyata biola tersebut adalah biola buatan Giuseppe Pedrazzini, si pengrajin biola ini dengan baiknya menghubungi mereka. Harga biola Giuseppe Pedrazzini ini mencapai 50.000 US Dollar, atau setara dengan 800 juta.


Muntahan yang seharusnya tidak bernilai, dan lebih ke arah jorok, siapa sangka bisa mendatangkan milyaran. Hal ini di alami oleh seorang nelayan asal Bengkulu bernama Sukadi, saat itu Sukadi sedang melaut bersama empat rekannya. Ketika berada di tengah laut Sukadi melihat banyak benda putih mengapung berserakan, Sukadi mengira itu sebagai limbah yang dibuang ke laut. Karena niat baiknya, Sukadi mengambil semua benda yang mengapung itu, sebagai rasa peduli menjaga ekosistem laut dari limbah. Setelah dibawa ke darat, dan melihat di internet, Sukadi baru tahu jika benda tersebut adalah Ambergris atau muntahan Paus, perkilonya bisa mencapai 40 juta lebih. Berat muntahan paus yang di kumpulkan Sukadi kurang lebih 200 kilogram.

Rasanya beruntung sekali seperti mereka ini, bisa kaya mendadak dengan cara singkat tapi halal. Siapa yang tidak mau seperti mereka kan? Tapi sebenarnya ada cara agar kita bisa kaya mendadak seperti mereka.