Jakarta, CNBC Indonesia - Harga salah satu mata uang kripto, Bitcoin, melesat di atas level US$ 40.000 (Rp 575 juta) pada perdagangan hari Jumat (21/5/2021).

Dilansir CNBC International, koin digital itu naik 1,7% dengan harga US$ 40.841 (Rp 580 juta) pada pukul 6 pagi waktu Pantai Timur AS, menurut data Coin Metrics.

Sementara itu cryptocurrency lainnya berada di merah , dengan Ethereum turun 2,2% pada US$ 2.741 (Rp 39 juta), XRP turun 4,6% pada US$ 1,13 (Rp 16 ribu) dan litecoin turun 2,4% menjadi US$ 206 (Rp 2,9 juta). Dogecoin, kripto yang terinspirasi meme yang didukung oleh CEO Tesla Elon Musk, turun 2,6% menjadi 39 sen (Rp 5.500).

Sebelumnya Bitcoin sempat jatuh di level US$ 38.965 (Rp 560 juta) pada Kamis (20/5/2021). Hal ini disebabkan oleh sinyal beragam dari CEO Tesla Elon Musk dan larangan China atas mata uang itu.
Pada 12 Mei, Musk mengatakan perusahaan mobil listriknya telah menangguhkan pembelian kendaraan dengan bitcoin karena masalah lingkungan. Bitcoin dianggap menggunakan lebih banyak bahan bakar fosil dalam penambangannya. Bahkan secara agregat, energi yang digunakan untuk menambang mata uang itu lebih besar dari seluruh kebutuhan energi negara-negara seperti Argentina dan Ukraina.
Namun untuk kali ini, keuntungan Bitcoin sedikit tertahan setelah Departemen Keuangan AS mengatakan akan mengharuskan transfer cryptocurrency senilai US$ 10.000 (Rp 143 juta) atau lebih untuk dilaporkan ke Internal Revenue Service.
"Cryptocurrency sudah menimbulkan masalah deteksi yang signifikan dengan memfasilitasi aktivitas ilegal secara luas termasuk penggelapan pajak," kata Departemen Keuangan.

Kebijakan ini adalah kebijakan terbaru atas mata uang kripto itu. Awal pekan ini, China mengeluarkan peringatan yang menegaskan kembali pendiriannya bahwa lembaga keuangan dan perusahaan pembayaran dilarang menyediakan layanan terkait kripto.

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...ke-us--40-ribu