Kaskus

News

buto.ijokAvatar border
TS
buto.ijok
Ingin Trading Tapi Takut Rugi? Makanya Belajar Dulu Gan. Yuk Belajar Bersama-sama.
Ingin Trading Tapi Takut Rugi? Makanya Belajar Dulu Gan. Yuk Belajar Bersama-sama.
Ane sudah menjadi trader forex sejak tahun 2019, sudah 1 tahun lebih ane menekuni dunia trading ini. Namun sampai saat ini ane masih terus belajar menganalisa market dengan benar, karena berdasarkan pengalaman ane, tidak ada prediksi market yang 100% benar. Sehebat apapun seorang trader, ia tidak akan bisa menganalisis market 100% benar dan secara terus menerus, inilah yang menjadi motivasi ane untuk terus belajar tentang analisa market karena ane paham, market itu sangat fluktuatif, sehingga sulit untuk memprediksi benar sampai 100% tapi setidaknya dengan belajar analisa market ane berharap ane bisa memprediksi market setidaknya 90% benar. Dengan modal analisa market sebesar 90% hal ini sudah bisa untuk menunjang target profit harian.

Tanpa ilmu analisa market, sudah pasti kalian akan rugi terus menerus di dunia trading. Karena trading bukan sekedar keberuntungan, trading adalah mempraktekan ilmu analisa market sehingga bisa mendapatkan profit konsisten. Terdengar simple ya? namun tahukah kalian? analisa market itu sangat luas sekali, ada berbagai jenis mulai dari analisa teknikal, analisa fundamental serta analisa sentimen pasar.

Kalau ane, karena ane lebih fokus di trading forex maka ane lebih fokus belajar tentang bagaimana cara melakukan analisa teknikal nya. Bagi yang belum paham apa itu analisa teknikal, analisa teknikal adalah analisa pergerakan harga market/pasar dengan menggunakan alat (perangkat statistik seperti grafik) serta dengan rumus hitungan matematika.


Alat untuk menganalisa market/pasar disebut sebagai INDIKATOR. Dengan indikatorinilah kita bisa membaca pergerakan harga suatu aset. Dimanakah kita bisa mendapatkan Indikator? Kalian tidak usah bingung membeli indikator, karena setiap broker (pialang) sudah menyiapkan indikatornya masing-masing di aplikasi trading broker. Kalian tinggal memasang indikator mana yang sesuai kebutuhan kalian. 


Bagaimana cara memilih Indikator yang tepat?
Kalau ane pribadi selalu memakai indikator sesuai dengan kondisi market nya. Nah sebelum melangkah ke pemilihan indikator, alangkah baiknya kalian pelajari dulu kondisi-kondisi market. Ada 3 kondisi market :
1. Up Trend (Tren naik)
Disebut sedang dalam tren naik apabila terbentuk deretan gunung dan lembah candle yang semakin lama semakin naik. Dan code nya dimulai dari Low, high, higher low, higher heigh, higher low (L-H-HL-HH-HL). Untuk pemahamannya bisa dilihat pada gambar yang sudah ane sediakan diatas.
2. Down Trend (Tren turun)
Ini adalah kebalikan dari Up trend, market disebut sedang dalam kondisi downtrend apabila ada deretan gunung dan lembah yang semakin lama semakin turun. Dengan code High-low-lower high-lower lows-lower high (H-L-LH-LL-LH). 
3. Sideways (Tren datar)
Ini adalah kondisi saat market sedang dalam posisi mendatar, tidak naik dan tidak turun. Harga tertinggi dan harga terendah nya akan berada hampir di 1 garis yang sama. 

Setelah mengetahui kondisi market, baru kalian memilih indikator yang tepat, karena indikator dipakai menyesuaikan kondisi market. Ketika market sedang sideways, Indikator yang bagus untuk dipasang adalah RSI 10 dan fractal.
1. RSI 10
Ini adalah indikator untuk melihat kondisi pasar saat sedang dalam posisi jenuh jual dan jenuh beli (oversold dan overbought). RSI merupakan singkatan dari Relative Strengt Index, dan 10 adalah parameter indikatornya. Memang ada banyak indikator lain yang juga memiliki fungsi yang sama untuk mendeteksi titik jenuh jual dan beli, namun untuk market sideways, menurut ane RSI 10 cukup akurat dibandingkan indikator lain.
2. FRACTAL
Fractal adalah indikator untuk melihat titik reversal atau pembalikan harga. Ditandai dengan segitiga kecil, ketika tanda fractal berada diatas candle artinya itulah titik tertinggi, dan candle berikutnya akan berbalik, begitu juga sebaliknya, jika tanda fractal berada di bawah candle artinya itulah titik terendah dan candle berikutnya akan berbalik
Ingin Trading Tapi Takut Rugi? Makanya Belajar Dulu Gan. Yuk Belajar Bersama-sama.

Sedangkan ketika market sedang dalam kondisi up trend atau down trend, gunakanlah Indikator MOVING AVERAGE, BOLLINGER BANDS, DAN STOCHASTIC OSCILATOR. 
1. INDIKATOR MOVING AVERAGE
Indikator ini digunakan untuk melihat pergerakan harga pasar dengan menghitung harga rata-rata . Ane biasanya memang moving average pada 3 garis yaitu di parameter 25, 50 dan 100. Ketika garis ini jika dipasang akan membentuk suatu wilayah pergerakan harga, sehingga kita akan tau kapan pasar menyentuh titik jenuh jual atau pun beli, serta kita juga bisa melihat kapan terjadi moment breakdown.
2. INDIKATOR BOLLINGER BANDS 
Indikator ini bisa disebut juga sebagai resistance dan suport dinamis, yang mana jika kalian trading menggunakan indikator ini, akan terlihat wilayah trading, usahakan untuk trading di wilayah bollinger bands dengan menggunakan aturan support dan resistance. Dijamin kalian akan bisa meraih profit.
3. INDIKATOR STOCHASTIC OSCILATOR
indikator ini juga memiliki fungsi untuk mengetahui titik jenuh jual dan titik jenuh beli, namun jendela indikator ini terpisah dari jendela grafik. Jendela indikator SO berada di bawah grafik candle, dengan patokan garis 80-100 untuk menganalisis wilayah overbought (jenuh beli) dan garis 20-20 untuk menganalisis wilayah oversold (jenuh jual).

Itulah sepotong penjelasan mengenai indikator yang sering ane pakai dalam trading forex. Intinya jika kalian ingin benar-benar fokus di dunia trading jangan pernah malas untuk belajar, jangan takut gagal dan selalu terapkan manajemen keuangan sehingga kalian tidak kebobolan dalam mengatur  modal kalian. Ingat tidak ada yang tidak mungkin dan tidak ada yang tidak bisa jika kita mau belajar. Mari belajar bersama-sama, dan mari kita sukses bersama di trading forex. 

sumber : satu, dua


Diubah oleh buto.ijok 21-05-2021 15:58
0
365
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan