Kaskus

Sports

anyahebatAvatar border
TS
anyahebat
Kisah Kemenangan Hebat yang Bersejarah: Lius Pongoh di Indonesia Open 1984

Kisah Kemenangan Hebat yang Bersejarah: Lius Pongoh di Indonesia Open 1984
(pbdjarum.org)

Agan dan Sista pencinta bulu tangkis pernah dengar nama "Lius Pongoh"? Kalau ada GanSis yang lahir dari generasi Millenial dan generasi Z dan masih asing dengan nama tersebut ya... wajar saja karena memang legenda bulu tangkis yang satu ini aktif di lapangan pada era '70 hingga akhir'80 an. Nah, untuk yang belum kenal Ane mau bahas sosok hebat yang satu ini dan juga kisah bersejarahnya di Indonesia Open 1984 yang selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia di thread kali ini ya! Check this out!

Nyonyong, panggilan akrab dari Lius Pongoh lahir dari pasangan Darius Pongoh dan Kartini di Jakarta, 3 Desember 1960. Mempunyai sang ayah yang menyukai bulu tangkis, Lius kecil telah mengenal raket dan kok sejak usia 3 tahun. Berdomisili di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Lius kecil sudah mempunyai jadwal rutin guna mengasah kemampuannya sebagai olahragawan. Setiap hari, ia lari dari rumahnya hingga perempatan Pancoran untuk menguji fisiknya. Setelah itu, ia membantu sang Ibunda berjualan, sekolah pada siang harinya, dan dilanjutkan latihan bulu tangkis di klubnya, yakni PB Anggara.

Berselang beberapa waktu kemudian Lius pindah ke klub Garuda Jaya. Hingga akhirnya ketika sang Ayah, Darius bekerja menjadi pelatih pada 1968 di PB Tangkas, Lius yang baru berusia 8 tahun itu masuk ke PB Tangkas dan mulai turun mengikuti berbagai kompetisi mulai dari tingkat wilayah hingga provinsi.

"Tiada hari tanpa bulu tangkis," itulah yang tersirat di benak Lius kecil.

Ambisinya besarnya untuk olahraga tepuk bulu ini sudah terbentuk sejak dini. Ada kisah lucu yang Lius ceritakan ketika Ia mengikuti Kejuaraan Provinsi DKI Jakarta. Lius ternyata yang kalah di babak semifinal ternyata masih mempunyai kesempatan untuk merebut juara ketiga. Terlampau bahagia mendengar pernyataan itu, Lius pun loncat dari bangku tribun, tersandung, dan tidak sadarkan diri selama 15 menit. Ketika siuman, alih-alih takut Lius justru kekeuh mau melanjutkan pertandingan dan ia pun sukses menjadi juara ketiga.

Melihat bakat besar sang anak di bulu tangkis, Darius semakin serius. Kabarnya, Darius tak segan memukul Lius jika melewatkan jadwal latihan. Huft...

Karena tekadnya menjadi atlet semakin kuat, Lius pun mendaftar SMA ke sekolah olahraga di Ragunan. Semasa SMA, ia telah menjajal berbagai turnamen dan menjalani turnamen Internasional pertamanya bersama Ivana Lie, Hadi Bowo, dan Bobby Ertanto pada 1977 di Genting Highland, Malaysia. Ketika itu, ia berhasil menjadi juara ganda putra bersama Bobby. Pintu mulai terbuka, Lius mengikuti Kejuaraan Bulu Tangkis Pelajar se-ASEAN di Singapura dan berhasil meraih juara perak. Ketika berada di bangku kelas dua, tepatnya 1978, Lius dipanggil ke Pelatnas PBSI, Cipayung. Dari sinilah sang legenda mulai menunjukkan taringnya...

Benar saja, kala itu Lius berhasil menjadi kantong prestasi bagi bulu tangkis Indonesia.

“Dulu pemain ganda tidak terlalu banyak, jadi sering bermain rangkap ganda putra maupun ganda campuran. Setiap hari Senin sampai Rabu, pagi latihan berat sesuai dengan nomornya. Sorenya dibalik, pemain tunggal bermain ganda agar melatih depend dan no lob depan. Sedangkan pemain ganda belajar main tunggal, agar cover lapangannya bagus,” cerita Lius yang dikutip oleh PB Djarum.


Lima tahun bermain sebagai pemain nasional, Lius berhasil mengumpulkan sejumlah gelar mulai dari Juara Swedish Open 1981, runner up Japan Open 1981, juara ganda putra Japan Open 1981 dan juara ganda putra Swedish Open 1982. Namun setelah itu, Lius mengalami cedera pinggang. Akhirnya, ia memutuskan keluar dari Pelatnas dan fokus terhadap pemulihan cederanya. Setahun berlalu, Lius kembali merancang kariernya dari awal hingga akhirnya tahun 1984 ia kembali mengikuti Seleksi Nasional dan berhasil kembali bergabung di Pelatnas.

Pada tahun inilah, cerita bersejarah sosok yang dijuluki 'Si Bola Karet' ini terjadi. Tepatnya pada Indonesia Open 1984.

Ketika itu Kartini, Ibunda tercinta mengalami sakit parah. Oleh karena itu, usai bertanding Lius menjaga ibunya setiap hari ditemani oleh kawan akrabnya, Richard Mainaky. Tidak hanya menemani Lius, Richard juga membantu Lius mengalahkan musuh bebuyutannya, Misbun Sidek, wakil Malaysia. Hingga akhirnya, Lius dan Richard pun bertemu dan ternyata Lius lah yang maju ke babak selanjutnya.

"Kalau saja Misbun tidak kalah dari Richard, belum tentu saya bisa jadi juara. Mungkin saat melawan saya Richard sengaja mengalah, karena kasihan pada saya yang harus bolak balik ke rumah sakit. Dia kan juga sempat dilatih oleh papa saya sewaktu masih kecil," tuturnya sembari tertawa pada bola.com.


Pada babak berikutnya, Lius bertemu dengan raksasa-raksasa tunggal putra saat itu seperti Morten Frost Hansen, Denmark di perempat final, lalu Liem Swie King di semifinal dan hebatnya di tengah situasi sulitnya Lius berhasil menang. Terlebih untuk kemenangannya atas Liem Swie King bukanlah kemenangan biasa. Melalui tiga game, pada game terakhir Lius ketinggalan poin ekstrim, yaitu 1-14. Saat itu, Lius sudah pasrah tetapi belum menyerah. Bagaikan dikirim keajaiban dari langit, Lius berhasil membalikkan keadaan menjadi 15-14. Gokil!

Ketika menuju final, Lius pun meminta restu sang Ibunda yang sedang berjuang keras di rumah sakit. Ada satu pesan yang selalu Ia ingat sampai sekarang.

“Mama bilang nanti kamu pasti dapat batu tetapi susah diambil,” ucap Lius.

Benar saja, setelah melewati reli sulit melawan Hastomo Arbi, Lius berhasil menjadi juara dengan perolehan skor 15-5, 10-15, dan 15-13. Seperti menunggu kemenangan sang Anak, Ibunda Lius pergi meninggalkan dunia dua hari setelah penobatan gelar juara untung sang anak.

Atas kisah luar biasanya inilah Lius Pongoh dijuluki oleh berbagai media dan semua pencinta bulu tangkis: Si Bola Karet!
Kisah Kemenangan Hebat yang Bersejarah: Lius Pongoh di Indonesia Open 1984
(pbdjarum.org)

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini. Terima kasih, Lius Pongoh!
eyefirst2Avatar border
bangdutaAvatar border
n.h3Avatar border
n.h3 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.5K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan