- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Sports
Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 1


TS
peteradis
Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 1
Sosoknya saat ini mungkin sudah tidak terlalu dikenal. Namanya pun sudah jarang terdengar di kancah sepak bola Eropa maupun dunia. Namun bagi Chelsea FC, sosok pria satu ini dianggap sangat berjasa dan kemungkinan besar masih dihormati sampai hari ini.
Sejak diakuisisi oleh Roman Abramovich, Chelsea hampir selalu mendapat gelontoran dana transfer dalam jumlah besar setiap musimnya. Dana tersebut digunakan untuk merekrut banyak pemain bintang ke dalam tim. Selain itu, Chelsea juga mendatangkan pelatih top untuk menangani para pemain bintang yang telah didatangkan.
Dengan banyaknya dana yang telah dikucurkan untuk mendatangkan pemain-pemain bintang, maka sangat wajar kalau setiap pelatih yang menangani Chelsea dituntut untuk meraih gelar juara setiap musimnya. Salah satu target juara yang dibebankan kepada setiap pelatih yang menangani Chelsea adalah gelar kejuaraan antar klub paling bergengsi di Eropa, Liga Champions.

Berbagai pelatih top dunia seperti Jose Mourinho, Luis Felipe Scolari, Guus Hiddink, Carlo Ancelotti, hingga Andre Villas Boas didatangkan dengan harapan mampu mendaratkan Trofi Si Kuping Lebar ke Stamford Bridge. Namun tak ada satupun diantara pelatih tersebut mampu mewujudkan ambisi sang bos besar.
Diluar dugaan, justru sosok pelatih yang ditunjuk sebagai pelatih sementara menggantikan Andre Villas Boas yang dipecat karena performa buruk Chelsea di kompetisi lokal, yang secara mengejutkan mampu mewujudkan ambisi Roman Abramovich. Berkat racikan strateginya, pria asal Italia kelahiran Swiss ini mampu membawa Chelsea mengangkat Trofi Liga Champions untuk pertama kali dalam sejarah klub setelah mengalahkan Bayern Munich di final.

Roberto Di Matteo mengangkat trofi Liga Champions
Siapakah sosok pelatih yang juga mampu memberikan gelar juara Piala FA 2012 untuk Chelsea ? Sosok tersebut adalah Roberto Di Matteo. Bulan April lalu, entah kenapa tiba-tiba aku kembali teringat dan penasaran akan sosok pelatih yang juga pernah membela Chelsea sebagai pemain tersebut.
Kali ini aku menuliskan dan membahas sosoknya bagi semua penggemar sepak bola, khususnya fans Chelsea FC yang mungkin penasaran akan sosoknya serta segala hal terkini tentang pelatih berkepala plontos tersebut. Semoga ini tulisan ini bisa melepaskan rasa penasaran tersebut.
Roberto Di Matteo lahir di Schaffhausen, Swiss, pada 29 Mei 1970. Walaupun terlahir, dibesarkan, dan menjalani awal karir sebagai pesepakbola di Swiss, Di Matteo memiliki darah Italia dari kedua orang tuanya yang berasal dari Abruzzo, Italia. Di Matteo juga memiliki kewarganegaraan Italia.
Roberto Di Matteo mengawali karir sepak bola dengan bermain pada posisi bek. Di Matteo menjalani debut profesional bersama klub FC Schaffhausen yang merupakan klub kota kelahirannya pada tahun 1988.

Roberto Di Matteo muda bersama rekan-rekannya di FC Schaffhausen
(berdiri memegang bola)
Di Matteo membela FC Schaffhausen selama sekitar tiga tahun sebelum akhirnya pindah ke FC Zurich pada 1991. Selama membela FC Schaffhausen, Di Matteo tampil dalam 50 laga dengan torehan dua gol.

Roberto Di Matteo berkostum FC Zurich
Di Matteo bermain selama semusim untuk FC Zurich dengan posisi sebagai libero. Selama membela FC Zurich, Di Matteo tampil dalam 34 laga di liga dan mampu mencetak enam gol.
Tahun 1992, Di Matteo memutuskan untuk bergabung dengan FC Aarau. Semusim membela FC Aarau, Di Matteo tampil dalam 33 laga dengan catatan 1 gol. Bersama FC Aarau, Di Matteo berhasil meraih gelar juara Liga Nasional A Swiss (Swiss Nationalliga A) di akhir musim 1992/1993.
Tampak puas bertualang bersama sejumlah klub di negara kelahirannya, Di Matteo mencoba peruntungan di tanah leluhurnya, Italia. Pada musim panas 1993, Di Matteo melanjutkan karir sepak bolanya dengan bergabung ke SS Lazio dengan status bebas transfer. Di Matteo menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun.

Roberto Di Matteo kala bermain untuk Lazio
Di Matteo menjalani debut sebagai pemain Lazio pada 29 Agustus 1993 pada laga kandang melawan Foggia. Di Matteo masuk ke lapangan pada menit ke-66 menggantikan Paul Gascoigne. Dino Zoff, pelatih Lazio saat itu, memainkan Di Matteo pada posisi gelandang tengah dan sejak saat itu Di Matteo selalu tampil pada posisi tersebut.
Di musim perdana berkostum Lazio, Di Matteo tampil dalam 29 laga dengan empat gol yang mampu dicetak ke gawang Atalanta, Inter Milan, Piacenza, dan Reggiana. Di Matteo tidak mampu tampil penuh di musim tersebut karena mengalami cedera retak siku kanan saat Lazio dijamu Genoa pada pekan ke-30 Serie A. Pada pertandingan yang berakhir imbang 1-1 tersebut, Di Matteo ditarik keluar pada menit ke-53 dan digantikan oleh Fabrizio Di Mauro.
Karir Di Matteo bersama Lazio berakhir di akhir musim 1995/1996. Hubungan Di Matteo dengan pelatih Lazio kala itu Zdenek Zeman tidak harmonis. Ketidakharmonisan hubungan antara pemain dan pelatih tersebut berawal dari sebuah kesalahan pada laga Serie A pekan ke-24. Lazio harus mengakui keunggulan tamunya Inter Milan berkat gol bunuh diri Alessandro Nesta di menit ke-64.
Pada musim 1995/1996, Lazio finish di posisi tiga klasemen akhir Serie A di bawah AC Milan dan Juventus. Lazio berhak untuk tampil di kompetisi UEFA Cup musim berikutnya.
Tiga tahun bermain untuk Lazio di bawah bimbingan dua pelatih, Dino Zoff dan Zdenek Zeman, Di Matteo menjadi salah satu gelandang box-to-box terbaik di Italia. Kemampuan Di Matteo sebagai seorang gelandang tergolong komplet, dia mampu menjaga kedalaman, merebut bola, menciptakan peluang, bahkan mencetak gol.
Usia yang masih muda (25 tahun) ditambah dengan kemampuan mumpuni, kecerdasan, keseriusan, serta kemauan bekerja keras membuat Ruud Gullit yang kala itu menjadi manajer-pemain di Chelsea tertarik untuk merekrutnya. Di Matteo diyakini mampu menjadi penyeimbang bagi Dennis Wise yang terkenal konfrontatif kala bermain.
Berkat bantuan Carlo Ancelotti yang merupakan mantan rekan Gullit di AC Milan dan yang saat itu merupakan asisten pelatih Timnas Italia, Arrigo Sacchi, Gullit akhirnya dapat menghubungi Di Matteo yang saat itu sedang berada di kamp Timnas Italia untuk persiapan Euro 1996.

Roberto Di Matteo tampil membela Timnas Italia
Bergabungnya Di Matteo ke Chelsea tampaknya seperti sudah diatur oleh semesta karena semua terjadi serba kebetulan. Kebetulan ada Carlo Ancelotti di Timnas Italia, kebetulan pula Timnas Italia tersisih lebih dini di Euro 1996 karena kegagalan Gianfranco Zola mengeksekusi penalti ke gawang Jerman, dan kebetulan pula Lazio sedang butuh uang setelah merekrut Pavel Nedved dari Sparta Praha.
Biaya transfer Di Matteo dari Lazio ke Chelsea sebesar 4,95 Juta Poundsterling mampu menutupi biaya transfer yang telah dikeluarkan Lazio untuk merekrut Pavel Nedved dari Sparta Praha. Nedved ditransfer dengan biaya 4,65 Juta Poundsterling.

Roberto Di Matteo berkostum Chelsea
Biaya transfer Di Matteo kala itu cukup besar untuk Chelsea sehingga menjadikannya pemain termahal sepanjang sejarah klub. Rekor transfer Di Matteo dipecahkan oleh rekan senegaranya, Gianfranco Zola, beberapa bulan kemudian. Zola didatangkan oleh Chelsea pada November 1996.

Di Matteo merayakan gol perdananya untuk Chelsea bersama rekan setimnya
Di bawah arahan Ruud Gullit, Di Matteo dengan segenap kemampuannya mampu menjadi salah satu pemain kunci Chelsea pada masa kebangkitan Chelsea di akhir tahun 1990an. Pada 21 Agustus 1996, Di Matteo menjalani debut di liga pada laga kandang menghadapi Middlesbrough. Pada laga yang dimenangkan Chelsea dengan skor 1-0 tersebut, Di Matteo mencetak gol perdana bagi Chelsea pada menit ke-86. Mark Hughes yang bergerak melebar ke sayap mengirimkan umpan yang diterima Di Matteo, dengan jeli Di Matteo melepaskan sepakan dari luar kotak penalti yang tidak terlalu keras namun akurat mengarah ke pojok kanan bawah gawang Middlesbrough.
Gol tersebut menjadi bukti bahwa tidak salah bagi Gullit dan Chelsea untuk merekrutnya. Di Matteo menjadi andalan Chelsea di lini tengah sepanjang musim 1996/1997 dengan catatan 34 penampilan dan tujuh gol. Di akhir musim, Chelsea finish di posisi keenam klasemen akhir, posisi tersebut merupakan posisi terbaik Chelsea sejak musim 1989/1990. Chelsea pun berhak tampil di ajang Piala Winners musim berikutnya.
Chelsea yang tampil cukup bagus di Premier League, ternyata mampu tampil lebih bagus lagi di ajang Piala FA. Untuk pertama kalinya, Chelsea mampu melaju hingga partai puncak setelah terakhir kali meraih juara pada 1970.
Di final Piala FA 1997, Chelsea kembali berhadapan dengan Middlesbrough dan sekali lagi Di Matteo mencetak sejarah di laga tersebut. Chelsea menumbangkan Middlesbrough dengan skor 2-0. Di Matteo mencetak sejarah lewat gol pembuka yang diciptakannya dari jarak 30 yard pada detik ke-42.

Di Matteo melepaskan tembakan keras yang berujung gol
pembuka kemenangan Chelsea atas Middlesbrough di final Piala FA 1997
Gol Di Matteo tersebut menjadi gol tercepat sepanjang sejarah final Piala FA yang digelar di Stadion Wembley. Rekor gol Di Matteo tersebut bertahan selama 12 tahun sebelum akhirnya dipecahkan oleh Louis Saha yang mencetak gol bagi Everton pada detik ke-25. Yang menarik, rekor tersebut tercipta dengan melibatkan Chelsea. Everton mampu unggul lebih dahulu di final Piala FA 2009 sebelum akhirnya harus takluk 1-2.
Performa Chelsea di musim 1997/1998 semakin membaik. Chelsea mampu menjuarai Piala Winners setelah mengalahkan Stuttgart di partai final berkat gol tunggal Gianfranco Zola. Chelsea juga berhasil menggondol gelar Piala Liga.
Pada laga final Piala Liga, Chelsea kembali berhadapan dengan Middlesbrough. Laga berlangsung ketat dan berakhir dengan skor 0-0 selama 90 menit. Laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Chelsea. Menariknya, Di Matteo sekali lagi mampu membobol gawang Middlesbrough di menit ke-107. Gol Di Matteo menjadi gol yang mengunci kemenangan Chelsea di laga final tersebut.
Pada musim 1997/1998, Di Matteo tetap tampil baik dengan raihan sembilan gol dan beberapa assist. Di Matteo masih menjadi andalan lini tengah Chelsea di musim 1998/1999.
Pada musim 1999/2000, akibat cedera yang dialami dan juga kedatangan Didier Deschamps dari Juventus, jatah bermain Di Matteo menjadi berkurang. Di Matteo tercatat hanya tampil dalam 18 pertandingan di sepanjang musim.
Walaupun jatah bermain Di Matteo berkurang di musim tersebut, namun Di Matteo tetap memberikan sumbangsih yang berarti bagi Chelsea. Pada final Piala FA 2000, gol tunggal Di Matteo ke gawang Aston Villa pada menit ke-73 memberikan Chelsea gelar Piala FA kedua setelah gelar di musim 1996/1997.
Gelar Piala FA musim 1999/2000 membuat Chelsea berhak tampil di ajang Charity Shield 2000 menghadapi Manchester United. Trofi Charity Shield 2000 yang diraih berkat kemenangan 2-0 atas Manchester United menjadi trofi terakhir yang dipersembahkan Di Matteo sebagai pemain.
Awal musim 2000/2001, Di Matteo mengalami cedera retak tulang pada tiga titik dikakinya pada laga melawan St. Gallen di ajang Piala UEFA. Cedera tersebut mengharuskan Di Matteo beristirahat selama 18 bulan. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan cedera, akhirnya membuat Di Matteo menyerah.
Di Matteo memutuskan pensiun dini sebagai pesepakbola pada Februari 2002 di usia 31 tahun. Sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan terima kasih atas kontribusinya dalam transformasi klub, Claudio Ranieri yang menjabat sebagai manajer kala itu memberikan kehormatan kepada Di Matteo untuk memimpin tim masuk ke lapangan pada laga final Piala FA 2002.
Secara keseluruhan, Di Matteo membela Chelsea selama enam musim dengan raihan 26 gol dari 175 laga. Di Matteo juga mampu mempersembahkan enam trofi. Selain itu, Di Matteo juga tercatat sebagai pemain Chelsea yang tak pernah kalah saat tampil di Old Trafford.
Selain tampil membela klub, Di Matteo tercatat membela timnas senior Italia sejak tahun 1994 hingga 1998 dengan catatan 34 penampilan dan dua gol. Di Matteo merupakan anggota skuat Italia pada putaran final Euro 1996 dan Piala Dunia 1998.
Referensi:
1. Roberto Di Matteo https://id.wikipedia.org/wiki/Roberto_Di_Matteo
2. Roberto Di Matteo https://en.wikipedia.org/wiki/Roberto_Di_Matteo
4. 1996-1997 Chelsea F.C. season
5. 1998 Football League Cup Final
Sumber gambar:
https://secure.static.goal.com/18710...96_gallery.jpg
https://img.inews.co.id/media/822/fi...abramovich.jpg
https://www.thesun.co.uk/wp-content/...trip=all&w=532
https://static.wikia.nocookie.net/mu...path-prefix=es
https://64.media.tumblr.com/71e9924d...nabmo1_640.png
https://i.pinimg.com/474x/e3/03/bb/e...ab2f1c2763.jpg
https://blue.kumparan.com/image/uplo...5mk90gvrjx.jpg
https://pbs.twimg.com/media/DeWfEx6W0AAUVzV.jpg
0
615
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan