- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bisik-bisik Penyebab ASN DKI Ogah Naik Jabatan: Khawatir Demosi hingga TGUPP


TS
samsol...
Bisik-bisik Penyebab ASN DKI Ogah Naik Jabatan: Khawatir Demosi hingga TGUPP

Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut ada dua alasan besar mengapa 239 ASN DKI enggan mengikuti lelang jabatan eselon II. Salah satunya, para ASN merasa posisi tersebut rentan dicopot.
"Berbagai argumen yang muncul dari pada ASN itu. Artinya, berbagai argumen itu begini, salah satunya soal demosi itu. Kedua, soal peran TGUPP. Jadi memang itulah yang membuat keengganan para ASN kita untuk ikut lelang jabatan dalam rangka meniti karir mereka lebih tinggi," kata Gembong saat dihubungi detikcom, Rabu (19/5/2021).
Menurut Gembong, dua penyebab ini sudah menjadi bisik-bisik di kalangan ASN DKI. Gembong kerap menerima cerita demikian meski tidak menjadi aduan resmi.
"Itu problem yang selama ini muncul dari para ASN dalam berbisik-bisik gitu. Sifatnya bisik-bisik, mereka nggak berani vulgar juga," sambungnya.
Gembong juga menyinggung perihal peran tim TGUPP yang mendominasi dalam pemerintahan DKI Jakarta.
Dia menduga hal ini menyebabkan ASN DKI tak mau naik jabatan.
"Maka saya sejak pertama saya sampaikan bahwa, artinya dugaan kami dari fraksi PDIP kenapa mereka tidak mau naik jabatan karena mereka pertama tidak merdeka dalam menjalankan fungsinya, kenapa tidak merdeka? karena peran TGUPP yang begitu kuat," jelasnya.
"Artinya fakta di lapangan itu begini, kan TGUPP bisa mengatur SKPD. jadi mereka mikir lebih baik mengatur daripada diatur. Kalau saya sebagai SKPD kan gitu ya, kan lebih enak mengatur daripada diatur," sambungnya.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta telah menepis tudingan sentralisasi TGUPP. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan tidak ada pertentangan di antara dua kelompok tersebut.
"Jadi saya kira semua TGUPP, semua dinas bersama-sama bekerja untuk pembangunan kota Jakarta untuk kepentingan masyarakat Jakarta. Jadi tidak ada dikotomi antara TGUPP dengan ASN. Semua bekerja sama untuk kepentingan masyarakat Jakarta," kata Riza saat dikonfirmasi, Selasa (18/5/2021) malam.
Riza memastikan setiap pihak, baik TGUPP maupun ASN, memiliki peran dan tugas masing-masing dalam menjalani pemerintahan di DKI. Khusus untuk TGUPP, sebutnya, tugasnya memberi masukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kan TGUPP tim gubernur untuk percepatan pembangunan, tim itu membantu memberikan masukan," jelasnya.
Politikus Gerindra itu memandang lelang jabatan ini diperlukan demi menempatkan ASN terbaik di dalam suatu jabatan. Karena itulah, Pemprov DKI Jakarta sangat mengharapkan partisipasi tinggi dari para ASN.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya geram dan menjemur ratusan anak buahnya karena tak mengikuti lelang jabatan eselon II. Padahal, ada belasan jabatan eselon II di lingkungan Pemprov DKI yang masih kosong dan kini diisi pelaksana tugas (Plt).
Dalam surat instruksi Sekda DKI soal seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi di lingkungan Pemprov DKI, ada sejumlah kursi eselon II yang dilelang. Saat ini, beberapa jabatan itu masih diisi Plt dan bukan pejabat definitif.
https://news.detik.com/berita/d-5574...rom=wpm_nhl_11
Intinya kagak ada yg mau jadi kambing hitam atas kebijakan pemimpin yg banyak omdo







darck91 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan