- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer dan Kepolisian
Panus R600 8x8 - Kendaraan Tempur Amfibi Buatan Negeri Gajah Putih


TS
si.matamalaikat
Panus R600 8x8 - Kendaraan Tempur Amfibi Buatan Negeri Gajah Putih
Demi mengejar ketertinggalan di bidang pengembangan alautsista, Negeri Gajah Putih pun mulai serius mengerjakan alutsista buatan dalam negeri. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Thailand resmi memperkenalkan kendaraan tempur (ranpur) beroda 8 dengan kemampuan amfibi. Nama ranpur tersebut adalah Panus R600 8x8.
Jika kita cari persamaannya dengan produk buatan Indonesia, maka Panus R600 memiliki persamaan dengan Anoa 2 buatan PT Pindad, salah satu persamaannya adalah kedua ranpur lapis baja tersebut sama-sama beroda ban dan berkemampuan amfibi. Jika Anoa berpenggerak 6×6, sebaliknya R600 berpenggerak 8×8.
Sebagai ranpur amfibi, Panus R600 dilengkapi dua propulsi pada bagian belakangnya. Untuk urusan propulsi, desain Panus R600 lebih terlihat efisien ketimbang propeller berukuran segede gaban yang dipasang pada bagian belakang Anoa 2. Dikutip dari armyrecognition.com (03/5/2021), Panus R600 telah resmi mendapatkan sertifikasi dari Komite Persenjataan Kementerian Pertahanan Thailand.
Prototype R600 pertama kali diuji di lokasi uji Korps Marinir Kerajaan Thailand di Provinsi Kanchanaburi pada bulan Agustus tahun 2019. Panus R600 dirancang untuk berbagai misi pertempuran, dan menurut pengembangnya, Panus Assembly Co Ltd, kemampuan ranpur ini dapat disesuaikan untuk kebutuhan angkatan darat, laut dan udara.

Ilustrasi: Panus Assembly Co Ltd
R600 mampu bergerak pada jalan dengan kemiringan samping 40% dan kemiringan tanjakan hingga 60 %. Selain itu R600 mampu melewati halangan setinggi 50 cm. Berperan sebagai APC (Armoured Personnel Carrier), R600 dioperasikan oleh 2 orang kru dan dapat menampung hingga 20 pasukan. Sebagai senjata penggebuk utama, dapat dipasangi kubah senjata yang bisa dipasangi meriam 30 mm.
Dilansir dari situs AAG, R600 dibanderol seharga 60 juta baht (US$ 1,9 juta dola) dan jika dilengkapi dengan kubah senjataNEFER 30 mm laniran Aselsan asal Turki, maka harga totalnya menjadi 120 juta baht (US$ 3,9 juta). Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:
Negara Asal : Thailand
Produsen: Panus Assembly Co Ltd
P x L X T : 8,4 m x 3,2 m x 2,75 m
Ground Clearance: 500 mm
Bobot: 25 ton
Mesin: diesel Cummins (600 hp), transmisi otomatis 6 kecepatan Allison 4500
Jatarak Jelajah: 800 km
Kecepatan Maksimum: 110 km per jam (on road)
Persenjataan: meriam Aselsan NEFER 30 mm
Kru: 2 + 20 ( personel yang diangkut)

Uji coba kemampuan amfibi.

Ilustrasi: Panus Assembly Co Ltd

Ilustrasi: @IndoPac_Info/Twitter
Yang unik dari desain Panus adalah, ranpur ini dapat diatur untuk memakai penggerak 8×8 dan 8×4. Sebagai ranpur amfibi, Panus R600 dengan dua propeller mampu melaju di air dengan kecepatan 14 km per jam. Untuk level perlindungan balistik dibuat dengan standar Stanag 4569 level 2 atau level 3.
Keunikan kedua pada ranpur ini adalah pada bodynya, meski memakai meriam 30 mm buatan Aselsan dari Turki. Namun, beberapa bahan bodynya memakai material yang dibuat oleh China. Bicara soal desain sedikit ya gan, mungkin desainer serta teknisi PT Pindad bisa belajar dari desain Panus milik Thailand.
Meski memadukan berbagai teknologi dari berbagai negara, terkait desain, jujur saja ranpur buatan Thailand lebih terlihat bagus dan ringkas dibanding Anoa 2 yang sama-sama dibuat berkemampuan amfibi. Contohnya pada bagian propeller yang dipakai untuk berenang, propeller milik Anoa 2 terlihat besar dan tampak aneh. Sementara propeller milik Panus terlihat biasa-biasa saja. Coba kita lihat perbandingannya dibawah gan:

Propeller Anoa 2 yang segede gaban
Ilustrasi: indomiliter.com

Bagian belakang Panus, dengan propeller yang terletak di sisi kiri dan kanan bawah terlihat biasa-biasa aja.
Ilustrasi: Panus Assembly Co Ltd
Nah, demikian sedikit bedah kemampuan ranpur dari Negeri Gajah Putih, di mana kini mereka mulai untuk mengembangkn industri pertahanan dalam negeri. Dengan hadirnya Panus, maka persaingan di industri pertahanan dan senjata di kawasan Asia Tenggara akan semakin menarik. Sekian dulu dari TS, sampai jumpa di pembahsan selanjutnya
Jika kita cari persamaannya dengan produk buatan Indonesia, maka Panus R600 memiliki persamaan dengan Anoa 2 buatan PT Pindad, salah satu persamaannya adalah kedua ranpur lapis baja tersebut sama-sama beroda ban dan berkemampuan amfibi. Jika Anoa berpenggerak 6×6, sebaliknya R600 berpenggerak 8×8.
Sebagai ranpur amfibi, Panus R600 dilengkapi dua propulsi pada bagian belakangnya. Untuk urusan propulsi, desain Panus R600 lebih terlihat efisien ketimbang propeller berukuran segede gaban yang dipasang pada bagian belakang Anoa 2. Dikutip dari armyrecognition.com (03/5/2021), Panus R600 telah resmi mendapatkan sertifikasi dari Komite Persenjataan Kementerian Pertahanan Thailand.
Prototype R600 pertama kali diuji di lokasi uji Korps Marinir Kerajaan Thailand di Provinsi Kanchanaburi pada bulan Agustus tahun 2019. Panus R600 dirancang untuk berbagai misi pertempuran, dan menurut pengembangnya, Panus Assembly Co Ltd, kemampuan ranpur ini dapat disesuaikan untuk kebutuhan angkatan darat, laut dan udara.

Ilustrasi: Panus Assembly Co Ltd
R600 mampu bergerak pada jalan dengan kemiringan samping 40% dan kemiringan tanjakan hingga 60 %. Selain itu R600 mampu melewati halangan setinggi 50 cm. Berperan sebagai APC (Armoured Personnel Carrier), R600 dioperasikan oleh 2 orang kru dan dapat menampung hingga 20 pasukan. Sebagai senjata penggebuk utama, dapat dipasangi kubah senjata yang bisa dipasangi meriam 30 mm.
Dilansir dari situs AAG, R600 dibanderol seharga 60 juta baht (US$ 1,9 juta dola) dan jika dilengkapi dengan kubah senjataNEFER 30 mm laniran Aselsan asal Turki, maka harga totalnya menjadi 120 juta baht (US$ 3,9 juta). Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:
Panus R600 8x8
Negara Asal : Thailand
Produsen: Panus Assembly Co Ltd
P x L X T : 8,4 m x 3,2 m x 2,75 m
Ground Clearance: 500 mm
Bobot: 25 ton
Mesin: diesel Cummins (600 hp), transmisi otomatis 6 kecepatan Allison 4500
Jatarak Jelajah: 800 km
Kecepatan Maksimum: 110 km per jam (on road)
Persenjataan: meriam Aselsan NEFER 30 mm
Kru: 2 + 20 ( personel yang diangkut)

Uji coba kemampuan amfibi.

Ilustrasi: Panus Assembly Co Ltd

Ilustrasi: @IndoPac_Info/Twitter
Yang unik dari desain Panus adalah, ranpur ini dapat diatur untuk memakai penggerak 8×8 dan 8×4. Sebagai ranpur amfibi, Panus R600 dengan dua propeller mampu melaju di air dengan kecepatan 14 km per jam. Untuk level perlindungan balistik dibuat dengan standar Stanag 4569 level 2 atau level 3.
Keunikan kedua pada ranpur ini adalah pada bodynya, meski memakai meriam 30 mm buatan Aselsan dari Turki. Namun, beberapa bahan bodynya memakai material yang dibuat oleh China. Bicara soal desain sedikit ya gan, mungkin desainer serta teknisi PT Pindad bisa belajar dari desain Panus milik Thailand.
Meski memadukan berbagai teknologi dari berbagai negara, terkait desain, jujur saja ranpur buatan Thailand lebih terlihat bagus dan ringkas dibanding Anoa 2 yang sama-sama dibuat berkemampuan amfibi. Contohnya pada bagian propeller yang dipakai untuk berenang, propeller milik Anoa 2 terlihat besar dan tampak aneh. Sementara propeller milik Panus terlihat biasa-biasa saja. Coba kita lihat perbandingannya dibawah gan:

Propeller Anoa 2 yang segede gaban

Ilustrasi: indomiliter.com

Bagian belakang Panus, dengan propeller yang terletak di sisi kiri dan kanan bawah terlihat biasa-biasa aja.
Ilustrasi: Panus Assembly Co Ltd
-----
Nah, demikian sedikit bedah kemampuan ranpur dari Negeri Gajah Putih, di mana kini mereka mulai untuk mengembangkn industri pertahanan dalam negeri. Dengan hadirnya Panus, maka persaingan di industri pertahanan dan senjata di kawasan Asia Tenggara akan semakin menarik. Sekian dulu dari TS, sampai jumpa di pembahsan selanjutnya

Referensi: 1.2.3
Ilustrasi Gambar: Panus Assembly
Co Ltd, Twitter
Diubah oleh si.matamalaikat 19-05-2021 17:26






orgbekasi67 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan