- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BI Hitung Pembiayaan Defisit Fiskal Capai Rp 1.400 Triliun Akibat Virus Corona


TS
doelpaten
BI Hitung Pembiayaan Defisit Fiskal Capai Rp 1.400 Triliun Akibat Virus Corona
BI Hitung Pembiayaan Defisit Fiskal Capai Rp 1.400 Triliun Akibat Virus Corona
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan perhitungan dari pembiayaan defisit fiskal mencapai Rp 1.400 triliun akibat dampak pandemi corona atau Covid-19.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pembiayaan defisit fiskal kurang lebih sekira Rp 1.400 triliun itu akan dipenuhi dari berbagai sumber.
"Kurang lebih sekira Rp 500 triliun itu akan dipenuhi dari saldo kas pemerintah yang ada di BI maupun di perbankan. Terus dari dana-dana BLU, dari pinjaman ADB, Bank Dunia, dan dari penerbitan obligasi di valas," ujarnya saat telekonferensi di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Sementara itu, Perry menjelaskan, dari Rp 1.400 triliun dikurangi Rp 500 triliun itu masih ada sekira Rp 900 triliun dengan yang sudah dikeluarkan sekira Rp 225 triliun.
"Nah yang Rp 225 triliun itu dari Rp 900 triliun dikurangi Rp 225 triliun itu kurang lebih Rp 675 triliun. Rp 675 triliun itu yang di antaranya untuk nanti pemulihan ekonomi sebesar Rp 150 triliun dan Rp 100 triliun pembelian SBN dari pasar perdana" katanya.
Baca: Dampak Covid-19 bagi Industri Penerbangan Diprediksi Lebih Dahsyat dari Krisis 2008
Ia menambahkan, negara masih butuh lagi sekira Rp 425 triliun untuk pembiayaan defisit fiskal yang diyakini bisa dipenuhi hingga akhir tahun.
"Rp 675 triliun dikurangi Rp 150 triliun, dikurangi Rp 100 triliun kurang lebih Rp 425 triliun. Rp 425 triliun kalau kita hitung sisa lelang sampai dengan akhir tahun itu cukup untuk memenuhi pembiayaan fiskal," pungkas Perry.
Gila gaez, biayanya melebihi hutang era SBY selama 10 tahun...
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan perhitungan dari pembiayaan defisit fiskal mencapai Rp 1.400 triliun akibat dampak pandemi corona atau Covid-19.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pembiayaan defisit fiskal kurang lebih sekira Rp 1.400 triliun itu akan dipenuhi dari berbagai sumber.
"Kurang lebih sekira Rp 500 triliun itu akan dipenuhi dari saldo kas pemerintah yang ada di BI maupun di perbankan. Terus dari dana-dana BLU, dari pinjaman ADB, Bank Dunia, dan dari penerbitan obligasi di valas," ujarnya saat telekonferensi di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Sementara itu, Perry menjelaskan, dari Rp 1.400 triliun dikurangi Rp 500 triliun itu masih ada sekira Rp 900 triliun dengan yang sudah dikeluarkan sekira Rp 225 triliun.
"Nah yang Rp 225 triliun itu dari Rp 900 triliun dikurangi Rp 225 triliun itu kurang lebih Rp 675 triliun. Rp 675 triliun itu yang di antaranya untuk nanti pemulihan ekonomi sebesar Rp 150 triliun dan Rp 100 triliun pembelian SBN dari pasar perdana" katanya.
Baca: Dampak Covid-19 bagi Industri Penerbangan Diprediksi Lebih Dahsyat dari Krisis 2008
Ia menambahkan, negara masih butuh lagi sekira Rp 425 triliun untuk pembiayaan defisit fiskal yang diyakini bisa dipenuhi hingga akhir tahun.
"Rp 675 triliun dikurangi Rp 150 triliun, dikurangi Rp 100 triliun kurang lebih Rp 425 triliun. Rp 425 triliun kalau kita hitung sisa lelang sampai dengan akhir tahun itu cukup untuk memenuhi pembiayaan fiskal," pungkas Perry.
Gila gaez, biayanya melebihi hutang era SBY selama 10 tahun...






selldomba dan 2 lainnya memberi reputasi
3
576
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan