Assalamualaikum, GanSis!Pada mudik enggak tahun ini? Ane, sih, #EnggakMudikDulu sampai situasinya benar-benar aman.

Mudik memang sudah tradisi. Rasanya kurang kalau kita tidak melakukannya. Akan tetapi, di luar tradisi atau bukan, mudik sendiri sebenarnya bisa banget sebagai ajang pelepas penat. Ya tahu sendiri kehidupan di kota yang super sibuk.

Jadi, mudik bukan lagi tradisi, melainkan kebutuhan.

Setiap butuh mudik. Setiap individu butuh ketenangan. Walau sejenak, mudik bisa menghilangkan segala lelah dan penat yang dirasa.

Mudik sendiri buat ane lebih dari sekadar perjalanan.

Pulang ke kampung halaman tentu saja membuat perasaan yang berbeda. Ya, dengan pulang ke kampung halaman, kadang membuat kita bernostalgia. Ini yang kadang dirindukan oleh sebagian dari kita.

Mudik, meski lelah, tetap saja terus dilakukan.

Kadang, ada yang nekat membawa keluarganya menerjang belantara aspal menggunakan sepeda motor dengan jarak tak masuk akal.

Mereka bisa sampai segitunya demi mudik.

Hal itu pasti karena saking rindunya pada kampung.

Ane sendiri punya hal-hal yang dirindukan.

1. Rumah Embah


Sebagai anak yang diasuh oleh nenek sejak kecil, tentu saja hal pertama yang dirindukan adalah sosok tua itu. Orang yang begitu sabar dalam mengasuh ane. Meski ane nakal, beliau tetap sayang. Ya, ane pernah dan sering juga kena marah.

Namun, mana ada anak-anak kena marah kalau dia tidak melakukan kesalahan?

Rumah Embah otomatis jadi magnet utama.

Meski berbata merah, tetapi bikin ane rindu.

2. Waduk



Waduk Sempor adalah satu destinasi wisata yang membuat hati merindu. Sejuknya angin ditambah birunya air di bawah sana sangat memanjakan mata. Apalagi kalau ke sana sama orang-orang tercinta sudah pasti tambah menyenangkan.

3. Musala



Tradisi ambengan itu semacam syukuran saat lebaran. Tiap rumah membawa setampah nasi plus lauk pauk dan sayur untuk dimakan bersama setelah salat ied berakhir, sebalum salam-salaman. Di saat ambengan itu, semua warga kumpul.

Musala di kampung ane yang sederhana akhirnya juga jadi tempat berikutnya.

Di sana muara segala kerinduan kami perantau.

Ah, pokoknya meski jauh di mata, tapi dekat di hati dan jiwa. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita semua bisa kembali mudik. Syukur-syukur kalau nanti pas pulang kampung bisa jadi #KaskuserBerbagiTHR kan seru.

Ya sekian dulu curhat kerinduan ane, GanSis.

Sampai jumpa di tulisan ane selanjutnya, ya.

Wassalamualaikum.

Isi tulisan ini adalah opini dan dokumen pribadi.