- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penggunaan EBT Untuk Menggantikan Energi Fosil? Apa Iya Bisa 100%? Mimpi Sih


TS
cyoga17
Penggunaan EBT Untuk Menggantikan Energi Fosil? Apa Iya Bisa 100%? Mimpi Sih
Article By cyoga17 on May 16, 2021, 10: 52 PM

Bosen Nggak Sih Denger EBT EBT EBT Mulu, Bosen Ga?
Agan Sista pasti sering dengar kalau belakangan ini tuh pemerintah menguatkan campaign tentang penggunaan EBT. Ternyata campaign ini direspon positif mulai dari banyak terbentuknya start up yang terkait dengan penggunaan EBT sampai pada komunitas yang menyerukan penggunaan EBT, salah satu contohnya adalah SRE ( Society Renewable Energy ). Hal ini akhirnya membuat campaign tentang penggunaan EBT ini semakin banyak kita temui contohnya seperti pembangkit listrik menggunakan energi surya atau energi hidro yang kebetulan negara kita punya potensi yang tinggi di dua sektor tersebut.

Campaign Mulu, Emang Penggunaanya Gimana?
Dalam penggunaan EBT negara kita sudah menempati peringkat satu pada hal pemanfaatan untuk biofuel yang kita kenal sebagai B30 yang ditingkatkan menjadi B40. Untuk biofuel setidaknya kita sudah sangat mencontohkan hal baik kepada negara lain , yaa walaupun negara lain levelnya sudah di kendaraan listrik wkwk. Target yang digencarkan pun adalalah pencapaian hingga 23% pada tahun 2025. Ya artinya sudah memanfaatkan 23% dari total potensi yang ada. Tapi ane rasa agak kurang gimana gitu, soalnya ya ane merasa kalua belakangan ini tuh kurang jos gitu campaignnya, dia cuman sekedar nongol nongol di medsos gitu dan proyeknya pun kurang bisa ngegas gitu. Hal yang paling mengganggu di ane adalah kalau pembangkit listriknya menggunakan EBT memang akan memenuhi Sustainable Development Goals, tapi rasanya costnya akan berbindah ke hal lain seperti instalasi dan maintenance.

Nih Kita Ambil Contoh Di Energi Surya
Potensi energi surya yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi listrik adalah sekitar 112.000 GWp namun yang dimanfaatkan sekarang hanya 10MWp. Agar dapat memenuhi target di 2025 pemerintah berencana menambah pemanfaatan 50MWp per tahunnya. Ini data ane ambil langsung dari ESDM. Nhaaah buat menerangi 1 rumah ni katakanlah kwh meternya yang di 2200VA Maka kapsitas panel yang disarankan ada di 2000wp itu harganya sekitaran 10juta keatas ( Koreksi kalau ane salah ) itungan ini belom sama luas area yang tersedia buat panelnya. Bayangin aja berapa juta buat pemasangan instalasinya, tapi ESDM nyedian web buat perhitungan harganya kok tapi ane lupa apa webnya hehe. Udah instalasi costnya gede, belum nanti kalau ada maintenance khusus. Memang setelah itu biaya listriknya seenggaknya bisa ke cover sama energi suryanya jadi gratis tapi dengan cost yang segede itu dan mungkin bakal membengkak kalau ada maintenance si hal ini yang buat orang jadi berpikir dua kali buat instalasi.

Yakali Ga Pasang, Kalau Punya Duit Mah Gas
Tapi nih kalau ane punya budget banyak buat install panel surya gitu ane pasti bakal pasang sih, ane udah bodo amat sama returnnya kayak apa yang penting style rumahnya jadi bagus. Kayak keren aja bisa pasang panel surya dirumah sendiri dan berkontribusi mengurangi emisi karbon. Gila ngga si, oke deh bodoamat masalah emisi karbon, Rumahnya jadi keren gan, punya panel surya, orang yang dating pasti udah wah duluan, menang branding. Sebenernya ini tip buat agan sista yang punay budget buat pasang panel surya tapi masih mikir berkali kali buat pasang apakah worth apa engga. Udah jelas nggak worth tapi itu jadi style dan branding yang punya rumah jadi lebih bagus.

Jadi Gimana Nih? Optimis Aja Lah Ya, Gas Pol, Loss Dol
Pembahasan ane disini sebenarnya mau menekankan kalau pemanfaatan EBT ini masih minim banget dan ane menilai nggak mungkin 2025 bisa nyampek di 23%. Unsur penyokong buat pengembangan pemanfaatan EBT ini belom kuat, contohnya kayak pendidikannya belum ada jurusan khusus yang membahas hal ini, mungkin kalau mata kuliah sudah ada , tapi memang kayanya hal teknisnya bisa dihandle jurusan terkait missal pembangkit listrik berarti ke Teknik Elektro atau yang berdekatan. Masalah yang kedua adalah energi yang dihasilkan ini tetep kalah jauh sama fosil dan batubara, kalau ini nggak bisa dipungkiri lagi dan nggak mungkin EBT dipakai sampai 100%. Tapi disamping itu ane tetap setuju mengimbangi penggunaan energi fosil dan batubara dengan pemanfaatan EBT demi menjaga kebelangsungan lingkungan hidup tapi disisi lain ane agak skeptis kalau pemannfaatan EBT ini bisa maksimal dan orang mau juga mau mendukung dengan memanfaatkan dirumahnya sendiri.
Reference
Sumber 1
[url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4469059/penggunaan-energi-baru-terbarukan-di-indonesia-masih-jauh-dari-target#:~:text=Pemerintah%20telah%20menetapkan%20target%20bauran,Umum%20Energi%20Nasional%20(RUEN).]Sumber 2[/url]
[url=https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/matahari-untuk-plts-di-indonesia#:~:text=Potensi%20energi%20surya%20di%20Indonesia,adalah%20sebesar%200.87%20GW%20atau]Sumber 3[/url]

Bosen Nggak Sih Denger EBT EBT EBT Mulu, Bosen Ga?
Agan Sista pasti sering dengar kalau belakangan ini tuh pemerintah menguatkan campaign tentang penggunaan EBT. Ternyata campaign ini direspon positif mulai dari banyak terbentuknya start up yang terkait dengan penggunaan EBT sampai pada komunitas yang menyerukan penggunaan EBT, salah satu contohnya adalah SRE ( Society Renewable Energy ). Hal ini akhirnya membuat campaign tentang penggunaan EBT ini semakin banyak kita temui contohnya seperti pembangkit listrik menggunakan energi surya atau energi hidro yang kebetulan negara kita punya potensi yang tinggi di dua sektor tersebut.

Campaign Mulu, Emang Penggunaanya Gimana?
Dalam penggunaan EBT negara kita sudah menempati peringkat satu pada hal pemanfaatan untuk biofuel yang kita kenal sebagai B30 yang ditingkatkan menjadi B40. Untuk biofuel setidaknya kita sudah sangat mencontohkan hal baik kepada negara lain , yaa walaupun negara lain levelnya sudah di kendaraan listrik wkwk. Target yang digencarkan pun adalalah pencapaian hingga 23% pada tahun 2025. Ya artinya sudah memanfaatkan 23% dari total potensi yang ada. Tapi ane rasa agak kurang gimana gitu, soalnya ya ane merasa kalua belakangan ini tuh kurang jos gitu campaignnya, dia cuman sekedar nongol nongol di medsos gitu dan proyeknya pun kurang bisa ngegas gitu. Hal yang paling mengganggu di ane adalah kalau pembangkit listriknya menggunakan EBT memang akan memenuhi Sustainable Development Goals, tapi rasanya costnya akan berbindah ke hal lain seperti instalasi dan maintenance.

Nih Kita Ambil Contoh Di Energi Surya
Potensi energi surya yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi listrik adalah sekitar 112.000 GWp namun yang dimanfaatkan sekarang hanya 10MWp. Agar dapat memenuhi target di 2025 pemerintah berencana menambah pemanfaatan 50MWp per tahunnya. Ini data ane ambil langsung dari ESDM. Nhaaah buat menerangi 1 rumah ni katakanlah kwh meternya yang di 2200VA Maka kapsitas panel yang disarankan ada di 2000wp itu harganya sekitaran 10juta keatas ( Koreksi kalau ane salah ) itungan ini belom sama luas area yang tersedia buat panelnya. Bayangin aja berapa juta buat pemasangan instalasinya, tapi ESDM nyedian web buat perhitungan harganya kok tapi ane lupa apa webnya hehe. Udah instalasi costnya gede, belum nanti kalau ada maintenance khusus. Memang setelah itu biaya listriknya seenggaknya bisa ke cover sama energi suryanya jadi gratis tapi dengan cost yang segede itu dan mungkin bakal membengkak kalau ada maintenance si hal ini yang buat orang jadi berpikir dua kali buat instalasi.

Yakali Ga Pasang, Kalau Punya Duit Mah Gas
Tapi nih kalau ane punya budget banyak buat install panel surya gitu ane pasti bakal pasang sih, ane udah bodo amat sama returnnya kayak apa yang penting style rumahnya jadi bagus. Kayak keren aja bisa pasang panel surya dirumah sendiri dan berkontribusi mengurangi emisi karbon. Gila ngga si, oke deh bodoamat masalah emisi karbon, Rumahnya jadi keren gan, punya panel surya, orang yang dating pasti udah wah duluan, menang branding. Sebenernya ini tip buat agan sista yang punay budget buat pasang panel surya tapi masih mikir berkali kali buat pasang apakah worth apa engga. Udah jelas nggak worth tapi itu jadi style dan branding yang punya rumah jadi lebih bagus.

Jadi Gimana Nih? Optimis Aja Lah Ya, Gas Pol, Loss Dol
Pembahasan ane disini sebenarnya mau menekankan kalau pemanfaatan EBT ini masih minim banget dan ane menilai nggak mungkin 2025 bisa nyampek di 23%. Unsur penyokong buat pengembangan pemanfaatan EBT ini belom kuat, contohnya kayak pendidikannya belum ada jurusan khusus yang membahas hal ini, mungkin kalau mata kuliah sudah ada , tapi memang kayanya hal teknisnya bisa dihandle jurusan terkait missal pembangkit listrik berarti ke Teknik Elektro atau yang berdekatan. Masalah yang kedua adalah energi yang dihasilkan ini tetep kalah jauh sama fosil dan batubara, kalau ini nggak bisa dipungkiri lagi dan nggak mungkin EBT dipakai sampai 100%. Tapi disamping itu ane tetap setuju mengimbangi penggunaan energi fosil dan batubara dengan pemanfaatan EBT demi menjaga kebelangsungan lingkungan hidup tapi disisi lain ane agak skeptis kalau pemannfaatan EBT ini bisa maksimal dan orang mau juga mau mendukung dengan memanfaatkan dirumahnya sendiri.
Reference
Sumber 1
[url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4469059/penggunaan-energi-baru-terbarukan-di-indonesia-masih-jauh-dari-target#:~:text=Pemerintah%20telah%20menetapkan%20target%20bauran,Umum%20Energi%20Nasional%20(RUEN).]Sumber 2[/url]
[url=https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/matahari-untuk-plts-di-indonesia#:~:text=Potensi%20energi%20surya%20di%20Indonesia,adalah%20sebesar%200.87%20GW%20atau]Sumber 3[/url]
0
1.5K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan