JAKARTA - Kontak tembak antara Satgas Operasi Nemangkawi TNI Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Jembatan Mayuberi, Ilaga, Papua, Minggu (16/5/2021) dini hari. Dua anggota KKB dikabarkan tewas.

Berdasarkan informasi yang diperoleh SINDOnews, peristiwa itu bermula pada Pukul 03.19 WIT, terjadi kontak tembak di Jembatan Mayuberi. Tiga orang KKB melakukan kontak tembak dengan Satgas Ops Nemangkawi TNI Polri.

Pada pukul 04.12 WIT, TNI Polri berhasil menembak tiga teroris anggota Kelompok Teroris Lekagak Talenggeng. Dua teroris tewas, satu orang melarikan diri dengan kondisi tertembak

Baca Juga:

• TNI Kontak Tembak Lagi di Papua, 2 Anggota KKB Dikabarkan Tewas
• Dukung Palestina, Ketum PAN: Kebiadaban Israel dengan Tentara dan Sekutunya Tak Bisa Ditolerir
• 70 Tahun Israel Hanya Dikutuk, BKSAP DPR: Saatnya PBB Harus Tunjukkan Wibawa

Baca juga: TNI Kontak Tembak Lagi di Papua, 2 Anggota KKB Dikabarkan Tewas

Pascapenembakan dilakukan penyisiran ditemukan Barangbukti yang diamankan oleh petugas, dua mayat teroris, satu pucuk senjata organik jenis Moser 7,62, satu buah HT, amunisi 17 butir, empat selongsong peluru.

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, saat ini TNI-Polri masih melakukan penyisiran di sekitar TKP kontak tembak dan melakukan pengejaran satu orang KKB yang melarikan diri dengan membawa 1 AK 47 milik teroris yang tewas.

Baca juga: Tembak Mati Komandan KKB, Spirit untuk Berantas Semua Teroris di Papua

"Hari ini Satgas Gakkum Nemangkawi akan melakukan olah TKP di Mayuberi," ujarnya.

Dia mengatakan, Camp Mayuberi dikuasai TNI-Polri. "Kami akan terus mengejar dan melakukan penegakan hukum kelompok teroris yang saat ini berada pada zona Mini (Mimika, Intanjaya, Nduga, dan Ilaga/Puncak)."


Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Dasco: Tragedi Kemanusiaan Ini Harus Segera Diakhiri

- Jejak Dukungan Bung Karno untuk Kemerdekaan Palestina

- Arus Balik Lebaran, Satgas Covid-19 Ingatkan Jangan Sampai Terjadi Teori Pingpong