marilyn88
TS
marilyn88
Siasat Cerdik Di Dunia Satwa: Selimut Racun Sang Laba-Laba
Dunia fauna mempunyai keragaman yang luar biasa, di alam liar hewan-hewan harus mampu beradaptasi agar bisa bertahan hidup. Demi mendapatkan mangsa misalnya, tak sedikit hewan yang mengembangkan kemampuannya bersiasat.

Mereka menciptakan umpan hingga lubang maut yang membuat mangsanya tak bisa meloloskan diri, atau agar keturunannya bertahan hidup, ada hewan yang menjadikan hewan lain menjadi tumbal.

1. Selimut Racun Sang Laba-Laba



Umumnya laba-laba membuat jaring di atas pohon, tapi beda dengan laba-laba ogre ini. Di malam hari laba-laba ini akan memulai perburuannya, tidak dengan jaring yang besar, laba-laba ini akan membentuk jaring kecil berbentuk segi empat, lalu menggantungkan dirinya di pohon menunggu mangsanya datang.

Karena tidak terlihat, mangsa yang masuk ke dalam wilayah kekuasaannya pun tak ayal terperangkap. Bak selimut, laba-laba dengan cepat membungkus mangsanya dengan jaring-jaringnya. Saat mangsa berusaha melarikan diri, semua sudah terlambat. Karena tak hanya jaring, laba-laba ogre ini juga memasukkan racun yang melumpuhkan mangsanya.

Kemampuan laba-laba ini di dukung dengan kemampuan melihatnya yang 12x lebih baik dibanding manusia, dan mendengar suara hingga 2 meter jauhnya dengan menggunakan kaki berbulunya.

{thread_title}


2. Burung Heron, Si Peniru Manusia



Ternyata bukan cuma manusia saja yang suka memancing, ternyata burung satu ini juga bisa memancing untuk mendapatkan makan siangnya. Ini adalah burung heron, sejenis burung bangau yang sering di jumpai di daerah Asia.

Burung heron ternyata mempunyai sifat yang suka meniru, melihat banyak manusia yang suka memberi makan ikan dengan remah roti, burung heron pun menangkap ikan dengan cara yang sama. Ikan yang terpancing dengan remahan roti, ikan pun datang menghampirinya dan ikan pun tertangkap oleh perangkap burung heron.

{thread_title}


3. Anjing Liar Afrika, Rela Mati Demi Selamat



Bertahan hidup juga bicara soal mencari kesempatan dalam kesempitan, seperti yang dilakukan oleh anjing liar ini. Taman Nasional Hwange, Zimbabwe merekam aksi cerdik seekor anjing yang akan menjadi santapan siang sang singa lapar. Taring sang singa sudah mengunci mati anjing malang tersebut.

Semua seperti sudah memiliki akhir cerita yang jelas, hidup anjing akan berakhir di dalam perut singa. Namun sesuatu yang tidak terduga terjadi, singa yang terkecoh dengan kehadiran anjing lain mulai melepas gigitannya dan kesempatan itu digunakan si anjing yang pura-pura mati untuk kabur dari singa yang nyaris memangsanya.

Alhasil, si raja rimba pun gigit jari karena harus kehilangan makan siangnya dan juga gagal mendapatkan anjing lainnya.

{thread_title}


4. Sosok Tak Kasat Mata Di Balik Corong Pasir



Sosok buas sepertinya sedang beraksi di bawah pasir, kehadirannya hanya terlihat dari bangkai-bangkai serangga yang terbuang keluar dari dalam lubang. Ini dia undur-undur, hewan ini dalam mencari mangsanya. Hewan yang juga disebut semut singa ini akan membuat jebakan yang berbentuk corong dan mengubur dirinya dalam pasir untuk menunggu para korbannya.

Seekor serangga menjadi korban pertama, kehilangan cengkeramannya di atas pasir. Si serangga pun terperosok ke dalam lubang, dan seketika itu juga undur-undur segera menyuntikkan racun, menyedot isi perutnya, dan melemparkan cangkang kosong serangga keluar.

Jika sudah terjebak, dipastikan tak ada jalan keluar. Saat korban berusaha kabur, semut singa akan melemparkan pasir untuk menggagalkan rencana si korban. Yap, hanya ada satu cerita akhir horor ini, yaitu kematian si korban.

{thread_title}


5. Samaran Fauna Yang Mematikan



Terlihat tak ada apa-apa dalam perairan ini, tapi sejatinya sesuatu sedang menyamar dan menunggu mangsa mendekat. Dengan berat sekitar 60 kg, Alligator snapping turtle mendapatkan makanannya dengan menyamar menjadi batu di dalam air sambil memperhatikan sekitar yang mampu menyadari kehadiran mangsanya, dan jebakan pun terbuka.

Dengan lidah layaknya cacing yang menari-nari tentu akan memancing ikan yang penasaran, seekor ikan mulai mendekat dan tertangkap. Dengan kekuatan gigi setara dengan harimau, ikan malang ini dibuat tak berkutik dan menjadi santapan si kura-kura yang mampu bertahan hidup hingga 100 tahun ini.

{thread_title}


6. Perhatikan, Hewan Ini Bersembunyi Di Balik Pasir




Keadaan laut nampak tenang, tapi sesuatu menanti dari dasar laut. Tak terlihat, tapi mematikan. Jauh di kedalaman laut Cacing Bobbit menunggu mangsanya di dalam laut dengan hanya bagian mulut yang terlihat. Terlihat kecil, tapi tubuh panjangnya tersembunyi di bawah pasir dengan melingkar bahkan ada yang tumbuh 2x lebih panjang dari tubuh manusia.

Di malam hari, cacing omnivora ini memulai pestanya yang menjadi mimpi buruk bagi para penghuni laut disekitarnya. Cacing Bobbit tidak bermata dan tidak memiliki otak, namun jangan meremehkan antena miliknya.

Ia memangsa ikan-ikan besar lainnya, meski tubuhnya terlihat kecil. tapi ikan beracun hingga ikan berduri bukan tandingannya. Semua mangsa berhasil di racun dalam hitungan detik, lalu di lahap masuk ke dalam pasir.

{thread_title}


7. Alien Di Dunia Nyata, Dari Musuh Menjadi Pelindung



Perjuangan mempertahankan hidup selanjutnya ada dalam siklus kehidupan seekor tawon parasit. Seekor ulat tengah memakan daun sebelum berubah menjadi kepompong, tapi seekor tawon datang berusaha mengambil alih tubuh ulat dan pertarungan sengit pun terjadi.

Babak pertama berhasil dimenangi oleh si ulat dengan memukul mundur si tawon, tapi tawon pantang menyerah. Dia mengambil kesempatan untuk mendapatkan apa yang ia mau, hanya dalam beberapa detik pertarungan tampak seri. Tapi sebenarnya tawon berhasil mengambil alih tubuh ulat dengan meletakkan telurnya ke dalam tubuh ulat.

Selama dua minggu ulat ini menjalani kehidupan normalnya, tapi itu yang terlihat di luar. Karena di dalamnya larva tawon mulai beraksi. Saatnya larva menunjukkan jati dirinya, belatung-belatung ini mulai menggeliat keluar dengan menghasilkan sutra emas yang membentuk kepompong untuk tubuh mereka.

Jika kamu pikir ulat sudah mati, kamu salah, karena ia masih hidup. Tak hanya menjadikan ulat sebagai inang, larva-larva ini juga mengendalikan si ulat. Dengan sutranya, ulat akan memperkuat kepompong untuk melindunginya dari serangan apapun.

Ini akan ia lakukan hingga siang dan malam, hingga si ulat mati kelaparan. Beberapa hari kemudian tawon baru akan keluar dari dalam kepompong dan kembali mengulang siklus parasit ini.

{thread_title}









chatoolDaniswara92dxstarz
dxstarz dan 24 lainnya memberi reputasi
25
3K
30
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan