- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Kerap Kebanjiran Lumpur Proyek, Warga Rusaki Kantor Milik KITB
TS
sindonews.com
Kerap Kebanjiran Lumpur Proyek, Warga Rusaki Kantor Milik KITB

BATANG - Geram lantaran desanya kerap dilanda banjir bandangyang membawa material tanah dan lumpur dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), puluhan warga Celong, Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih melakukan aksi merusak fasilitas dan kantor milik proyek strategis nasional itu.
Eemosi warga nampaknya sudah tak terbendung lagi. Sebab selain dilanda banjir, pemukiman kampung nelayan tersebut terancam keberlangsungannya dengan kehadiran KITB. Mereka menilai KITB tidak memperhatikan dampak proyek terhadap pemukiman kampung nelayan di Pantai Celong, Dukuh Mangunsari, Desa Kedawung, Kecamaatan Banyuputih.
Baca Juga:
- Ziarah Kubur, Tradisi Hari Pertama Lebaran di Minomartani, Sleman
- Duh! Objek Wisata di Kuningan Sepi Pengunjung saat Libur Lebaran
- Kapolres Pematangsiantar Antarkan Langsung Bingkisan Lebaran ke Rumah Tokoh Agama
Puluhan warga yang sudah tak tahan emosinya itu pun melakukan aksi dengan merusak kantor yang biasa digunakan para staf dan karyawan, hingga kaca-kaca pecah dan bangunan yang terbuat dari baja ringan tersebut rusak. Baca juga:Jalur Prapat Dihantam Banjir, Tim Gabungan Dikerahkan Bersihkan Material
Sumari, salah seorang warga yang berada di sekitar lokasi kantor milik KITB tersebut menuturkan, insiden pengerusakan tersebut terjadi pascabanjir bandang paling parah setelah diguyur hujan, dimana air bercampur lumpur merendam jalan hingga bagian dalam rumah.
Bahkan pagar depan rumah milik warga bernama Wahidi jebol karena tak kuat menahan beban lumpur. Warga yang emosi langsung mendatangi kantor dan merusak bangunan milik KITB tersebut. "Bangunan kantor dirusak oleh warga hingga semua kaca jendela pada pecah," tutur Sumari, Jumat (14/5/2021).
Kusno, Sekretaris Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya aksi pengerusakan yang dilakukan oleh warganya. Warga, kata Kusno, melakukan aksi tersebut karena emosi pemukimannya dilanda banjir. "Bentuk pelampiasan kemarahan warga yang sudah tak terbendung lagi," ujarnya Kusno.
Pihak manajemen KITB, kata Kusno, tidak serius dalam menangani bencana banjir bandang yang disebabkan proyek tersebut. "Warga sudah tidak bisa lagi untuk menahan penderitaan lantaran rumah dan desanya kerap mendapatkan kiriman banjir bandang yang membawa material tanah, juga lumpur, namun masih kurang mendapatkan perhatian serius," tuturnya. Baca juga:Satgas TNI AD Selesai Bangun Dua Jembatan Pascabencana di NTT
Setidaknya, sebanya 25 rumah yang menjadi langganan banjir lumpur dampak kawasan industri terpadu itu. Akibatnya, warga mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah setiap kali banjir. Padahal sebelum adanya kegiatan pembukaan lahan untuk kawasan industri, warga tidak pernah merasakan banjir seperti saat ini.
Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/42...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Selama Idul Fitri, Layanan Pelabuhan Tetap Beroperasi-
Kerap Kebanjiran Lumpur Proyek, Warga Rusaki Kantor Milik KITB-
Pemkab OKU Musnahkan 10,6 Kg Hati Sapi Mengandung Cacing Pita0
84
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan