- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Daerah Bisa-bisa Dapat Getah 61% Pemudik Positif Corona


TS
huawei.h4c
Daerah Bisa-bisa Dapat Getah 61% Pemudik Positif Corona
Jakarta - Sekitar 4.000 atau 61 persen pemudik terkonfirmasi positif COVID-19 lewat tes acak di 381 lokasi. Daerah-daerah yang didatangi diperkirakan terkena getahnya dari tingginya jumlah pemudik yang terkonfirmasi Corona ini.
"Itu menggambarkan bahwa para pemudik ini terbukti mempunyai potensi tinggi sebagai pembawa virus, yang akan menularkannya selama di perjalanan dan di tempat tujuan (kampung halamannya). Dampaknya ada peluang besar terjadi lonjakan tinggi kasus positif COVID-19 pasca-masa mudik lebaran ini," kata Pakar Biostatistika Epidemiologi Universitas Airlangga Windhu Purnomo saat dihubungi, Rabu (12/5/2021).
Baca juga:
61 Persen Pemudik Positif Corona Bisa Jadi Beban Daerah
Dia menjelaskan daerah akan terkena dampak dari 61 persen pemudik yang terkena COVID-19 ini. Karena itulah, Pemerintah Daerah diharapkan bersiap menangkal peningkatan kasus Corona.
"Daerah yang akan kena getah dengan peristiwa mudik ini. Karena itu Pemda harus mampu menangkal dengan memfungsikan PPKM Mikro di tingkat RT semua desa atau kelurahan daerah tujuan mudik," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia juga menyorot hotel yang masih menerima tamu dari luar daerah. Seharusnya, kata dia, tamu tidak boleh diterima jika belum melakukan karantina.
"Seharusnya tidak boleh ada hotel atau penginapan yang menerima tamu dari luar daerah bila tamu belum melakukan karantina, kecuali bila hotel/penginapan tersebut memang dipakai sebagai lokasi karantina yang ditunjuk Pemda. Ini yang seharusnya dilakukan dan dijadikan kebijakan oleh pemerintah daerah," tuturnya.
Seperti diketahui, berdasarkan tes acak Corona, 60 persen lebih pemudik terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 4.123 pemudik yang dinyatakan positif Corona.
"Secara umum pengetatan yang dilakukan oleh Polri di 381 lokasi, dan operasi ketupat kemarin jumlah pemudik yang di-random testing dari 6.742 konfirmasi positifnya 4.123 orang," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Senin (10/5/2021).
"Dan dilakukan isolasi mandiri 1.686 orang dan dirawat 75 orang," lanjut Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Baca juga:
61 Persen Pemudik Positif Corona, Komisi V DPR Khawatir Ada Ledakan Kasus
Airlangga juga memaparkan sebanyak 113.694 kendaraan telah dalam selama operasi ketupat. Dari angka tersebut, sebanyak 101.097 kendaraan diputar-balik, sedangkan travel gelap yang terjaring sebanyak 346 kendaraan.
Ditegaskan juga oleh Airlangga, sesuai dengan aturan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) mikro, tempat-tempat wisata hanya boleh menampung 50 persen dari kapasitas maksimal dan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Tempat wisata dilarang beroperasi sama sekali di zona merah-kuning.
"Kembali ditegaskan bahwa untuk antarwilayah aglomerasi tidak memerlukan surat izin perjalanan," tegas Airlangga meluruskan simpang siur informasi.
https://news.detik.com/berita/d-5568...orona?single=1
Bandel
"Itu menggambarkan bahwa para pemudik ini terbukti mempunyai potensi tinggi sebagai pembawa virus, yang akan menularkannya selama di perjalanan dan di tempat tujuan (kampung halamannya). Dampaknya ada peluang besar terjadi lonjakan tinggi kasus positif COVID-19 pasca-masa mudik lebaran ini," kata Pakar Biostatistika Epidemiologi Universitas Airlangga Windhu Purnomo saat dihubungi, Rabu (12/5/2021).
Baca juga:
61 Persen Pemudik Positif Corona Bisa Jadi Beban Daerah
Dia menjelaskan daerah akan terkena dampak dari 61 persen pemudik yang terkena COVID-19 ini. Karena itulah, Pemerintah Daerah diharapkan bersiap menangkal peningkatan kasus Corona.
"Daerah yang akan kena getah dengan peristiwa mudik ini. Karena itu Pemda harus mampu menangkal dengan memfungsikan PPKM Mikro di tingkat RT semua desa atau kelurahan daerah tujuan mudik," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia juga menyorot hotel yang masih menerima tamu dari luar daerah. Seharusnya, kata dia, tamu tidak boleh diterima jika belum melakukan karantina.
"Seharusnya tidak boleh ada hotel atau penginapan yang menerima tamu dari luar daerah bila tamu belum melakukan karantina, kecuali bila hotel/penginapan tersebut memang dipakai sebagai lokasi karantina yang ditunjuk Pemda. Ini yang seharusnya dilakukan dan dijadikan kebijakan oleh pemerintah daerah," tuturnya.
Seperti diketahui, berdasarkan tes acak Corona, 60 persen lebih pemudik terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 4.123 pemudik yang dinyatakan positif Corona.
"Secara umum pengetatan yang dilakukan oleh Polri di 381 lokasi, dan operasi ketupat kemarin jumlah pemudik yang di-random testing dari 6.742 konfirmasi positifnya 4.123 orang," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Senin (10/5/2021).
"Dan dilakukan isolasi mandiri 1.686 orang dan dirawat 75 orang," lanjut Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Baca juga:
61 Persen Pemudik Positif Corona, Komisi V DPR Khawatir Ada Ledakan Kasus
Airlangga juga memaparkan sebanyak 113.694 kendaraan telah dalam selama operasi ketupat. Dari angka tersebut, sebanyak 101.097 kendaraan diputar-balik, sedangkan travel gelap yang terjaring sebanyak 346 kendaraan.
Ditegaskan juga oleh Airlangga, sesuai dengan aturan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) mikro, tempat-tempat wisata hanya boleh menampung 50 persen dari kapasitas maksimal dan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Tempat wisata dilarang beroperasi sama sekali di zona merah-kuning.
"Kembali ditegaskan bahwa untuk antarwilayah aglomerasi tidak memerlukan surat izin perjalanan," tegas Airlangga meluruskan simpang siur informasi.
https://news.detik.com/berita/d-5568...orona?single=1
Bandel


nomorelies memberi reputasi
1
723
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan