- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Profil Singkat Ustaz Tengku Zulkarnain
TS
sindonews.com
Profil Singkat Ustaz Tengku Zulkarnain

JAKARTA - Kabar duka datang dari Ustaz Tengku Zulkarnain. Innalillahi wa inna ilaihi rojin, ustaz kelahiran 14 Agustus 1963 (usia 57 tahun) ini meninggal dunia hari ini, Senin (10/5/2021), di RS Tabrani, Jalan Sudirman, Pekanbaru.
Baca juga: Breaking News: Ustaz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia
Kabar duka tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Infokom Riau Chairul Riski."Innalilahi telah berpulang ke Rahmatullah Ustaz Tengku Zulkarnain saat magrib tadi," kata Riski Senin malam.
Baca Juga:
- Jumhur Hidayat Bersyukur Bisa Lebaran Bareng Keluarga
- Maria Pauline Dituntut 20 Tahun Penjara
- Ramai Soal Bipang, Fraksi PKS Harap Jokowi Lebih Berhati-hati
Tengku Zul adalah pria Melayu yang lahir di Medan, Sumatera Utara pada 14 Agustus atau lebih tepatnya 57 Tahun lalu. Penceramah ini merupakan lulusan strata 1 Universitas Sumatera Utara jurusan Sastra Inggris.
Baca juga: Terpapar Covid-19 Ustaz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia di Pekanbaru
Selama hidup, dia sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada periode 2015 hingga 2020. Selain di MUI, Ustaz Tengku Zul juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla'ul Anwar, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan Islam.
Dalam pendidikan Agama Islam, pria berdarah Melayu Deli ini belajar ilmu fiqih dari gurunya yang bernama Syaikh Dahlan Musa dan dan ilmu Al-Qur'an dari Syaikh Azro'i Abdul Rauf. Dirinya memiliki seorang istri dan dua orang anak perempuan.
Beberapa aksinya kerap kali menimbulkan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat. Pada 2017 misalnya, ketika dia sempat ditolak warga Dayak Sintang saat berkunjung ke Kalimantan.
Agustus 2019, dia menuai sorotan lantaran menyebut letak calon Ibukota Indonesia yang baru yang terletak di Kalimantan Timur berada di garis lurus dengan Beijing, Ibukota Republik Rakyat Tiongkok. Tak hanya itu, dia berpendapat bahwa letak Ibukota tersebut dapat dengan mudah dijangkau dengan rudal.
Eks Panglima TNI Moeldoko saat itu menyangkal pernyataannya. Menurut Moeldoko saat ini rudal tidak lagi memiliki target yang garis lurus.
Tak hanya itu, dirinya juga sempat ikut serta dalam Aksi Bela Islam serta aksi-aksi yang dilakukan Alumni 212 pada masa setelahnya. Dalam pemilihan umum Presiden Indonesia (Pilpres) 2019, dia tercatat sebagai salah satu pendukung setia pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada Juni 2020, dia meributkan isi dari artikel Pembantaian di Indonesia 1965–1966 dan Partai Komunis Indonesia yang ada di Wikipedia bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pria berkacamata itu membuat tagar #BoikotWikipedia, yang kemudian menjadi trending topic pada 3 Juni 2020.
Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
UAS Kenang Tengku Zul: Engkau Habiskan Takutmu Hanya kepada Allah-
Peluncuran Buku La Nyalla, Hary Tanoesoedibjo: Tegas & Bisa Dipercaya, Cocok Jadi Pemimpin-
Perkuat Program Desmigratif, Kemnaker Jalin Kerja Sama dengan LKKNU0
178
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan