- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
Film Horor Penuh Edukasi Islam Ini Cocok Temani Puasamu


TS
powerpunk
Film Horor Penuh Edukasi Islam Ini Cocok Temani Puasamu


Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.


Siapa bilang film horor selalu lekat dengan kesan menakutkan, tanpa edukasi dan berbau seksualitas? Mungkin sebagaian besar film horor Indonesia memang punya kesan seperti itu. Adegan berlatar tempat gelap, lampu berkedap - kedip, tiba - tiba hantunya nongol secara mengejutkan. Adegan ini terus berulang sepanjang film diputar. Ujung - ujungnya, si hantu menakut - nakuti manusia karena punya pesan yang ingin disampaikan. Entah karena ia dibunuh, atau ia ingin menyelesaikan urusan yang belum selesai saat hidup di dunia, atau bahkan ingin membalas dendam kepada seseorang.
Itu sih masih bagus. Terkadang film horor Indonesia malah nggak punya cerita yang jelas. Sepanjang film kita cuman disuguhi adegan gelap - gelapan, adegan mengejutkan, suara menakutkan, dibumbui dengan hal - hal berbau seksual yang justru membuat ceritanya makin nggak jelas. Judulnya pun lebih tak masuk akal. Pocong keramas, kuntilanak goyang pinggul, dan maaaasih banyak lagi film horor yang dari judulnya saja sudah gaje.
Film - film ini jelas tak cocok kalau kita nikmati saat bulan Ramadhan. Selain terlalu banyak adegan buka - bukaan, edukasinya pun tidak ada. Nah, seperti yang ane sampaikan diawal, tak semua film horor selalu lekat dengan kesan menakutkan dan berbau seksualitas. Ada juga film horor bagus yang penuh edukasi dan bisa menambah ilmu dan keimanan kita.

Film yang ane maksud dan ane rekomendasikan buat ditonton tersebut berjudul "Munafik". Film ini memang bukan film lokal, tetapi film impor dari Negeri Jiran, Malaysia. Cerita pada film ini berawal dari sebuah cerita tentang seorang ustadz yang sangat kehilangan istrinya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. Sang ustadz yang awalnya aktif dalam kegiatan keagamaan, mendadak menjadi seorang yang murung dan tertutup. Ia bahkan menjauh dari lingkungannya. Ia sangat meratapi dan tidak ikhlas karena belahan jiwanya sudah lebih dulu dipanggil Sang Ilahi.
Sang ustadz benar - benar larut dalam kesedihan. Ia bahkan merasa Tuhan tak adil terhadap dirinya. Pada suatu kesempatan, ia dimintai tolong untuk menyembuhkan tetangganya bernama Maria yang sedang mengalami gangguan jin. Dengan ilmu agama yang dimilikinya, sang ustadz bernama Adam ini mulai membacakan ayat - ayat Alqur'an. Bukannya mereda atau sembuh, jin yang menguasai Maria malah semakin menjadi - jadi, bahkan setiap ayat yang dibaca Adam bisa ditirukan jin yang menguasai Maria.

Pada bagian ini, menurut ane, jadi inti dari film ini. Jin yang menguasai Maria menyebut Adam sebagai seorang yang munafik. Mulutnya komat - kamit membaca Alqur'an, meminta tolong kepada Tuhan tapi sebenarnya hatinya tidak beriman kepada Tuhan. Ia kecewa dengan Tuhan karena telah mengambil nyawa istrinya. Disini, Adam seperti terhenyak, seolah jin ini justru mengingatkan dia tentang keimanannya. Bagaimana ia mengaku beriman tapi tak percaya dengan takdir Tuhan.
Bagian akhir dari film ini juga sangat menarik. Ada plot twist yang tak pernah penonton sangka sebelumnya. Adam yang kala itu makin terpuruk karena rengekan anaknya yang juga tak rela ibunya meninggal, sebenarnya hidup seorang diri dirumahnya. Sang anak juga sudah dipanggil Sang Kuasa. Bayang - bayang sang anak yang tak rela ibunya meninggal, bahkan Adam sampai menggali makam istrinya dan membawa pulang mayatnya agar dipeluk anaknya, hanyalah imajinasi Adam belaka. Ini hanyalah imajinasi yang diciptakan oleh rasa tidak ikhlas dan kekecewaan terhadap Tuhan sehingga membuatnya seperti orang tak waras.

Bagi ane, dua bagian paling memorable sekaligus paling mengena dari film ini adalah pada saat Adam menggali makam ditangah hujan lebat dan membawa pulang mayat istrinya yang sudah menjadi bangkai. Bagian kedua, pada saat jin yang menguasai Maria menirukan bacaan Ayat Kursi yang dilantunkan oleh Adam. Ane di sini benar - benar merinding. Belum pernah ada film horor yang begitu vulgar memperlihatkan adegan seperti ini. Film - film horor lain, ketika dibacakan oleh seorang dengan pakaian ustadz, meski tak jelas bacaannya sekalipun, maka setan atau jinnya akan kabur. Sedang film ini justru memberi edukasi pada kita. Bahwa tak ada gunanya bacaan tapi kalau kita sendiri tak benar - benar mengimaninya.
Tak salah rasanya jika film ini mendapat berbagai penghargaan, baik dinegara asalnya Malaysia, juga dari dunia internasional. Film ini bahkan mencapai rekor sebagai film dengan pendapatan terbanyak ketiga sepanjang sejarah perfilman Malaysia dengan mengumpulkan pendapatan mencapai RM 17 juta.
Raihan ini memang tak mengejutkan jika melihat kualitas dan cerita yang ditawarkan oleh film ini. Adegan demi adegan dikemas apik. Para aktris dan aktor juga melakonkan dengan begitu bagus. Sang Sutradara sekaligus pemeran utama pria, Syamsul Yusof bahkan meraih penghargaan sebagai Pengarah Terbaik dalam ajang Festival Film Asia Pasifik.
Ane sendiri tak cukup sekali menyaksikan film ini, karena ingin lebih tau tiap detil dari film ini. Padahal film ini adalah film Malaysia pertama yang ane tonton. Nah, buat Gansis yang penasaran dengan cerita dari film "Munafik" ini bisa deh cobain buat nonton sembari mengisi menunggu waktu berbuka puasa. Dijamin, selain dapat cerita yang bagus, Gansis juga dapat pembelajaran tentang arti keimanan dari film ini.


Sumur Gambar : Om Google
Referensi : Ini





dalledalminto dan iissuwandi memberi reputasi
2
1.1K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan