Dulu kala, bukan sekarang pastinya, waktu itu sih aku mudik dengan membawa kendaraan pinjaman, ya sekedar untuk menemui kerabat di kampung, yang mana sudah lama tidak bertemu jua. Mudik untuk kali ini hanya bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan dari rumah nenek di kampung, yang mana menurut dari keterangan keluarga, rumah tersebut mengalami apa yang namanya bencana alam.

Pada akhirnya aku dan keluarga pergi bersama sama dalam satu mobil. Kami menikmati perjalanan dengan berbagai banyak canda dan tawa. Bahkan sampai memiliki rencana rencana untuk menbuat perjalanan ke kampung kali itu, menjadi kenangan yang tak terlupakan, nampak hawa kerinduan akan kampung halaman, yang mana terkadang kami semuanya melupakan halaman tiap halaman itu telah membuat banyak kerinduan teramat dalam.

malam hari.

Ada kemacetan waktu itu, padahal kami jalan dini hari sehabis sahur. Dengan harapan tidak terjebak kemacetan lalulintas di jalanan, namun pada akhirnya kami mengalami kemacetan yang membuat rasa jenuh lindap, apalagi saat jaringan pada ponsel, yang mana satu-satunya hiburan sudah tidak lagi bisa digunakan, hal inilah yang membuat kami semakin jenuh dan sangat tidak nyaman. Namun pada akhirnya kami memilih untuk tidur agar nantinya terbangun dengan perasaan senang kembali.



Setelah mengalami beberapa jam di mobil, pada akhirnya sampai juga di kampung. Hal yang pertama adalah melihat sawah. Uhm inilah hal yang tidak pernah aku lupakan, udara bersihnya yang membuat semua pemandangan menjadi sangat indah, dengan membawa energi positif untuk menciptakan kebahagiaan.





Sawah dan sungai yang berada diantaranya adalah satu kesatuan utuh yang paling membuat aku rindu, sangat merindukannya. Karena di sanalah aku bisa berbuat sebebas-bebasnya tanpa perlu khawatir akan penilaian manusia.

Cos semua orang yang di sana pun melakukan hal yang sama seperti apa yang aku lakukan saat sawah menjadi bahan permainan yang asik dan menarik hati.