- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Polling : Berburu Baju Lebaran, Pilih Buatan Lokal atau Merek Luar?
TS
gege2511
Polling : Berburu Baju Lebaran, Pilih Buatan Lokal atau Merek Luar?
Lebaran sebentar lagi nih Gaessss, udah pada beli baju baru belum?. Idul Fitri tahun ini pun serasa siaran ulang hari kemenangan tahun lalu, dimana kita semua masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Bahkan, pemerintah sendiri juga keluarkan larangan mudik dan pembatasan transportasi demi menekan angka sebaran virus corona.
Meski tak mudik, kita-kita yang kerja di perantauan pun tetap sih mikirin keadaan orang tua dan keluarga di kampung halaman. Mulai dari berbagi dan mengirim uang hasil THR, sampai dengan mikirin baju baru buat keluarga, pacar (mungkin..), dan juga sederet keponakan
. Pokoknya, THR numpang lewat deh Gan! 
.
Walaupun demikian,rasanya tuh indah banget deh… bisa berbagi kebahagiaan dengan saudara dan keluarga, meski sesekali dalam hati ini terlintas untuk sedikit pelit, demi menabung agar segera ke jenjang pernikahan dengan ‘Si Dia’
. Tapi, rejeki sudah pasti ada yang ngatur, semoga dengan berbagi bisa dimudahkan segala urusan dan makin banyak rejeki mengalir… Amin…
Ini apaan sih, dari baju baru ke nyerempet ke pernikahan… ?!. Hayuk, kita balik lagi ke soal baju lebaran!.
Di pagi ini, Sabtu (8/5) mata ini serasa susah sekali dipejamkan, raga ini tetap tinggal di tanah perantauan namun hati ini serasa terbang melayang ke kampung halaman. Tak lain, adalah kerana tak bisa mudik ke tempat kelahiran untuk bisa merayakan lebaran dengan keluarga dan teman.
Sebelum memilih baju baru, ane coba bawa ingatan Kaskuser semua untuk menilik kembali jalan panjang kenapa bisa sampai lahir budaya baju baru di momen Lebaran. Bersumber dari Historia.id, jejak tradisi membeli pakaian baru jelang Lebaran dan memakainya sewaktu Lebaran ini sudah cukup lama ada di Indonesia. Snouck Hurgronje, Penasehat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial, mencatat kebiasaan ini pada awal abad ke-20.
Selain itu, Tradisi sama juga ditemui di kerajaan Mataram baru, Yogyakarta. Di mana masyarakat di Yogyakarta berbondong-bondong mencari baju baru, baik membeli atau menjahit sendiri.
Akhir pekan ini, sudah direncanakan untuk keluar rumah dengan menuju salah satu pusat perbelanjaan terdekat dengan rumah kontrakan, tepatnya di daerah Jakarta Selatan. Seraya membayangkan apa saya yang akan dibeli, bersamaan pula dengan mengingat budget tersisa di rekening tabungan.di dompet. Tak hanya itu, ponsel ini pun begitu sibuk berdering karena chit-chat akan ukuran (size) baju yang rencananya akan dibeli. Mulai dari size emak dan bapak, sampai dengan ukuran baju keponakan yang penuh dengan request warna dan motif gambar.
Berikan yang terbaik adalah salah satu hal yang begitu terpantik dalam ingatan ini. Ngapain juga harus itung-itungan kalau semua itu adalah demi keluarga dan saudara. Timbul keinginan ingin belikan pakaian bermerek, dengan alasan adalah kualitas yang baik sehingga awet dan tahan lama saat dikenakan.
Namun dalam beberapa hari ini serasa gencar mendengar atau membaca soal Bangga Buatan Indonesia. Kabarnya berbagai eS E N S O Rmerce berani kasih potongan harga dan ongkos kirim gratis bagi pembeli yang berbelanja produk lokal. Tercetus ide dalam diri untuk belanja baju lebaran bagi keluarga dan keponakan dengan ngeborong produk dalam negeri.
Terus,,, kalau menurut kalian, mendingan ane beli baju lebaran buat orang tua, saudara, dan keponakan… mending merek lokal atau merek luar, Gan? Boleh minta sarannya dong gan, terus apa sih pendapat kalian tentang merek-merek lokal ditengah gempuran berbagai produk brand luar?.
Ane tunggu komentarnya sampai sore ini nih gan, sebelum ane meluncur ke Mal untuk belanja baju baru lebaran, biar bisa ane paketin langsung!.
Meski tak mudik, kita-kita yang kerja di perantauan pun tetap sih mikirin keadaan orang tua dan keluarga di kampung halaman. Mulai dari berbagi dan mengirim uang hasil THR, sampai dengan mikirin baju baru buat keluarga, pacar (mungkin..), dan juga sederet keponakan
. Pokoknya, THR numpang lewat deh Gan! . Walaupun demikian,rasanya tuh indah banget deh… bisa berbagi kebahagiaan dengan saudara dan keluarga, meski sesekali dalam hati ini terlintas untuk sedikit pelit, demi menabung agar segera ke jenjang pernikahan dengan ‘Si Dia’
. Tapi, rejeki sudah pasti ada yang ngatur, semoga dengan berbagi bisa dimudahkan segala urusan dan makin banyak rejeki mengalir… Amin… Ini apaan sih, dari baju baru ke nyerempet ke pernikahan… ?!. Hayuk, kita balik lagi ke soal baju lebaran!.
Di pagi ini, Sabtu (8/5) mata ini serasa susah sekali dipejamkan, raga ini tetap tinggal di tanah perantauan namun hati ini serasa terbang melayang ke kampung halaman. Tak lain, adalah kerana tak bisa mudik ke tempat kelahiran untuk bisa merayakan lebaran dengan keluarga dan teman.
Sebelum memilih baju baru, ane coba bawa ingatan Kaskuser semua untuk menilik kembali jalan panjang kenapa bisa sampai lahir budaya baju baru di momen Lebaran. Bersumber dari Historia.id, jejak tradisi membeli pakaian baru jelang Lebaran dan memakainya sewaktu Lebaran ini sudah cukup lama ada di Indonesia. Snouck Hurgronje, Penasehat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial, mencatat kebiasaan ini pada awal abad ke-20.
Selain itu, Tradisi sama juga ditemui di kerajaan Mataram baru, Yogyakarta. Di mana masyarakat di Yogyakarta berbondong-bondong mencari baju baru, baik membeli atau menjahit sendiri.
Akhir pekan ini, sudah direncanakan untuk keluar rumah dengan menuju salah satu pusat perbelanjaan terdekat dengan rumah kontrakan, tepatnya di daerah Jakarta Selatan. Seraya membayangkan apa saya yang akan dibeli, bersamaan pula dengan mengingat budget tersisa di rekening tabungan.di dompet. Tak hanya itu, ponsel ini pun begitu sibuk berdering karena chit-chat akan ukuran (size) baju yang rencananya akan dibeli. Mulai dari size emak dan bapak, sampai dengan ukuran baju keponakan yang penuh dengan request warna dan motif gambar
. Berikan yang terbaik adalah salah satu hal yang begitu terpantik dalam ingatan ini. Ngapain juga harus itung-itungan kalau semua itu adalah demi keluarga dan saudara. Timbul keinginan ingin belikan pakaian bermerek, dengan alasan adalah kualitas yang baik sehingga awet dan tahan lama saat dikenakan.
Namun dalam beberapa hari ini serasa gencar mendengar atau membaca soal Bangga Buatan Indonesia. Kabarnya berbagai eS E N S O Rmerce berani kasih potongan harga dan ongkos kirim gratis bagi pembeli yang berbelanja produk lokal. Tercetus ide dalam diri untuk belanja baju lebaran bagi keluarga dan keponakan dengan ngeborong produk dalam negeri.
Terus,,, kalau menurut kalian, mendingan ane beli baju lebaran buat orang tua, saudara, dan keponakan… mending merek lokal atau merek luar, Gan? Boleh minta sarannya dong gan, terus apa sih pendapat kalian tentang merek-merek lokal ditengah gempuran berbagai produk brand luar?.
Ane tunggu komentarnya sampai sore ini nih gan, sebelum ane meluncur ke Mal untuk belanja baju baru lebaran, biar bisa ane paketin langsung!.
Polling
0 suara
Berburu Baju Baru, Pilih Buatan Lokal atau Merek Luar?
dailysocial.id memberi reputasi
1
910
3
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan