Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mamaproduktifAvatar border
TS
mamaproduktif
Camilan Kerupuk Rambak Omsetnya Menurun Drastis Saat Pandemi
Camilan Kerupuk Rambak Omsetnya Menurun Drastis Saat Pandemi

Selamat malam agan dan sista kaskuser dimanapun kalian berada yang terkeren, terkece dan tersmart sejagad kaskus raya. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. 

emoticon-Hai

Jumpa lagi sama thread ts mamaproduktif. Kali ini ane pengen bahas tentang Camilan Kerupuk Rambak Omsetnya Menurun Drastis Saat Pandemi.

Masa pendemi yang berbarengan bulan Ramadhan, membuat produsen kerupuk rambak kerbau atau sapi terancam merugi.

Sejak wabah virus Korona merebak di wilayah Indonesia, jumlah permintaan yang biasa datang dari luar kota turun hingga 60%. Hal tersebut mengharuskan pihak produsen terpaksa mengurangi jumlah produksi yang ada.

Hal tersebut dialami para produsen kerupuk rambak di daerah sentra pengrajin kerupuk rambak kulit kerbau Desa Penanggulan Pegandon Kendal. Satu di antaranya usaha milik Sri Mulyani dengan nama Kerupuk Rambak Asli Citra Rasa.

Bermarkas di gang Bangun RT 2 RW 4 Penanggulan Pegandon, terlihat 3 pekerja sedang mengemas kerupuk ke dalam sebuah plastik. Samsudin, seorang pekerja mengatakan, sejak pandemi covid-19 di tempatnya hanya mengurangi intensitas produksi setiap harinya. Dari semula 3 waktu produksi kini hanya satu produksi dengan jumlah pekerja yang disesuaikan.

Katanya, jika biasanya para pekerja bisa menghasilkan lebih dari 500 kilogram, kini dalam sehari hanya bisa membuat 300-an kilogram kerupuk saja. Apalagi saat bulan ramadhan, intensitas produksi berkurang dengan menerapkan 2 hari sekali produksi.

Hal tersebut lantaran jumlah permintaan menurun hingga 60% dari biasanya.  
"Biasanya bisa mengolah 5 kulit kerbau atau sapi, ini seringnya 1-2 kulit saja. Sehari berangkat sehari libur," terangnya di sela-sela mengemas kerupuk, Sabtu (09/05/2020).


Dengan minimnya permintaan, pendapatan usaha kerupuk rambak pun menjadi lesu. Khususnya pemasukan dari permintaan luar kota atau provinsi yang terkena pembatasan kegiatan selama pandemi Korona, sebut saja Jakarta Bandung dan beberapa negara besar lainnya.

 "Yah bagaimana lagi tetap harus produksi disesuaikan permintaan saja biar tidak mandek (berhenti)," terangnya.  

Dijelaskan Samsudin, pembuatan kerupuk rambak sendiri memerlukan waktu 10-15 hari. Dalam prosesnya, pihaknya mengandalkan panas matahari untuk menjemur kulit kerbau atau sapi secara berulang.

Proses awal, kulit kerbau atau sapi dipanaskan dalam air mendidih setidaknya 5-7 menit. Kulit kemudian diangkat serta dibersihkan dari bulunya. Setelah bersih, kulit hewan dipotong dengan ukuran sedikit lebar serta dipanaskan kembali dalam air mendidih bersuhu 100 derajat celcius selama 1 jam. Kulit pun kemudian potong lebih kecil lagi serta dijemur hingga mengering selama 2 hari.

Tak berhenti di sini, kulit kemudian dipotong kembali ke ukuran minimum serta dijemur kembali hingga benar-benar mengering selama 3 hari. Hasilnya, potongan kulit diopen atau diungkep bersama bumbu racikan buatan sendiri selama 24 jam dengan panas arang atau api stabil. 

Tujuan pengungkepan dimaksudkan agar menghasilkan rasa sedap dan gurih pada kerupuk rambak nanti. 

"Setelah diungkep, kemudian dijemur kembali sampai mengering untuk menghilangkan kadar minyak. Setelah itu baru siap untuk digoreng dan dikemas," ujarnya. 

Camilan Kerupuk Rambak Omsetnya Menurun Drastis Saat Pandemi

Quote:


Ternyata bahan dasar untuk kerupuknya jauh juga yah gansis memerlukan waktu lama pula saat pengolahannya.

Sang pemilik usaha biasanya mengunakan kulit hewan jantan karena lebih tebal dan kadar minyaknya sedikit, dan jika digoreng hasilnya lebih mengembang.

Nah, jika ada sebagian kulit tipis dari sortiran, masih tetap diproses menjadi rambak sayur dengan mekanisme pengolahan sendiri dengan racikan rempah rahasia.

Satu kulit biasa dibanderol Rp17.000 - Rp23.000 perkilogramnya. Biasanya datang 3 kali dalam seminggu, satu harinya bisa mencapai 5 kulit hewan kerbau atau sapi dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki.

Harga kerupuk rambak yang sudah digoreng ini murah dikantong gansis, tergantung ukuran mulai dari 259 gram dibanderol Rp 38.000, sedangkan ukuran setengah kilogram dibanderol Rp 70.000,-.

Tidak hanya dijual secara offline, kerupuk rambak Ibu Sri Mulyani ini dijual juga via online dengan pengumuman berbagai kota yang bisa tahan sampai 3 bulan.

Sekian thread ane kali ini semoga bermanfaat bagi kaskuser semua dan tetap jaga protokol kesehatan ya semua. Sampai bertemu di thread selanjutnya.

Diubah oleh mamaproduktif 07-05-2021 15:07
indrag057Avatar border
detyryAvatar border
Richy211Avatar border
Richy211 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
220
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan