- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
Delisa you’re my inspiration


TS
erwan443
Delisa you’re my inspiration
Sebagaimana diketahui bahwa bulan Ramadhan adalah salah bulan paling ditunggu semua umat muslim di dunia .Selama sebulan penuh umat islam melaksanakan puasa Ramadhan.Nah,pada bulan Ramadhan biasanya umat muslim lebih beribadah extra dibanding bulan lainnya,dikarenkan pada bulan Ramadhan pahala yang didapatkan akan berlipat ganda.Salah satu kegiatan bermanfaat yang bernilai pahala di bulan Ramadhan adalah menyimak kultum. Kultum atau kuliah tujuh menit berisikan ilmu agama yang bermanfaat bagi kehidupan. Karenanya, mendengarkan kultum sama halnya dengan menimba ilmu untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.Menimba ilmu agama bukan hanya dengan menyimak kultum saja tetapi juga bisa dengan menonton film religi.Salah satu film religi yang membuat saya kagum adalah film “Hafalan Surat Delisa”.Film ini bercerita tentang seorang gadis kecil yang tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh.Delisa di film ini diperankan oleh Chantiq Schagerl.Delisa adalah anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir),Delisa mempunyai tiga orang kakak yaitu Fatimah (Ghina Salsabila) dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).

Tepat pada tanggal 26 Desember 2004 adalah hari dimana Delisa untuk mengikuti tes hafalan bacaan Shalat,ia sangat semangat mengikuti tes itu karena di iming-imingi hadiah dari ummi.Semua temannya berhasil lulus dalam tes tersebut dan saat giliran Delisa, Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh.Delisa pun hanyut dibawa air,Alhamdulillah Delisa berhasil selamat,ia terdampar di sebuah batu karang selama berhari-hari. Ia terdampar tidak bisa berbuat apa-apa karena kakinya yang terluka sangat parah.Delisa berhasil diselamatkan Smith (Mike Lewis), seorang prajurit Angkatan Darat AS, setelah berhari-hari pingsan di sebuah batu karang. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi.

Ayah Delisa yang mendengar kabar duka tersebut langsung berangkat menuju tempat tinggalnya.Saat sampai di tempat ia langsung mencari Delisa. Sebelum sang ayah datang, Delisa dirawat oleh suster yang bernama Sophie dan Smith yang menyayanginya.Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tetapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa di rumah sakit.Delisa bahagia bisa berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah meninggal dunia, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.


Walaupun Delisa mengalami banyak cobaan karena tsunami yang terjadi, dalam film ini diperlihatkan bahwa sosok Delisa tetap tegar menghadapi semuanya.Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan,dia tetap bisa tersenyum dan memberikan pengaruh positif terhadap orang di sekitarnya. Dan di akhir cerita, dia ikhlas atas kepergian kakak-kakak dan uminya. Selain itu, ia juga tidak lagi melakukan hafalan karena ingin mendapatkan hadiah, tetapi ikhlas karena Allah dan ingin mendoakan keluarga dan kerabatnya yang telah tiada.


Pesan yang bisa saya ambil dari film ini adalah bahwa kita harus bersabar atas segala cobaan yang menimpa pada diri kita, dan berserah diri pada Tuhan. Dan juga kita harus melakukan apapun dengan niat ikhlas karena Tuhan, bukan karena mengharapkan hadiah dari hamba-Nya. Dan film ini mampu mengisahkan kasih sayang seorang ibu yang mendidik anak-anaknya dengan cinta karena Allah, seperti pada saat sang ibu mengajak semua anak-anaknya untuk shalat berjamaah dan membimbing mereka untuk menghafalkan bacaan shalat. Dan di samping itu juga mengisahkan tentang pengorbanan seorang ayah untuk keluarganya. Sungguh keluarga yang sederhana dan bahagia.
Sumber picture : Google

Tepat pada tanggal 26 Desember 2004 adalah hari dimana Delisa untuk mengikuti tes hafalan bacaan Shalat,ia sangat semangat mengikuti tes itu karena di iming-imingi hadiah dari ummi.Semua temannya berhasil lulus dalam tes tersebut dan saat giliran Delisa, Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh.Delisa pun hanyut dibawa air,Alhamdulillah Delisa berhasil selamat,ia terdampar di sebuah batu karang selama berhari-hari. Ia terdampar tidak bisa berbuat apa-apa karena kakinya yang terluka sangat parah.Delisa berhasil diselamatkan Smith (Mike Lewis), seorang prajurit Angkatan Darat AS, setelah berhari-hari pingsan di sebuah batu karang. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi.

Ayah Delisa yang mendengar kabar duka tersebut langsung berangkat menuju tempat tinggalnya.Saat sampai di tempat ia langsung mencari Delisa. Sebelum sang ayah datang, Delisa dirawat oleh suster yang bernama Sophie dan Smith yang menyayanginya.Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tetapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa di rumah sakit.Delisa bahagia bisa berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah meninggal dunia, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.


Walaupun Delisa mengalami banyak cobaan karena tsunami yang terjadi, dalam film ini diperlihatkan bahwa sosok Delisa tetap tegar menghadapi semuanya.Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan,dia tetap bisa tersenyum dan memberikan pengaruh positif terhadap orang di sekitarnya. Dan di akhir cerita, dia ikhlas atas kepergian kakak-kakak dan uminya. Selain itu, ia juga tidak lagi melakukan hafalan karena ingin mendapatkan hadiah, tetapi ikhlas karena Allah dan ingin mendoakan keluarga dan kerabatnya yang telah tiada.


Pesan yang bisa saya ambil dari film ini adalah bahwa kita harus bersabar atas segala cobaan yang menimpa pada diri kita, dan berserah diri pada Tuhan. Dan juga kita harus melakukan apapun dengan niat ikhlas karena Tuhan, bukan karena mengharapkan hadiah dari hamba-Nya. Dan film ini mampu mengisahkan kasih sayang seorang ibu yang mendidik anak-anaknya dengan cinta karena Allah, seperti pada saat sang ibu mengajak semua anak-anaknya untuk shalat berjamaah dan membimbing mereka untuk menghafalkan bacaan shalat. Dan di samping itu juga mengisahkan tentang pengorbanan seorang ayah untuk keluarganya. Sungguh keluarga yang sederhana dan bahagia.
Sumber picture : Google
0
366
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan