- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Wartawan Pena Batas Sesalkan Sikap Bupati Belu Terhadap Jurnalis
TS
sindonews.com
Wartawan Pena Batas Sesalkan Sikap Bupati Belu Terhadap Jurnalis

ATAMBUA - Persatuan Jurnalis Belu Perbatasan (Pena Batas) RI-RDTL menyesalkan sikap Bupati Belu Agustinus Taolin terhadap sejumlah wartawan saat menjalankan tugas peliputan di wilayah Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-Timor Leste.
Pena Batas kesal dengan sikap Bupati Belu yang belum sepuluh hari dilantik itu karena dinilai intimidasi, arogan dan kurang menghargai wartawan.
Hal ini ditegaskan Ketua Pena Batas, Stefanus Dile Payong kepada wartawan di Atambua, Kamis (06/05/2021).
Baca Juga:
- Nekat Angkut Pemudik dari Bali ke Jawa, 14 Mobil Travel Terjaring
- Kontak Senjata Pasukan TNI-Polri dengan KKB Pecah di Ilaga Warga Mengungsi
- 2 Bulan Layani 40 Pria Hidung Belang, Gadis Belia Ini Dibayar Rp500 Ribu
Pena Batas menyesali sikap yang dilakukan oleh Bupati kepada jurnalis saat sesi wawancara.
Intimidasi, arogansi dan kurang menghargai wartawan saat menjalankan tugas jurnalistis terutama saat sesi wawancara di RSUD Mgr Gabriel Manek, SVD Atambua saat itu Bupati melarang wartawan menulis hal-hal negatif yang ada di Kabupaten Belu, tetapi hanya menulis hal yang positif.
Wartawan memaklumi ketika Bupati menyampaikan pernyataan tersebut bersifat mengajak, namun pada kenyataannya Bupati lebih bersifat memaksa.
Sikap arogansi dan kurang menghargai wartawan juga kembali ditunjukan Bupati Agus Taolin saat kegiatan peninjauan lahan untuk relokasi warga korban bencana pada Kamis (29/04/2021). Saat sesi wawancara Bupati terlebih dahulu mengecek keberadaan wartawan dengan mengeluarkan kata-kata yang cukup tegas.
Baca : Hari Pertama Kerja, Bupati Belu Temukan Pelayanan Pasien COVID 19 Kacau Balau di RSUD
"Dari mana, mau tanya apa?," tegas Bupati sambil menunjukkan jari ke hadapan wartawan.
Lagi-lagi sikap arogansi dan kurang menghargai wartawan kembali ditunjukkan Bupati Agus Taolin saat sesi wawancara usai kegiatan Rakor dan Konfirmasi Rencana Aksi Pelaksanaan Inpres nomor 1 tahun 2021, Rabu (05/05/2021).
Saat wartawan door stop, Bupati kembali berulah dengan mengatur wartawan tentang pertanyaan-pertanyaan dan membatasi waktu pertanyaan. Sesungguhnya hal seperti itu sudah diketahui dan dipahami wartawan sebelum melakukan door stop narasumber. Akan tetapi, Bupati Belu, Agus Taolin selalu menunjukkan sikap arogansinya.
Tak sampai disitu, ketika wartawan mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang adalah pejabat dari pusat berkaitan dengan perhatian pemerintah bagi korban Badai Seroja, Bupati Agus Taolin langsung memotongnya sambil menyampaikan bahwa pertanyaan dari wartawan itu di luar konteks.
Padahal wartawan mengajukan pertanyaan kepada pejabat dari pemerintah pusat yang kapasitasnya sangat tepat untuk menjelaskan atas pertanyaan tersebut. Hal ini menunjukkan Bupati Agus Taolin belum paham secara benar cara kerja dan etika profesi jurnalistik.
Sikap kurang menghargai wartawan lagi-lagi ditunjukan Bupati Belu, Agus Taolin. Dengan nada tegas dan dihadapan banyak orang, Bupati Agus Taolin meminta seorang wartawan untuk berdiri tegak lurus saat wawancara.
"Berdiri lurus, simpan botol baru bertanya," kata bupati kepada seorang wartawati.
Semua perintah bupati diikuti wartawan saat itu dan tidak melakukan protes banyak karena wartawan memahami jalurnya dan tidak ingin terjadi inseden di saat ada kunjungan pejabat pusat.
Baca : Kontak Senjata Pasukan TNI-Polri dengan KKB Pecah di Ilaga Warga Mengungsi
Terhadap beberapa kejadian tersebut, wartawan Kabupaten Belu sungguh menyesali sikap dari Bupati Agus Taolin karena pemimpin yang gencar dengan seruan tagline perubahan perilaku untuk membangun Belu tapi justru Bupati sendiri yang menunjukkan sikap tidak menghargai profesi orang lain.
"Terkait dengan kejadian ini saya sebagai ketua Pena Batas RI RDTL sangat meyayangkan sikap dan sifat Bupati yang terkesan arogan dan mengintimidasi kebebasan pekerja pers dalam mencari dan membutuhkan informasi. Sebagai pekerja pers kita merasa sangat di batasi dalam membutuhkan informasi. Kita memahami karena Pak Bupati baru bertugas, namun sebagai pejabat publik dan sebagai mitra seharusnya Pak Bupati tidak pantas menunjukan sikap seperti itu, apalagi semua kejadian itu terjadi di hadapan masyarakat banyak," tegas Ketua Pena Batas.
Sebagai jurnalis tambah Stefan yang juga wartawan TV MNC Group ini bahwa pihaknya tidak butuh dihormati tapi sebagai mitra kita harus saling menjaga dan mendukung dalam memajukan wilayah ini.
Sementara Bupati Belu saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp mengatakan, silahkan kalo mau kecewa..karena itu bagian dari sopan santun dan kalo mau wawacara.jangan tongkat tangan...dan harus sopan.
Baca : Hari Pertama Kerja, Bupati Belu Temukan Pelayanan Pasien COVID 19 Kacau Balau di RSUD
"Silahkan kalo kecewaa ..buat kan sajaa surat dan sampaikan kepada dinas Kominfo," kata Bupati.
Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/42...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Saksikan Penyerahan Donasi COVID-19, Ridwan Kamil: Rasa Empati Sangat Penting Saat Ini-
Jelas Dilarang, Ratusan Pemudik Masih Ngeyel Masuk Blitar-
Wartawan Pena Batas Sesalkan Sikap Bupati Belu Terhadap Jurnalis0
146
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan