- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
Children of Heaven! Kisah Sepasang Sepatu yang Mengajarkan Kita Selalu Bersyukur!


TS
biohazard89
Children of Heaven! Kisah Sepasang Sepatu yang Mengajarkan Kita Selalu Bersyukur!
Quote:
Quote:

Kala itu seorang anak laki-laki bernama Ali pergi untuk memperbaiki sepatu sang adiknya yang bernama Zahra. Sepatu lusuh berwarna merah muda yang mungkin lebih pantas untuk dibuang karena sudah tak layak pakai. Alih-alih membeli sepatu baru, Ali memang hanya mampu memperbaikinya karena keadaan ekonomi keluarganya yang tak baik.
Pada saat pulang, Ali mampir ke toko untuk membeli apa yang telah ibunya perintahkan sebelumnya, tentu saja dengan omelan penjual karena hutang ibu Ali belum dibayar dan ia menyuruh Ali kali ini untuk menghutang lagi. Sepatu Zahra ia tinggal di depan toko itu, namun ketika Ali keluar sepatu itu sudah tak ada lagi di tempatnya. Namun Ali hanyalah anak kecil dengan segala kepolosan dan kecerobohannya.
Pada saat pulang, Ali mampir ke toko untuk membeli apa yang telah ibunya perintahkan sebelumnya, tentu saja dengan omelan penjual karena hutang ibu Ali belum dibayar dan ia menyuruh Ali kali ini untuk menghutang lagi. Sepatu Zahra ia tinggal di depan toko itu, namun ketika Ali keluar sepatu itu sudah tak ada lagi di tempatnya. Namun Ali hanyalah anak kecil dengan segala kepolosan dan kecerobohannya.
Keadaan menjadi semakin rumit bagi Ali dan Zahra. Satu pasang sepatu hanya untuk mereka berdua. Sementara keduanya tetap harus bersekolah. Ali meminta kepada adiknya untuk tidak memberitahu kepada orang tua mereka. Mereka berupaya mengatasi masalah yang disebabkan oleh Ali.

Zahra terpaksa memakai sepatu milik kakaknya untuk bersekolah. Beruntungnya jadwal sekolah mereka berbeda. Zahra berangkat pagi, sementara Ali siangnya. Namun jeda waktu antara keduanya sangatlah sedikit. Mereka harus bergantian untuk memakai sepatu. Tiap sepulang dari sekolah Zahra harus berlari-lari menuju ujung gang rumah mereka, karena disitu pasti tengah ada Ali yang menunggu Zahra. Sepatu tersebut nampak terlalu besar untuk Zahra serta membuatnya kesal dan malu karena tidak bisa dipakai saat pelajaran olahraga.
Hari-hari dilalui mereka dengan hati yang tidak tenang. Zahra di sekolah yang selalu terburu-buru pulang karena takut kakaknya marah. Begitu pun Ali yang selalu sabar menunggu Zahra di ujung gang, yang mau tidak mau ia harus selalu telat berangkat sekolah dan sempat dihukum oleh pengawas karena ia berulang kali melakukannya. Napasnya yang selalu tersengal-senggal dan berlumur keringat ketika memasuki gerbang sekolah sempat membuat guru-guru heran dengan kondisi Ali.

Di tengah kisahnya, terungkap bahwa sepatu Zahra tidak benar-benar hilang. Sepatu itu, Zahra temukan ada pada teman satu sekolahnya. Karena merasa sepatu itu yakin miliknya, Zahra mengikuti ke mana si anak perempuan itu pulang. Sampai kemudian ia memutuskan untuk datang bersama kakaknya untuk mengecek kembali, tetapi kemudian sesuatu membuat mereka urung menanyakan dan memilih pulang.
Singkat cerita sekolah Ali mengikuti lomba lari tingkat regional. Ali sempat tidak tertarik karena mungkin akan membuang-buang waktu dan tenaganya. Namun ia berubah pikiran. Ia memutuskan untuk mengikuti kompetisi tersebut karena juara ketiga mendapatkan hadiah berupa sepasang sepatu. Ali sangat optimis untuk memenangkan kompetisi tersebut. Jika urusan lari, Ali sangat jago karena itulah kegiatannya setiap hari untuk pergi ke sekolah.

Ali berlari dengan sangat laju sambil memikirkan sepatu tersebut. Tampaknya lomba tersebut tidak berarti apa-apa untuk Ali dibandingkan dengan perjuangan mereka untuk bergantian sepatu setiap harinya. Hampir mendekati garis finish, namun karena Ali tidak ingin menjadi juara pertama, ia mengurangi kecepatannya menunggu dua orang lagi untuk berada di depannya.
Namun Ali sempat lengah, tak sadar jika didepannya sudah ada beberapa anak lebih dari dua. Ia berlari sekencang-kencangnya hingga tiba tepat di garis finish dan ia menjadi juara pertama. Ketika orang lain akan senang membuncah ketika mendapat juara pertama, tidak untuk Ali. Bagi Ali ini kegagalan yang luar biasa karena ia tidak bisa pulang membawa sepatu baru untuk Zahra yang telah ia janjikan sebelumnya.
Namun Ali sempat lengah, tak sadar jika didepannya sudah ada beberapa anak lebih dari dua. Ia berlari sekencang-kencangnya hingga tiba tepat di garis finish dan ia menjadi juara pertama. Ketika orang lain akan senang membuncah ketika mendapat juara pertama, tidak untuk Ali. Bagi Ali ini kegagalan yang luar biasa karena ia tidak bisa pulang membawa sepatu baru untuk Zahra yang telah ia janjikan sebelumnya.

Sebagai sepasang kakak dan adik, Ali dan Zahra adalah dua sosok contoh yang baik. Seperti judul dari film ini jika dibahasakan yaitu anak-anak surga. Ali yang tak lari dari tanggung jawab, rela berkorban, peduli dengan adik dan keluarganya. Sedangkan Zahra yang menjaga janji kakaknya untuk tidak memberi tahu masalah sepatu mereka kepada orang tua, menerima apa yang ada dan menjadi penyemangat sang kakak. Kakak adik yang sama-sama tahu bahwa masalah sepatu mereka hanya akan menambah kesusahan orang tua. Mereka yang sadar bahwa untuk membeli kebutuhan saja harus berhutang.
Quote:
Quote:
Quote:
Sumber:
Diubah oleh biohazard89 06-05-2021 13:49






tesarion dan 2 lainnya memberi reputasi
3
764
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan