MEDAN - Hujan deras yang mengguyur kota Medan selama kurang satu jam menyebabkan ruas Jalan MHThamrin terendam banjir, Minggu (2/5/2021).

Amatan tribun-medan.com, mobil dan sepeda motor menerobos genangan air setinggi 10 cm.

Tak jauh dari jalan, tampak drainase yang diduga tersumbat sehingga air tak dapat langsung surut.

Berdasarkan keterangan pedagang asongan di lokasi sekitar, Asni, jalan tersebut sudah menjadi langganan banjir sejak puluhan tahun lamanya.

"Tadi setengah jam hujan langsung banjir. Disini memang rawan banjir, agak deras sedikit hujannya langsung banjir," ungkap Asni.

Baca juga: Banjir Rob, Permukiman Warga di Keramat Kubah Tenggelam, Air Sudah Menggenang Tiga Hari

Tentunya dengan kondisi rawan hujan ini membuat pedagang sekitar resah lantaran turut berpengaruh ke penjualan dagangannya.

"Ya resahlah pastinya karena kita jalan pun pasti susah. Ini pengaruh juga ke jualan lah, orang mau belanja aja susah jadi malas pun," ujarnya.

Asni menduga permasalahan jalan ini akibat drainase yang cukup buruk sehingga pembuangan air menjadi terganggu.

Tak hanya Asni, pegawai Toko, Andri yang melintas juga harus melepas sepatu untuk dapat menyebrang lantaran dipastikan akan basah sepatunya jika nekat menyebrang tanpa membukanya.

"Ih tadi sampe lepas sepatu lah mau nyebrang ini. Udah capek banjir ini kalau udah hujan deras. Makanya selalu sedia sendal lah di toko. Kita berharapnya ya diperbaiki lah. Jangan dibiarin gitu aja. Udah langganan banjir disini, apalagi kalau udah hujan semalaman. Siap-siap putar arah lah," pungkasnya.

https://medan.tribunnews.com/2021/05...udah-langganan
======================================================================================================

Awas pak, jangan gajah di pelupuk mata tak terlihat, tapi semut di seberang lautan terlihat

Jangan sungai deli di pusat kota medan tidak terlihat, tapi sungai2 kecil di pinggiran kota medan terlihat

Jangan tebang pilih seperti KPK atau satpol PP medan, penunggu lampu merah jalan Halat ditangkap tapi penunggu lampu merah di medan kota asal kampung badur aur dibiarin

Jangan sampai mabes santri parkir palak sabu jambret tikam peras sekaligus biang banjir di pusat kota medan tidak ditindak pak,jangan autis kaya pulisi gotham siti selama tujuh turunan

Kalian warga medan, termasuk warga belawan dan langkat yang banjir hingga atap rumah, tidak usah demo ke pemprovsu, mau bangun tanggul hingga ke 1000 kalipun, tetap akan jebol untuk ke 1001 kalinya, soalnya bagian sungai deli di medan maimun sudah jadi parit,ketimbun sama fantat rosul kampung badur/aur yang makin hari makin bertambah luas perumahan palak permai disana menutupi sungai deli dengan cor semen

Demo saja kalian ke kampung2 badur aur, mintak kesadaran dan hati nurani kampung yang ter Islami dan ter pribumi untuk sadar kalau fantat nenek buyut mereka hingga fantat cicit cucut mereka menjadi sumber petaka abadi ribuan warga beberapa kota di sumut

Mosok, kampung yang paling ngerti Islam, paling alim, paling jantan, kesayangan PKS,tidak punya hati nurani kayak anjink kaf1r, cipit, pemakan babi, kejawen,banci,bencong, pembayar pungli seumur hidup THR/SPSI/SPTSI/IPK/PP/FKPPI/FEFEK KALILIMIN KALILIMUN SETEMPAT ?!


Sumber Abadi Bencana dan Petaka Pusat Kota Medan dan Kota2 Lain