Kaskus

Games

arashibirruAvatar border
TS
arashibirru
Serba Pertama di Final Fantasy (era SNES)
Intro

Serba Pertama di Final Fantasy (era SNES)
https://www.tfw2005.com/boards/threa...me-of.1192026/


     Setelah membahas 3 seri Final Fantasy di era NES dan pengaruh mereka ke berbagai franchise Final Fantasy, kali ini kita masuk ke era Final Fantasy era SNES. Dengan teknologi SNES yang semakin canggih dibandingkan dengan NES, maka semakin baik pula kualitas grafik, gameplay, dan story di seri-seri Final Fantasy pada konsol SNES ini.



Final Fantasy IV (19 Juli 1991)

Serba Pertama di Final Fantasy (era SNES)
http://www.thealmightyguru.com/Wiki/index.php?title=File:Final_Fantasy_IV_-_SNES_-_Japan.jpg

Spoiler for Ringkasan "Serba Pertama" Final Fantasy IV:



       Final Fantasy yang pertama hadir di SNES ini adalah Final Fantasy IV. Final Fantasy ini sempat dinamakan Final Fantasy II di luar Jepang karena Final Fantasy II dan Final Fantasy III yang asli tidak didistribusikan secara resmi ke luar negara tersebut. Singkat cerita, dengan semakin berkembangnya teknologi informasi maka semakin banyak pula orang yang bisa mengakses Final Fantasy II dan III versi Jepang asli. Akhirnya, urutan berbeda Final Fantasy ini tidak menjadi isu besar lagi dan Final Fantasy ini tetap diterima oleh fans internasional sebagai Final Fantasy IV; mengikuti urutan yang seharusnya.

       Selain grafik yang semakin berwarna dan halus untuk standar game zaman dulu, salah satu perubahan yang paling terasa di Final Fantasy IV ini adalah battle systemnya. Ini lah Final Fantasy pertama yang menerapkan Bar ATB (Active Time Battle) untuk menentukan siapa yang sudah boleh menyerang dan siapa yang belum. Pada sistem ATB ini, setiap karakter memiliki bar yang akan terisi sedikit demi sedikit dan pemain baru bisa menentukan karakter mana melakukan apa setelah bar tersebut penuh. Konsep battle dengan ATB ini akhirnya menjadi sangat khas bagi Final Fantasy seri-seri berikutnya. Bahkan Final Fantasy XV dengan real time battle pun tetap mengadopsi sistem ATB ini di “Technique” nya.

       Selain bar ATB, tradisi lain yang lahir di Final Fantasy IV ini adalah job setiap karakter sudah ditentukan dari awal cerita berikut command khususnya. Tentu saja ini berbeda dengan Final Fantasy III dimana kita bisa memilih job untuk setiap karakter dan mengganti-gantinya di tengah game. Bukan hanya job tiap karakter yang sudah ditentukan cerita, party untuk setiap boss pun sudah ditentukan oleh cerita sehingga jelas boss apa akan dihadapi dengan job apa saja. Hal ini tidak bisa dikatakan buruk, karena bisa menjadi kemudahan maupun tantangan bagi para gamer. Kemudahan dalam arti tidak perlu pusing menggonta-ganti party apa yang cocok untuk melawan Boss tertentu, tapi juga tetap menantang karena kita harus berpikir bagaimana caranya mengalahkan Boss dengan party yang sudah ditentukan oleh game. Tradisi karakter dengan Job yang sudah ditentukan cerita ini nantinya juga akan berlanjut di beberapa seri berikutnya seperti Final Fantasy VI dan Final Fantasy X.

       Di luar battle system, tradisi lain yang dimulai oleh Final Fantasy IV adalah semakin bervariasinya  Chocobo sebagai sarana Transportasi. Ini lah seri pertama yang memiliki lebih dari satu jenis Chocobo untuk kegunaan transportasi yang berbeda. Chocobo kuning untuk perjalanan darat biasa dan Chocobo Hitam untuk perjalanan udara. Ya, ini pertama kalinya ada Chocobo yang bisa melayang dan bisa dikendarai untuk melintasi antar benua di World Map. Bervariasinya Chocobo ini tentu diteruskan hingga seri Final Fantasy berikutnya, seperti Final Fantasy VII dengan Gold Chocobonya yang legendaris.

Masih berhubungan dengan transportasi, Final Fantasy IV ini juga merupakan seri pertama yang memiliki kapal untuk ke luar angkasa dengan nama Lunar Whale. Ini pertama kalinya ada kapal dengan tema luar angkasa di Final Fantasy sebelum nantinya dilanjutkan oleh Final Fantasy VII dengan Rocket Shinra-nya dan Final Fantasy VIII dengan Ragnarok-nya.

          Terakhir dari sisi cerita, ini lah Final Fantasy pertama yang memiliki cerita cinta antara karakter utamanya (bukan antar NPC nya saja). Tidak tanggung-tanggung, ada cinta segitiga di sini antara Cecil sang tokoh utama, Rosa sang white mage kerajaan, dan Kain sang sahabat Cecil. Ini lah Final Fantasy pertama yang memiliki konsep pengkhianatan dari salah satu karakter utama nantinya. Sejak Final Fantasy IV ini lah, drama romantis antara tokoh utama menjadi bumbu wajib bagi seri-seri berikutnya. Tidak tanggung-tanggung, bahkan tema romantis tersebut menjadi logo di Final Fantasy VIII dan Final Fantasy XV nantinya.



Final Fantasy V (6 Desember 1992)

Serba Pertama di Final Fantasy (era SNES)
https://gamefragger.com/playstation/ps4/role-playing/final_fantasy_vii/final-fantasy-vii-remake-producer-yoshinori-kitase-on-the-ff-title-hed-remake-next-a18708#gs.zota13


Spoiler for Ringkasan "Serba Pertama" Final Fantasy V:




       Menyusul kesuksesan Final Fantasy IV di SNES, Square pun lanjut membuat Final Fantasy V. Jika Final Fantasy IV terkenal dengan romansa Cecil, Rosa, dan Kain; maka Final Fantasy V ini terkenal sebagai seri Pertama dengan genre Harem di mana tokoh utamanya Butz akan memiliki sisa party wanita semua hingga akhir, yaitu Lena, Faris, dan Krile. Oke, memang ada kakek bernama Galuf yang sempat menjadi anggota di awal, namun karena alasan yang bersifat spoiler dia hanya bisa digunakan sampai tengah permainan. Anyway, selain musik yang makin jernih dan grafik yang semakin halus pada masa itu, Final Fantasy V tentunya juga melahirkan beberapa tradisi baru untuk seri-seri berikutnya.

      Hal baru pertama dari sisi penokohan adalah keberadaan Boco sebagai Chocobo yang pertama punya nama resmi dan peran penting di Final Fantasy. Boco tidak hanya berperan sebagai media transportasi tetapi juga menjadi teman curhat tokoh utama selama petualangannya termasuk beberapa kali menolongnya di saat yang tidak terduga. Bahkan sebelum Red XIII yang di ending Final Fantasy VII diperlihatkan sudah punya anak-anak, Boco adalah character non manusia pertama yang dikatakan akhirnya menikah dengan Chocobo lain bernama Koko dan punya anak-anak. Boco ini pun menjadi salah bagian dari legenda tersembunyi Final Fantasy yang terus hadir di seri-seri berikutnya seperti default name untuk anak Chocobo di Final Fantasy VIII adalah Boco dan kartu chocobo di mini game Final Fantasy IX bernama Boco.

        Walaupun job system sudah diperkenalkan di Final Fantasy III,  tetapi tetap ada mekanisme baru yang diperkenalkan Final Fantasy V ini, yaitu ABP (Ability Points). Jadi di Final Fantasy V selain level karakter juga ada level job. Jika meningkatkan level character menggunakan EXP (Experience Points), maka untuk meningkatkan level job menggunakan ABP. Level job ini penting untuk ditingkatkan karena ini lah cara untuk membuka skill-skill baru tiap Job di Final Fantasy V. Ini pertama kalinya di Final Fantasy ada poin lain yang bisa dikumpullkan selain experience. Ke depannya, ABP ini lebih dikenal sebagai AP yang sama-sama digunakan untuk mengembangkan skill seperti Materia System di Final Fantasy VII, Sphere Grid Final Fantasy X, dan Ascension Grid di Final Fantasy XV.

        Selain AP untuk pengembangan skill di job system, Tradisi lain yang dilahirkan oleh Final Fantasy V ini adalah keberadaan Timer yang menjadi batas waktu kita untuk menyelesaikan misi-misi tertentu. Timer ini biasanya muncul di atas pojok layar dan terus melakukan hitungan mundur walaupun battle sedang berlangsung. Pada Final Fantasy V, terdapat beberapa situasi yang mengharuskan kita menyelesaikan tugas dalam waktu tersebut seperti saat kabur dari Karnak Castle maupun saat melawan Odin. Jika waktu tersebut habis sebelum tugas selesai, game otomatis menjadi game over. Tradisi menambah kesan menegangkan pada Final Fantasy ini terus berlanjut seperti saat Squall dkk harus kabur dari Dollet Exam di Final Fantasy VIII maupun ketika Noctis dkk harus kabur dari Adamantoise yang terbangun.

      Berikutnya adalah terkait musuh legendaris. Ada tradisi besar yang lahir dari Final Fantasy V ini, yaitu hadirnya Secret Boss Omega. Walaupun tidak wajib dihadapi untuk story, saya yakin setiap fans Final Fantasy pasti berusaha untuk menghadapi superboss yang satu ini. Ini lah boss yang di setiap seri butuh strategi dan kegigihan untuk mengalahkannya walaupun level kita sudah tinggi sekalipun. Omega ini di seri-seri berikutnya dikenal juga sebagai Omega Weapon seperti di Final Fantasy VI dan Final Fantasy VIII. Pada Final Fantasy XV superboss ini kembali menggunakan nama “Omega” saja karena menjadi tribut untuk Final Fantasy V




Final Fantasy VI (2 April 1994)

Serba Pertama di Final Fantasy (era SNES)
https://finalfantasy.fandom.com/wiki/Final_Fantasy_VI_Special_Tracks


Spoiler for Ringkasan "Serba Pertama" Final Fantasy VI:




     Akhirnya kita sampai di seri Final Fantasy terakhir untuk SNES, yaitu Final Fantasy VI. Final Fantasy VI ini terkenal dengan karakternya yang sangat banyak. Seri ini memiliki hingga 10 karakter yang bisa dikembangkan seperti Terra dan Locke, belum termasuk karakter-karakter yang kita mainkan sementara karena story seperti Biggs dan Wedge, dan belum termasuk juga 4 karakter rahasia yang bisa direkrut dengan cara tertentu seperti Shadow dan Umaro. Ini lah seri pertama dengan karakter yang paling banyak sekaligus seri pertama yang memperkenalkan konsep karakter rahasia. Konsep karakter rahasia ini nantinya dilanjutkan oleh Final Fantasy VII dengan Yuffie dan Vincentnya.

       Hal unik dari Final Fantasy VI tidak berhenti di banyaknya karakter saja. Berbeda dengan seri-seri lainnya yang umumnya memiliki satu tokoh utama yang jelas (seperti Cecil di Final Fantasy IV dan Tidus di Final Fantasy X), Final Fantasy VI ini “tidak” memiliki satu tokoh utama yang jelas. Semua tokoh yang bisa dimainkan di Final Fantasy VI memiliki bobot latar belakang dan pengembangan karakter yang berimbang seperti Terra yang memiliki kekuatan besar seorang esper tapi takut menggunakannya, Locke yang menjadi pemburu harta karun untuk menghidupkan kembali kekasihnya, atau Edgar seorang Raja yang wajib setia dengan Empire tapi malah membantu pemberontak. Tokoh-tokoh di Final Fantasy VI memang sengaja dirancang memiliki jatah pengembangan yang hampir sama karena Yoshinori Kitase, selaku produser pada saat itu, menginginkan seri Final Fantasy dengan konsep “Everyone is the Main Character”.

        Oke, konsep semua karakter adalah tokoh utama memang segar pada masa itu. Tetapi ada konsep hebat lain yang dijadikan tradisi dimulai dari Final Fantasy VI ini. Sadar atau tidak, Final Fantasy VI ini adalah seri pertama yang memulai konsep Open World. Sederhananya, Game open world adalah game dimana pemain bebas ke mana saja di peta dan bebas memutuskan ingin mengerjakan misi yang mana dulu. Pada Final Fantasy VI, kebebasan open world ini terjadi di fase kedua cerita ketika dunia sudah hancur berantakan dan setiap karakternya terlempar ke berbagai sudut peta. Kita bisa memilih untuk menemukan (merekrut kembali) karakter mana saja untuk di bawa ke akhir cerita. Kita bebas memilih apakah ingin merekrut semuanya kembali atau seketemunya saja. Pada fase kedua setelah dunia hancur ini pun kita tidak langsung diberitahu harus ke mana untuk segera menyelesaikan game. Kita harus berkeliling dunia mengumpulkan petunjuk apalagi yang bisa dilakukan untuk memulihkan kembali dunia. Konsep open world ini lah yang nantinya akan dilanjutkan di seri-seri Final Fantasy yang lahir di konsol next gen seperti Final Fantasy XII, Final Fantasy XIII, dan Final Fantasy XV.

       Selanjutnya terkait Battle System, Final Fantasy VI juga melahirkan tradisi besar di seri Final Fantasy berupa serangan spesial yang bernama Desperation Attack. Desperation Attack adalah serangan spesial yang khas dari tiap karakter saat berada dalam keadaan kritis. Kemunculan serangan ini bersifat untung-untungan karena terjadi secara random saat kita memilih attack biasa pada karakter-karakter yang HP nya menipis. Walaupun untung-untungan, peluang 1/16 agar Desperation Attack keluar tidak dapat dianggap kecil dan sekalinya Desperation Attack berhasil dikeluarkan, hampir dapat dipastikan musuh yang terkena akan mati dalam sekali serang (tentu tidak berlaku untuk Boss atau musuh-musuh tertentu). Sadar atau tidak, Desperation Attack ini lah cikal bakal Limit Break yang terkenal di seri-seri Final Fantasy berikutnya walaupun dengan nama yang berbeda seperti Overdrive di Final Fantasy X atau Quickening di Final Fantasy XII.


Penutup


Itu lah "Serba Pertama" Final Fantasy era SNES. Dibandingkan era NES, semakin banyak fondasi Final Fantasy yang dibangun di era ini. Mungkin karena teknologi yang semakin bagus maka semakin terfasilitasi pula ide-ide liar dari para kreatornya. Bahkan seandainya bukan karena didahului proyek Chrono Trigger, maka Final Fantasy VII pun akan release di SNES. Anyway, terima kasih sudah berkunjung. Feel free untuk mengcover jika ada yang belum saya sebutkan di atas emoticon-Smilie

Spoiler for Sumur:


lucis.caelumAvatar border
red.wangyiAvatar border
uzunyzterAvatar border
uzunyzter dan 2 lainnya memberi reputasi
3
624
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan