Saya sedikit terkejut dengan tudingan Ardi Wijaya selaku Manajer Ekspor Impor PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP). Ardi dalam BAP terkait kasus suap ekspor benih lobster menyatakan bahwa PT Aero Citra Kargo merupakan milik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

ACK adalah perusahaan tunggal yang ditunjuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pihak yang mengirim ekspor benih lobster. Dengan kata lain semacam perusahaan jasa kargo pengiriman.

Tudingan Ardi terkesan mengada-ada. Agak janggal bahwa sosok sekaliber Prabowo 'bermain' ekspor benih lobster. Karena kalau dia mau, Eks Danjen Kopassus itu bisa memainkan proyek-proyek strategis di Kemhan.

Justru yang terjadi sebaliknya, Prabowo hingga sekarang komitmen menjaga integritasnya sebagai menteri. Tidak neko-neko dan cawe-cawe proyek.

Fokusnya adalah bagaimana menjalankan perintah Presiden Joko Widodo, untuk mengawal sektor pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bukan mengawal proyek.

Bantahan demi bantahan juga sudah disampaikan Edhy Prabowo. Eks Menteri KKP yang kini menjadi tersangka kasus ini, sudah memberikan bantahan. Edhy memastikan jika ACK bukanlah milik Prabowo. Tak ada kaitannya sama sekali.

Jelas ini membuktikan bahwa apa yang disampaikan Ardi mengada-ada. Di BAP pun terkuak kejanggalan pernyataan Ardi, di mana yang bersangkutan mengaku tudingannya itu hanya berdasarkan 'katanya'.

Penulis percaya bahwa integritas Prabowo tak mungkin tergadaikan. Hidupnya sudah lebih dari cukup sejak dulu. Rekam jejak Prabowo membuktikan kalau Sang Menhan bukanlah 'pemain proyek'. 



Babe.news