Jika membahas mengenai tradisi di suatu desa tentu akan banyak sekali berbagai jenis tradisi yang ada di suatu desa. Namun pada kesempatan kali ini, ane akan membahas tradisi di desa ane, yang di laksanakan pada bulan #RamadhanBerkah.

Perang mercon ini memang asli dari pedesaan ane sendiri. Sejak zaman kakek ane, sudah melakukan kegiatan tradisi perang mercon ini, semua orang sekampung ikut serta perang mercon ini, mulai dari orang tua sampai dewasa. Tradisi ini hanya di lakukan saat bulan ramadhan saja, perang mercon ini di bagi berbagai kelompok, setiap kelompok mempunyai rakitan mercon yang berbeda beda. Yang di nilai dalam lomba perang mercon ini, di nilai dari bunyinya yang nyaring, mercon siapa yang nyaring bunyinya, dialah yang akan menang dalam perlombaan perang mercon ini.


Besar mercon yang di ikut sertakan perlombaan perang mercon ini, juga berbeda beda ukurannya dari kategori grub A, ukurannya paling besar, grub B, ukuran sedang, dan grub C, yang ukurannya paling kecil. Nantinya setiap grub mempunyai pemenang masing - masing.

Kalau kelompok ane, masuk dalam grub B, ukuran mercon yang sedang. Dalam perlombaan tradisi mercon ini, ane mendapatkan juara 2 tingkat desa, sedangkan nomer 2 di raih oleh teman sekampung ane sendiri, suara merconnya mereka lebih nyaring, dan ledakannya lebih keras.


Tradisi lomba perang mercon ini menurut ane aman, ukuran merconnya tidak besar - besar juga. Lomva perang mercon ini sudah dapat izin dari kepala desa, jadi kalau terjadi apa - apa, kepala desa siap bertanggung jawab.

Kata orang tua ane, tradisi lomba mercon ini sudah lama di lakukan, dulu kata orang tua ane, semenjak ada almarhum kakek, dan nenek ane, tradisi ini sudah ada, sampai saat ini pun tetap dilestarikan oleh orang pedesaan ane. Tradisi ini tidak akan hilang selama keturunan cucuk ane nanti, tetap melakukan tradisi lomba perang mercon ini.


Lomba perang mercon ini di lakukan setelah sholat idul fitri, semua orang sekampung berkumpul menyaksikan perang mercon. Lapangan yang di gunakan untuk perlombaan yaitu di jalan raya dekat dengan masjid di rumah ane.

Tradisi lomba mercon ini di lakukan hanya semata mata menghormati para leluhur yang sudah menciptakan lomba perang mercon ini. Selain itu, menurut ane mainan perang mercon ini sangat menghibur sekali, banyak orang suka, dan ikut serta dalam tradisi lomba perang mercon ini.


Jika di bulan ramadhan ini tidak terlaksana tradisi lomba perang mercon yang selalu ane tunggu - tunggu, tentu ane, dan bersama teman - teman ane, akan merasa sedih jika pelaksanaan lomba ini di gagalkan karena adanya virus covid19. Semoga saja di tahun ini akan terlaksana lagi seperti di tahun lalu.

Sumber berita : Ulasan pribadi
Sumber Foto : Hp pribadi
Penulis : Lubis