- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Indonesia Ingin Setop Impor BBM dan LPG, Ini Tantangannya
TS
sindonews.com
Indonesia Ingin Setop Impor BBM dan LPG, Ini Tantangannya

JAKARTA - Pemerintah menargetkan Indonesia tidak lagi impor BBM dan LPG di tahun 2030. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Istana Kepresidenan, Selasa (20/4).
Baca Juga: Indonesia Akan Bebas Impor BBM dan LPG di Tahun 2030
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai, target tersebut akan berdampak positif dalam perekonomian. Namun, pemerintah harus memastikan kebutuhan energi di dalam negeri tercukupi melalui diversifikasi maupun penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca Juga:
- Ada Rekayasa Lalin dan Penyempitan Jalan Imbas Pembangunan MRT Bundaran HI-Kota, Mana Saja?
- Hannover Messe 2021 Jadi Ajang Pamer Inovasi Digital
- Wapres Dorong Digitalisasi dalam Pengumpulan dan Pengelolaan Zakat
"Kalau ditanya mungkin atau tidaknya, saya kira tergantung dari rencana, instrumen dan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam kurun 9 tahun ke depan. Saya kira perlu terobosan-terobosan baru yang dilakukan," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (27/4/2021).
Menurut dia, tantangan yang dihadapi sejauh ini terkait penyelesaian proyek pembangunan kilang. Dalam Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), target kapasitas kilang di tahun 2025 sudah di atas 2 juta barel per hari untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tidak perlu impor lagi.
"Kapasitas kilang kita hanya 1 juta barel per hari. Produksinya cuma 800.000 barel per hari. Sehingga kalau di 2030 konsumsinya estimasi sudah mendekati 2 juta, maka paling tidak memerlukan kapasitas dua kali lipatnya," jelasnya.
Baca Juga: Pertamina: Biar Tak Tergantung Impor BBM Lagi
Untuk memenuhi kebutuhan energi tanpa impor, pemerintah juga mendorong sumber energi baru dan terbarukan (EBT). Komaidi melanjutkan, tantangan EBT saat ini masih pada kapasitas dan kebijakan harga yang belum kompetitif.
"Sejauh ini tidak cukup kompetitif dengan BBM konvensional. Kalau bicara kendaraan listrik, semua masih dalam proses. Pertanyaannya bisa tidak dicapai sampai 9 tahun ke depan? Jadi perlu diperjelas target setiap tahunnya. Ini yang saya kira belum disampaikan ke publik," tuturnya.
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/410...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Indonesia Ingin Setop Impor BBM dan LPG, Ini Tantangannya-
Shopee Ajak Gibran Rakabuming Dorong UMKM Solo Go Ekspor-
Dikabarkan Suntik Gojek 300 Juta Dolar AS, Ini Penjelasan Telkom0
1.7K
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan