Kaskus

Entertainment

sinsin2806Avatar border
TS
sinsin2806
Mengenal Tradisi Khas Sambut Ramadhan di Banjarnegara, Yaitu Sadran Gedhe.
Mengenal Tradisi Khas Sambut Ramadhan di Banjarnegara, Yaitu Sadran Gedhe.
Hai Agan Sista ketemu lagi sama ane, akhirnya di penghujung deadlineevent ane bisa juga ikut berpartisipasi memposting satu thread tentang tradisi sambut Ramadhan yang ada di daerah ane. Sebelum ane mulai mengenalkan tradisi khas daerah ane, ingin sekali menyapa teman-teman kaskuser dulu. Bagaimana kabar kalian ? Masih kuat kan puasanya? Udah bolong berapa hari nih? Waduh jangan kebanyakan bolong yah, biar bisa tetap meraih berkah-Nya di bulan #RamadhanBerkah ini.

Nah disini, ane ingin sekali memperkenalkan satu tradisi khas daerah ane yaitu Desa Gumelem Wetan, Kec.Susukan, Kab.Banjarnegara dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Sudah pasti setiap tahun tradisi ini selalu dilakukan, tradisinya bernama "SADRAN GEDHE". Ini adalah tradisi atau ritual sakral untuk mendoakan arwah leluhur serta untuk meminta keberkahan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Tradisi ini telah dilakukan sejak jaman ratusan tahun yang lalu.

Tradisi Sadran Gedhe dilakukan di kawasan Petilasan Girilangan yang terletak di pegunungan Gumelem Wetan, Petilasan Girilangan adalah kawasan makam Sunan Giring yang sampai saat ini dibuka untuk umum, jadi siapapun bisa melakukan ziarah ke makam Sunan Giring tersebut. Untuk pelaksanaan Tradisi Sadran Gedhe ini biasanya dilakukan diantara hari Senin atau Kamis di minggu terakhir dibulan Ruwah, minggu terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Mengenal Tradisi Khas Sambut Ramadhan di Banjarnegara, Yaitu Sadran Gedhe.


Ini adalah jalan menuju lokasi pesarean, biasanya warga mulai melakukan arak berderet dari jalan ini sampai di pendopo tengah di dekat lokasi makam. Jadi proses atau urutan dalam melakukan Tradisi Sadran Gede ini adalah, warga berkumpul di dan berderet, berjalan beriringan seperti melakukan arak dimulai dari Tugu selamat datang menuju ke depan gerbang pesarean/petilasan. Setelah itu diadakan doa bersama untuk mendoakan para leluhur yang dipimpin oleh ketua Adat. Setelah itu diadakan makan bersama di pendopo area petilasan.


Makanan untuk makan bersama adalah makanan dari warga setempat yang merupakan hasil panen selama setahun, makanannya berupa macam-macam nasi ada nasi beras, nasi tiwul, nasi jagung serta lauk-pauk hasil ternak seperti daging ayam, kambing, sapi dan berbagai jenis ikan dan tak lupa sayur dan buah hasil panen lainnya. 
Mengenal Tradisi Khas Sambut Ramadhan di Banjarnegara, Yaitu Sadran Gedhe.

Biasanya makanan ini dimasukkan dalam Tenong besar yang terbuat dari anyaman bambu dan dibungkus dengan daun pisang. Sebelum acara makan bersama dilakukan, juga diadakan doa bersama kembali, namun kali ini doa bersama yang dipanjatkan adalah sebagai rasa syukur atas keberkahan panen yang diberikan oleh Alloh SWT, serta rasa syukur akan datangnya bulan suci Ramadhan sebentar lagi. Harapan para warga dalam tradisi ini adalah agar di bulan Ramadhan warga setempat tetap dilimpahi rejeki dan berkah seperti sebelumnya.

Makanan yang tidak habis dalam acara makan bersama, wajib dibawa pulang olah warga, karena bagi kami, makanan Sadran Gedhe adalah makanan keberkahan yang tidak boleh disia-siakan, dan jika kita membawa pulang makanan dari acara Tradisi Sadran Gedhe dipercaya bahwa kita juga membawa pulang berkah. Untuk itu banyak warga yang justru memilih membawa pulang makanan alih-alih memakan di tempat tradisi, karena kepercayaan keberkahan inilah.

Mengenal Tradisi Khas Sambut Ramadhan di Banjarnegara, Yaitu Sadran Gedhe.


Ane pribadi hampir setiap tahun selalu mengikuti tradisi ini, karena rasanya sangat menyenangkan melakukan tradisi klasik seperti ini, selain kita bisa ikut berpartisipasi melestarikan tradisi, dari sini kita bisa belajar banyak hal terutama tentang rasa syukur kepada sang Pencipta. Lagipula karena tradisi ini biasa dilakukan sebelum bulan Ramadhan, jadi rasanya kurang afdhol aja kalau melakukan puasa tapi belum ikut sadran gede, seperti ada yang hilang/kurang. Sayangnya tahun 2020 kemarin ane tidak bisa mengikuti proses adat ini karena protokol kesehatan. Maklum tahu sendiri saat pandemi kemarin hampir semua kegiatan mengalami pembatasan.

Tapi untungnya tahun ini tradisi Sadran Gedesudah bisa dilakukan seperti biasa. Semoga saja pandemi benar-benar bisa lekas pergi dari kehidupan kita, sehingga kita semua bisa kembali beraktivitas normal seperti dulu lagi. Amiin

Nah demikianlah pengenalan mengenai tradisi Ramadhan di daerah ane, semoga bisa menjadi sumber pengetahuan baru untuk kaskuser semua. Sampai jumpa di thread selanjutnya. See you

penulis @sinsin2806 

0
359
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan