Assalamualaikum
Biasanya 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan khususnya pada malam ganjil, orang-orang akan mencari lailatul qodar. Walapun begitu, di daerah Probolinggo hal ini bisa dikemas secara menarik dan bahkan membuat warga di sana menjadi berkesan dan kegiatan ini dinamakan Likurandi bulan Ramadhan.

Likuran sendiri kalau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah dua puluhan yang berarti kegiatan ini diadakan ketika malam ke duapuluhan yaitu 10 malam terakhir ketika bulan Ramadhan tiba. Selain kita akan segera menikmati berkah Ramadhan, kita juga harus bergembira karana bulan yang kita tunggu-tunggu selama 12 bulan akhirnya tiba yaitu bulan yang penuh berkah dan penuh dengan kebaikan di mana setan-setan dibelenggu pada bulan ini.



Pada likuran sendiri kegiatannya beragam, biasanya adalah seni musik, fashion show, karnaval, dan konvoi yang semuanya dilakukan oleh warga lokal Probolinggo. Juga dalam kegiatan Likuran ini semua warga Probolinggo berperan entah sebagai pengisi acara, penjual makanan dan juga semua yang menikmati runtutan acara yang disediakan oleh penyelengara.

Pada puncak kegiatan Likuran sendiri biasanya ada karnaval serta konvoi yang diadakan dari Segitiga Berni Indah dan memiliki finis di Lapangan Krucil. Dalam kegiatan ini semua kalangan masyarakat menyumbang teatrikal, kajian musik islami berupa shalawat dan pujian kepada Allah SWT dan juga diadakan gebyar fashion show dengan tema islami.



Tujuan kegiatan ini sendiri selain menyambut bahagia bulan suci #Ramadanberkah sehingga berkesan, kita juga bisa tahu bahwa masih banyak warga Probolinggo yang memiliki bakat dan kreativitas yang tidak kalah dengan kota besar. Selain itu, karena adanya kegitan ini sedikit banyak bisa membantu ekonomi khususnya orang-orang yang berjualan, karena bisa mengumpulkan beberapa orang di satu tempat.

Jadi, kalau bulan Ramadhan, Agan dan Sista ingin memiliki kesan dan beda daripada biasanya, ayo monggo kapan-kapan main ke daerah saya di Probolinggo. Pasti Agan akan merasa puas dan bangga dengan kegitan-kegiatan yang ada di Likuran sehingga merasa kurang afdol jika tidak mengikuti kegiatan ini dan ingin datang lagi ke kota Probolinggo setiap Ramadhan tiba.