bp-guide.id

Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat islam.

Bulan ramadan dijadikan sebagai momentum untuk semakin mendekatkan diri kepada sang pencipta, juga mempererat tali persaudaraan terhadap sesama.

Pada saat lebaran tiba, biasanya kita akan bersilaturrahim kepada keluarga yang dekat atau jauh, kepada tetangga, teman, dan lain-lain. Kita berkunjung ke rumah mereka dan saling maaf-maafan, sehingga terjagalah tali persaudaraan.

Bukan hanya saat lebaran saja, di bulan ramadan pun ada satu tradisi yang di lingkungan ane masih lestari hingga kini.

Namanya adalah Ater-ater.



Ater-ater berarti kita mengirimkan sesuatu, biasanya berupa makanan pokok yang sudah diolah, kepada tetangga atau kerabat.

Biasanya, tetangga atau kerabat yang sudah kita beri ater-ater akan membalas berupa ater-ater juga.

Bagi orang modern tradisi semacam ini mungkin dinilai ribet. Toh, ibaratnya cuma seperti bertukar makanan saja. Namun di sanalah makna tersembunyi dari tradisi ater-ater ini.

Dengan cara "ater-ater", sebenarnya kita sedang menjaga tali persaudaraan. Menjaga silaturrahim.

Itulah ater-ater, tradisi yang sudah ada dari zaman dulu dan masih ada di daerah ane hingga kini. Dan memang patut dilestarikan.

Ane jadi ingat kala kecil dulu sering diajak ayah mengantar "ater-ater", dan biasanya kantong ane langsung penuh uang 'sangu' (uang yang diberikan para orangtua pada anak-anak). Meski hanya seribuan, tapi itu bahagianya luar biasa. Alhamdulillah, #RamadanBerkah








Nah, ater-ater berisi nasi dan lauk-pauk. Lauk pauk isinya beragam. Biasanya juga tergantung kemampuan, sih. Maksudnya kalau orang punya banyak uang, biasanya lauk pauknya mewah. Sementara bagi yang uangnya sedang, biasanya lauk pauknya biasa saja.

Namun, biarpun makanan ater-ater berbeda-beda, akan tetapi tidak mengubah makna atau filosofi di balik pelaksanaan ater-ater sendiri, yakni menjaga tali paseduluran/persaudaraan.

Ater-ater sendiri biasanya sudah mulai dilakukan sejak awal bulan ramadan hingga akhir bulan ramadan.

Itulah tradisi ater ater yang memiliki filosofi sebagai sarana untuk menjaga tali paseduluran. Alhamdulillah, masih lestari di daerah ane hingga kini.

Bagaimana di daerah GanSis?

Semoga #RamadanBerkah bisa kita jadikan ajang untuk mempererat tali paseduluran, salah satunya dengan melestarikan tradisi ater ater.