- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer dan Kepolisian
MV Swift Rescue - Kapal Milik Singapura yang Dikirim Untuk Mencari KRI Nanggala


TS
si.matamalaikat
MV Swift Rescue - Kapal Milik Singapura yang Dikirim Untuk Mencari KRI Nanggala
Selain Malaysia, Singapura juga sudah mengirim kapal penyelamat kapal selam guna mencari KRI Nanggala. Setelah pada tulisan sebelumnya ane mengulas MV Mega Bakti milik Malaysia, kali ini ane akan mengulas kapal milik Singapura tersebut.
Nama kapal milik Singapura tersebut adalah MV Swift Rescue,sebagai kapal rescue untuk awak kapal selam, MV Swift Rescue dilengkapi perangkat kesehatan hyperbaric untuk mengatasi trauma hipotermia. MV Swift Rescue juga dilengkapi fasilitas helipad untuk mendukung evakuasi medis udara dengan helikopter.
Secara keseluruhan perangkat yang terdapat di kapal ini terdiri dari Transfer under Pressure (TUP) chamber untuk 40 orang, Launch and Recovery System (LARS), Integrated Navigation & Tracking System, Remotely Operated Vehicle (ROV), helipad berkapasitas 12 ton, dan kapal selam mini DSAR 6 (Deep Search and Rescue 6).

Ilustrasi: todayonline.com
DSAR 6 adalah kapal selam mini berkemampuan khusus yang dirancang untuk pemakaian lebih dari 25 tahun. Guna memudahkan evakuasi dan pertolongan, DSAR 6 dilengkapi integrated skirt. DSAR 6 punya bobot yang ringan di kelas DSRV, yakni 22,5 ton. DSAR 6 dan juga disebut relatif mudah dipindahkan dengan transportasi udara.
Bicara soal kemampuan menyelam, DSAR 6 ini sanggup menyelam sampai maksimum kedalaman 500 meter, dalam kondisi tertentu, batas kedalaman bisa sampai 700 meter. Sebagai kapal selam penolong, DSAR 6 punya payload 1,2 ton atau bisa membawa maksimum 17 penumpang. Diperlukan waktu 15 menit setelah tiba di tempat kejadian untuk meluncurkan DSAR 6.
DSAR 6 diluncurkan lewat LARS yang berada di bagian belakang kapal, kapal selam mini tersebut mampu dioperasikan saat kondisi laut sea state 5. Sebagai sumber tenaga, DSAR mengadopsi jenis Battery System Fully-redundant Lithium Polymer dengan System Voltage 120V/24V with 24V emergency supply. Untuk pergerakan kapal, terdapat main propulsion 2 x 10kW electric dan auxiliary propulsion 4 x 3kW hydraulic. Kapal selam mini tersebut punya kemampuan menanjak 60 derajat.
Dalam kondisi normal, DSAR 6 punya operational endurance sampai 12 jam, sementara dalam kondisi darurat emergency life support bisa mendukung hingga 96 jam. DSAR 6 punya panjang 9,6 meter, lebar 3,2 meter dan tinggi 2,7 meter. Selain Singapura, DSAR 6 juga dimiliki oleh Australia dan Korea Selatan.

DSAR 6 yang melengkapi MV Swift Rescue.
Ilustrasi Foto: @kamarul14/Twitter

Ilustrasi penyelematan kapal selam dengan DSAR 6.
Ilustrasi Gambar: militaryleak.com
Kapal yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) ini dibangun oleh ST Marine, anak perusahaan dari Singapore Technologies Engineering. Kapal mulai dibangun tanggal 1 April 2008, diluncurkan tanggal 29 November 2008 serta mulai berdinas bersama RSN tanggal 30 April 2009.
Pihak RSN memberikan kontrak desain, pembangunan, kepemilikan, dan pengoperasian senilai US$ 400 juta kepada ST Marine. Melalui skema Public Private Partnership selama 20 tahun untuk layanan pemeliharaan kapal dan kapal selam pada bulan Januari 2007. MV Swift Rescue memiliki panjang 85 m, lebar 18,3 m dan draft 4,3 m. Kapal ini dapat membawa 27 awak untuk melakukan operasi penyelamatan kapal selam.
Bicara soal penugasan, MV Swift Rescue cukup kenyang dalam misi SAR. Kilas balik pada tanggal 10 Maret 2014, MV Swift Rescue ditugaskan untuk membantu pencarian pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang. Selain membantu Malaysia, saat musibah hilangnya pesawat Air Asia pada akhir tahun 2014 lalu. Kapal ini kembali ditugaskan untuk mencari bangkai pesawat tersebut.
Tanggal 14 Januari 2015, kapal tersebut menemukan bangkai pesawat yang hilang di dasar Laut Jawa. Tanggal 21 April 2021, MV Swift Rescue kembali datang ke perairan Nusantara untuk ikut dalam pencarian kapal selam pertamanya, setelah kapal selam KRI Nanggala (402) hilang di perairan Bali. Kapal MV Swift Rescue sendiri sudah diberangkatkan dari Singapura, dan dikabarkan sudah datang kemarin sore (23/04/2021).

Kru MV Swift Rescue bersiap berangkat ke Indonesia.
Foto: Ng Eng Hen/Facebook via Reuters)
Negara Asal: Singapura
Galangan Kapal: ST Marine
Tinggi: 85 m
Lebar: 18,3 m
Draft: 4,3 m
Propulsion: 2 × MAN 2040kW diesel, 3 x Caterpillar 1360kW diesel, 2 x CPP Kort nozzle propellers, 1 x 95kW emergency generator
Kecepatan: 12 knot (22 km/jam)
Daya Jelajah: 13.900 km
Kru: 27 orang
Demikian sedikit ulasan MV Swift Rescue milik Singapura, semoga dengan berbagai bantuan yang berdatangan dari negara tetangga dekat kita, KRI Nanggala segera bisa ditemukan. Semoga dari musibah ini mampu mengetuk hati para pemangku kepentingan, bahwa Indonesia saat ini memang sangat membutuhkan inventaris kapal penyelamat kapal selam.
Nama kapal milik Singapura tersebut adalah MV Swift Rescue,sebagai kapal rescue untuk awak kapal selam, MV Swift Rescue dilengkapi perangkat kesehatan hyperbaric untuk mengatasi trauma hipotermia. MV Swift Rescue juga dilengkapi fasilitas helipad untuk mendukung evakuasi medis udara dengan helikopter.
Secara keseluruhan perangkat yang terdapat di kapal ini terdiri dari Transfer under Pressure (TUP) chamber untuk 40 orang, Launch and Recovery System (LARS), Integrated Navigation & Tracking System, Remotely Operated Vehicle (ROV), helipad berkapasitas 12 ton, dan kapal selam mini DSAR 6 (Deep Search and Rescue 6).

Ilustrasi: todayonline.com
DSAR 6 adalah kapal selam mini berkemampuan khusus yang dirancang untuk pemakaian lebih dari 25 tahun. Guna memudahkan evakuasi dan pertolongan, DSAR 6 dilengkapi integrated skirt. DSAR 6 punya bobot yang ringan di kelas DSRV, yakni 22,5 ton. DSAR 6 dan juga disebut relatif mudah dipindahkan dengan transportasi udara.
Bicara soal kemampuan menyelam, DSAR 6 ini sanggup menyelam sampai maksimum kedalaman 500 meter, dalam kondisi tertentu, batas kedalaman bisa sampai 700 meter. Sebagai kapal selam penolong, DSAR 6 punya payload 1,2 ton atau bisa membawa maksimum 17 penumpang. Diperlukan waktu 15 menit setelah tiba di tempat kejadian untuk meluncurkan DSAR 6.
DSAR 6 diluncurkan lewat LARS yang berada di bagian belakang kapal, kapal selam mini tersebut mampu dioperasikan saat kondisi laut sea state 5. Sebagai sumber tenaga, DSAR mengadopsi jenis Battery System Fully-redundant Lithium Polymer dengan System Voltage 120V/24V with 24V emergency supply. Untuk pergerakan kapal, terdapat main propulsion 2 x 10kW electric dan auxiliary propulsion 4 x 3kW hydraulic. Kapal selam mini tersebut punya kemampuan menanjak 60 derajat.
Dalam kondisi normal, DSAR 6 punya operational endurance sampai 12 jam, sementara dalam kondisi darurat emergency life support bisa mendukung hingga 96 jam. DSAR 6 punya panjang 9,6 meter, lebar 3,2 meter dan tinggi 2,7 meter. Selain Singapura, DSAR 6 juga dimiliki oleh Australia dan Korea Selatan.

DSAR 6 yang melengkapi MV Swift Rescue.
Ilustrasi Foto: @kamarul14/Twitter

Ilustrasi penyelematan kapal selam dengan DSAR 6.
Ilustrasi Gambar: militaryleak.com
Kapal yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) ini dibangun oleh ST Marine, anak perusahaan dari Singapore Technologies Engineering. Kapal mulai dibangun tanggal 1 April 2008, diluncurkan tanggal 29 November 2008 serta mulai berdinas bersama RSN tanggal 30 April 2009.
Pihak RSN memberikan kontrak desain, pembangunan, kepemilikan, dan pengoperasian senilai US$ 400 juta kepada ST Marine. Melalui skema Public Private Partnership selama 20 tahun untuk layanan pemeliharaan kapal dan kapal selam pada bulan Januari 2007. MV Swift Rescue memiliki panjang 85 m, lebar 18,3 m dan draft 4,3 m. Kapal ini dapat membawa 27 awak untuk melakukan operasi penyelamatan kapal selam.
Bicara soal penugasan, MV Swift Rescue cukup kenyang dalam misi SAR. Kilas balik pada tanggal 10 Maret 2014, MV Swift Rescue ditugaskan untuk membantu pencarian pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang. Selain membantu Malaysia, saat musibah hilangnya pesawat Air Asia pada akhir tahun 2014 lalu. Kapal ini kembali ditugaskan untuk mencari bangkai pesawat tersebut.
Tanggal 14 Januari 2015, kapal tersebut menemukan bangkai pesawat yang hilang di dasar Laut Jawa. Tanggal 21 April 2021, MV Swift Rescue kembali datang ke perairan Nusantara untuk ikut dalam pencarian kapal selam pertamanya, setelah kapal selam KRI Nanggala (402) hilang di perairan Bali. Kapal MV Swift Rescue sendiri sudah diberangkatkan dari Singapura, dan dikabarkan sudah datang kemarin sore (23/04/2021).

Kru MV Swift Rescue bersiap berangkat ke Indonesia.
Foto: Ng Eng Hen/Facebook via Reuters)
MV Swift Rescue
Negara Asal: Singapura
Galangan Kapal: ST Marine
Tinggi: 85 m
Lebar: 18,3 m
Draft: 4,3 m
Propulsion: 2 × MAN 2040kW diesel, 3 x Caterpillar 1360kW diesel, 2 x CPP Kort nozzle propellers, 1 x 95kW emergency generator
Kecepatan: 12 knot (22 km/jam)
Daya Jelajah: 13.900 km
Kru: 27 orang
-----
Demikian sedikit ulasan MV Swift Rescue milik Singapura, semoga dengan berbagai bantuan yang berdatangan dari negara tetangga dekat kita, KRI Nanggala segera bisa ditemukan. Semoga dari musibah ini mampu mengetuk hati para pemangku kepentingan, bahwa Indonesia saat ini memang sangat membutuhkan inventaris kapal penyelamat kapal selam.
Tabah Sampai Akhir
Referensi: 1.2.3
Ilustrasi Gambar: google image dan bernagai sumber






masplengker dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.9K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan