Budaya unik menyambut ramadhan

Tiap daerah punya budaya masing-masing yang terbilang unik dan lain dari yang lain. Budaya-budaya ini biasanya begitu kelihatan nyata ketika ada momen-momen tertentu. Misalnya, momen ramadhan ini. Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah karena didalamnya dilipatgandakan segala amal perbuatan baik. Nah, untuk mencari celah #RamadanBerkah yang berlimpah ampunan dan pahala, banyak umat muslim beramai-ramai berbuat sesuatu yang terbaik.

Momen menyambut ramadhan di daerah saya tinggal biasanya diisi dengan acara munggahan, sebagaimana biasanya dilakukan di beberapa daerah lainnya. Namun, berhubung ini eranya corona, maka acara munggahan ditiadakan. Namun, masih ada budaya lainnya yang masih bisa dilakukan walau dengan kondisi "masih pandemi" virus corona, yaitu berbagi takjil gratis.

Takjil Gratis

Di daerah tempat saya tinggal, ada yang namanya program takjil gratis yang dikelola petugas RT. Sasaran program ini ditujukan bagi warga yang lewat, siapa saja yang lewat, monggo mampir ambil tajilnya dan makan bersama keluarga tercinta di rumah. Program tajil gratis ini biasanya diambil dari dana warga setempat. Siapa saja yang mau gabung dengan program ini, silahkan taruh tajilnya di stand yang telah tersedia. Artinya, program ini sukarela, tidak ada paksaan ikut bergabung, tidak ada paksaan dana minimal yang harus dikeluarkan. Semua terserah kepada donatur.


Dan benar, tanpa paksaan warga banyak yang sukarela menyimpan makanan dan minuman untuk takjil gratis di stand yang tersedia. Pendatang yang mengambil takjil gratis tentunya bukan warga sekitar. Rata-rata warga lain dari kampung dan warga yang melintasi stand. Stand takjil gratis terletak di pinggir jalan yang besar. Bisa dikatakan jalan utama, sebab daerah saya tinggal dekat rel kereta api, dan ada banyak sekolah. Sehingga jalan disini tak pernah sepi kendaraan yang lalu lalang.


Daerah saya tinggal memang desa, bukan kota besar, menuju ke kota besar butuh waktu 1 jam 30 menit jika naik motor. Selain disini, ada juga program takjil non gratis alias anda harus beli di RT terdekat lainnya. Program ini dikelola RT setempat juga, dan yang menyediakan takjil adalah ibu-ibu setempat dengan harga yang variatif tapi cenderung murah meriah sih. Satu hal yang bikin saya takjub adalah stand tempat ibu-ibu berjualan ini seperti gazebo rumah makan sunda yang atapnya terbuat dari daun-daun kering.



#RamadanBerkah tahun ini memang benar-benar beda, dikarenakan corona di akhir bulan ini warga tak ada yang mudik ke kampung halaman. Kami berpuasa di sini hingga ramadhan berakhir dan berlebaran disini tanpa sanak saudara. Semoga corona cepat berakhir dan tahun depan kami dapat kembali pulang kampung bertemu keluarga di kampung halaman.

Berbagi paket sembako

Berbagi paket sembako juga menjadi salah satu budaya di daerah saya tinggal. Paket sembako yang dibagikan berasal dari urunan warga setempat untuk warga daerah terdekat yang dari taraf ekonomi sangat memprihatinkan. Paket sembako ini juga diberikan kepada para pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah warga RT tempat saya tinggal.

Baju bekas murah

Di RT sini juga biasanya ada program jualan baju bekas layak pakai yang dijual rp.5000-Rp.10,000. Tapi, itu zaman sebelum ada corona. Di Era corona ini, akan sulit bagi kami menjaga jarak satu sama lainnya. Sebab, dari pengalaman tahun ke tahun, program ini biasanya berdesak-desakkan penuh orang. Biasanya program ini ramai pengunjung dari kampung terdekat hingga kampung-kampung jauh.

Secara keseluruhan, budaya yang ada di daerah saya tinggal mengutamakan kerja sosial di bulan Ramadhan yang dikelola RT setempat. Dan dikarenakan Corona, beberapa program ditiadakan. Namun demikian, yuk kita tetap menjaga ibadah dan berbuat terbaik di bulan penuh berkah ini.

Gambar: dokumentasi pribadi