Sebagai salah satu turnamen bulu tangkis paling prestisius di dunia. Di Amerika Serikat, All England sering disebut setara dengan Kejuaraan Tenis Wimbledon. Namun pada kenyataannya? Ya jauh banget Gan Sis... minimal secara hadiah untuk para pemainlah. (Ya lagian, siapa sih nih yang nyama-nyamain? Hahaha). Bayangin aja dong, untuk yang lolos di perempatfinal Wimbledon mendapatkan hadiah sebesar US $ 392.829 atau Rp5.705.881.929 atau hampir 6 Miliar Rupiah. Sedangkan perempat finalis di All England hanya mendapat hadiah uang US $ 4.675 atau sekitar 68 Juta Rupiah.

Nah, itulah besar hadiah yang diterima oleh Zhang Beiwen pada All England kemarin. Namun ternyata hadiah itu belum cukup membantunya untuk tampil di ajang olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade pada 23 Juli - 8 Agustus di Tokyo, Jepang.

Sembari menunggu hadiah dari turnamen Malaysia Open dan Singapura Open yang juga akan Ia pakai untuk menutupi kekurangan biaya kebutuhannya, pada Selasa (20/4/21), Zhang memutuskan untuk membuka kampanye penggalangan dana untuk dirinya sendiri di Gofundme dengan memasang angka $ 15.000 atau setara 218 Juta Rupiah.



Gan Sis, ini bukan pertama kalinya Zhang begini. Pada Kejuaraan Dunia 2018, Juara India Open 2018 ini meminta bantuan kepada warganet lewat platform yang sama dengan permintaan sebesar US $ 5.500 atau 80 Juta Rupiah. Tak disangka, simpati pun berdatangan dari para penggemarnya dan Ia pun berhasil melampaui target kampanye dan mengumpulkan $ 8.405 atau 122 Juta Rupiah.

Selain hadiah yang sedikit, pandemi virus Covid-19 juga menyebabkan uangnya menipis. Jika sebelum pandemi, Zhang tinggal di Airbnb atau hotel dengan biaya murah, tapi karena protokol kesehatan yang kurang ketat di tempat tinggalnya, Zhang diharuskan tinggal di hotel resmi.

Zhang menuturkan, alih-alih irit yang ada pengeluaran Zhang meningkat empat kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Kesulitan ekonomi inilah yang membuat Zhang tidak dapat berpartisipasi dalam turnamen leg asia yang digelar secara beruntung di Thailand pada Januari 2021.



Sedih ya lihatnya Gan Sis? Kalau atlet sampai minta dana publik begini, salah siapa ya? Pemerintah atau federasi?