Bulan Ramadhan kembali tiba, tak terasa setelah setahun berlalu bulan Ramadhan telah kembali lagi ditengah pandemi yang masih berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Sama seperti tahun sebelumnya, Ramadhan kali ini memang ada yang terasa kurang namun di sisi lain tak menyurutkan suasana #RamadanBerkahyang selalu meninggalkan kesan bagi setiap orang yang menjalaninya.


Bukan hanya soal menunggu adzan maghrib semata namun juga kenangan-kenangan seputar puasa akan selalu membekas bagi mereka yang berpuasa penuh di bulan Ramadhan. Bicara tentang Ramadhan sendiri memang tak lepas dari tradisi, di negeri ini di setiap daerahnya punya tradisi-tradisi tersendiri. Biasanya tradisi di bulan Ramadhan ini erat kaitannya dengan kegiatan ibadah ataupun kegiatan budaya namun berbalut religi.

Tradisi di daerah ane sendiri saat bulan Ramadhan memang banyak, mulai dari kegiatan pentas seni islami hingga kegiatan Ramadhan lainnya seperti peringatan Nuzulul Qur'an. Sebelum pandemi kegiatan pentas seni sambil ngabuburit rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh MUI di daerah ane yang menampilkan anak Madrasah Diniyah hingga anak-anak pesantren. Namun semenjak pandemi Covid-19 tiba, kegiatan tersebut belum hadir kembali dan dihentikan sementara waktu. Dibalik tradisi atau kebiasaan yang hilang akibat pandemi, ada dua tradisi di daerah ane yang masih bertahan hingga kini meskipun dalam kondisi pandemi, kegiatan itu adalah Kegiatan Tarling atau dikenal sebagai Tarawih Keliling serta tradisi Khataman Qur'an di setiap bulan Ramadhan Tiba.


Kegiatan Tarling atau Tarawih Keliling biasanya diadakan pada tanggal separuh akhir Ramadhan. Biasanya Tokoh Masyarakat hingga Tokoh Pemerintahan akan berkunjung dari mesjid ke mesjid untuk melaksanakan Tarawih berjamah dengan disertai sambutan dan juga ceramah. Kegiatan ini di daerah ane tidaklah terhenti saat pandemi tiba dan di setiap tahunnya kegiatan Tarling ini menjadi agenda rutin tahunan MUI (Majlis Ulama Indonesia) di Kecamatan tempat ane tinggal.

Selain acara Tarling yang masih berjalan meskipun di tengah pandemi. Kegiatan Khataman Qur'an menjadi tradisi yang tak terpisahkan di daerah ane. Di setiap masjid biasanya selalu ada kegiatan Khataman Qur'an yang membuat suasana Masjid terdengar Ramai oleh orang mengaji dan tak jarang kegiatan Khataman Qur'an itu disiarkan lewat Speaker Masjid.


Kegiatan Khataman Qur'an ini biasanya berkelompok, Kegiatan Khataman Qur'an Ibu-ibu dan Bapak-bapak memiliki waktunya tersendiri. Untuk Kegiatan Khataman Qur'an Ibu-ibu biasanya selepas Shalat Tarawih dan juga setelah shalat Dzuhur. Sedangkan untuk Khataman Qur'an Bapak-bapak biasanya selepas shalat tarawih dan juga sebelum maghrib tiba dilanjutkan dengan kegiatan buka puasa bersama di mesjid dimana takjil yang tersedia biasanya dari masyarakat sekitar masjid yang mengirimkan makanan ataupun takjil untuk mereka yang berbuka puasa di masjid.

Untuk Khataman Qur'an Ibu-ibu ataupun Bapak-bapak ini dalam sebulan selesai 1-2 kali khataman qur'an. Untuk kegiatan khataman qur'an ini diikuti oleh banyak orang dan untuk kegiatan membaca al-qu'ran bergiliran dan biasanya dalam satu waktu kegiatan targetnya 1 juz al-qur'an selesai, maka tak heran bila satu bulan bisa 2 kali khatam qur'an atau bahkan bisa lebih dari itu.


Itulah Tradisi Ramadhan di daerah ane, meskipun saat ini masih pandemi namun kegiatan Tarling atau tarawih keliling dan juga kegiatan khataman qur'an masih berjalan hingga kini tanpa terhalang oleh kondisi pandemi. #RamadanBerkahselalu memiliki kisahnya tersendiri yang memiliki kesan yang berbekas dan tak mudah untuk dilupakan. Bagaimana tradisi Ramadhan di daerah agan dan sista? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan Pengalaman Pribadi di daerah ane
Sumber Gambar via google images