- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Great Flood of 1913 : Hari "Tenggelamnya" Amerika Serikat


TS
diaz420
Great Flood of 1913 : Hari "Tenggelamnya" Amerika Serikat
Quote:
Postingan ini adalah sekuel untuk postingan Ane yang ini :
Great Dayton Flood : Banjir Terparah Sepanjang Sejarah Ohio, Amerika Serikat.
Buat yang belum baca, sok mangga dibaca heula.

Semua berawal pada hari Jumat tanggal 21 Maret 1913. Kala itu, sebagian besar wilayah di Amerika Serikat diterpa oleh serangkaian badai Tornado. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setempat, tercatat ada 9 Tornado yang menyapu sejumlah wilayah Amerika. Tornado tersebut menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Tenggara Amerika, khususnya di wilayah Alabama, Georgia dan Mississippi. Tornado tersebut menyebabkan 48 orang meninggal dunia dan 150 orang menghilang. Sementara itu di 20 negara bagian Amerika lainnya, terjadi badai salju yang menyebabkan tewasnya 21 orang warga. Angin kencang juga tercatat berhembus di 5 wilayah di Amerika dengan rentang kecepatan 97-140 KM/Jam (60-90 mph). Kelima wilayah tersebut antara lain Indianapolis, Louisville, Toledo, Detroit dan Buffalo.

Keesokan harinya, salju pun mulai mencair. Akan tetapi, pada hari Minggu 23 Maret 1913, serangkaian badai dan angin kencang pun kembali menyapu sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Kali ini, angin tersebut jauh lebih kencang dari sebelumnya, dan bahkan kekuatannya mampu mencabut pepohonan, tiang listrik sampai menara telepon. Wilayah Tengah Barat (Midwest) Amerika menjadi wilayah dengan dampak terparah. Pasalnya dari 12 angin kencang yang menyapu wilayah tersebut, tercatat ada 221 orang meninggal dan 761 orang luka-luka. Beberapa wilayah yang terdampak diantaranya Kansas, Missouri, Nebraska, Iowa, Illinois, Michigan sampai Indiana.
Senin, 24 Maret 1913, hujan deras tak henti-hentinya mengguyur wilayah Ohio, Indiana hingga bagian selatan Illinois. Alhasil, Wabash Riverdan White River pun meluap dan menggenangi kawasan Indiana. Sebelum banjir besar di kawasan Dayton, Ohio terjadi, ternyata Indiana duluan yang kebanjiran. Usai Great Miami River meluap, luapannya malah memperparah kondisi di sekitaran Indiana. Alhasil, banjir besar pun turut melanda wilayah lainnya, mulai dari Kentucky, Tennessee, Pennsylvania, New York bahkan Washington. Karena sebelumnya di wilayah Pennsylvania dan New York tertutup salju setebal 8 inci (200 mm), ditambah dengan luapan air bah, maka volume air pun menjadi lebih banyak. Gak kebayang seberapa dinginnya cuaca saat itu (udah mah kota ketutupan salju, ditambah kebanjiran, udah deh nunggu takdir Tuhan aja).
Jumat, 28 Maret 1913, dengan meluapnya Potomac River, kondisi Amerika Serikat pun kian memperihatinkan. Pasalnya, luapan sungai tersebut membuat wilayah Massachusetts, Vermont, Virginia dan Maryland terendam banjir.


Sudah jelas bahwa banjir besar di Amerika melumpuhkan seluruh infrastruktur dan fasilitas umum. Bahkan, saat Presiden Amerika Serikat saat itu, Woodrow Wilson mencoba untuk menghubungi para pemimpin negara bagian yang terkena dampak banjir, Beliau merasa sangat kesulitan untuk melakukan koordinasi dan penyaluran bantuan baik jasa maupun materi. Banjir tersebut juga menjadi tugas paling berat bagi Palang Merah Amerika Serikat. Meskipun mereka sudah berdiri setengah abad sebelum banjir (21 Mei 1881), pihak Palang Merah mengaku bahwa mereka masih kekurangan personel. Singkat waktu, kondisi negara pun mulai pulih. Dan untuk membangun kembali beberapa sarana dan infrastruktur umum yang rusak akibat banjir, para warga di seluruh wilayah yang terkena dampak bersama-sama mengadakan aksi galang dana. Beruntung, dari aksi galang dana tersebut, keadaan negara pun berangsur membaik.

Terakhir adalah seberapa besar dampak yang diakibatkan dari banjir besar Amerika Serikat? Berikut rinciannya. Untuk korban jiwa, diperkirakan ada sebanyak 1.550 warga meninggal. Angka tersebut membuat peristiwa banjir ini dicap sebagai "Banjir Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Amerika Serikat" di posisi kedua. Pemerintah mencatat ada lebih dari 38.000 rumah warga yang hancur, 12.000 tiang telepon dan telegram hancur, ribuan infrastruktur dan fasilitas umum hancur dan setidaknya 250.000 warga Amerika Serikat mengungsi. Pasca banjir surut, wabah Difteri dan Tifus pun mulai melanda negara. Dengan jumlah pasien yang melebihi kapasitas, banyak sekali warga yang tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai. Bahkan, tercatat hanya ada 2.000 Rumah Sakit saja yang tersedia di seluruh Amerika Serikat pasca banjir. Jumlah RS yang hanya segitu, rupanya masih kalah banyak dibandingkan jumlah pasiennya. Soal kerugian material, diperkirakan mencapai 300 Juta US Dollar (kurs saat itu). Oh ya, soal upaya penanggulangan banjirnya, selebihnya udah Ane jelasin di postingan sebelumnya. Jadi, bisa dibaca aja.
Great Dayton Flood : Banjir Terparah Sepanjang Sejarah Ohio, Amerika Serikat.
Buat yang belum baca, sok mangga dibaca heula.

Semua berawal pada hari Jumat tanggal 21 Maret 1913. Kala itu, sebagian besar wilayah di Amerika Serikat diterpa oleh serangkaian badai Tornado. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setempat, tercatat ada 9 Tornado yang menyapu sejumlah wilayah Amerika. Tornado tersebut menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Tenggara Amerika, khususnya di wilayah Alabama, Georgia dan Mississippi. Tornado tersebut menyebabkan 48 orang meninggal dunia dan 150 orang menghilang. Sementara itu di 20 negara bagian Amerika lainnya, terjadi badai salju yang menyebabkan tewasnya 21 orang warga. Angin kencang juga tercatat berhembus di 5 wilayah di Amerika dengan rentang kecepatan 97-140 KM/Jam (60-90 mph). Kelima wilayah tersebut antara lain Indianapolis, Louisville, Toledo, Detroit dan Buffalo.

Keesokan harinya, salju pun mulai mencair. Akan tetapi, pada hari Minggu 23 Maret 1913, serangkaian badai dan angin kencang pun kembali menyapu sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Kali ini, angin tersebut jauh lebih kencang dari sebelumnya, dan bahkan kekuatannya mampu mencabut pepohonan, tiang listrik sampai menara telepon. Wilayah Tengah Barat (Midwest) Amerika menjadi wilayah dengan dampak terparah. Pasalnya dari 12 angin kencang yang menyapu wilayah tersebut, tercatat ada 221 orang meninggal dan 761 orang luka-luka. Beberapa wilayah yang terdampak diantaranya Kansas, Missouri, Nebraska, Iowa, Illinois, Michigan sampai Indiana.
Senin, 24 Maret 1913, hujan deras tak henti-hentinya mengguyur wilayah Ohio, Indiana hingga bagian selatan Illinois. Alhasil, Wabash Riverdan White River pun meluap dan menggenangi kawasan Indiana. Sebelum banjir besar di kawasan Dayton, Ohio terjadi, ternyata Indiana duluan yang kebanjiran. Usai Great Miami River meluap, luapannya malah memperparah kondisi di sekitaran Indiana. Alhasil, banjir besar pun turut melanda wilayah lainnya, mulai dari Kentucky, Tennessee, Pennsylvania, New York bahkan Washington. Karena sebelumnya di wilayah Pennsylvania dan New York tertutup salju setebal 8 inci (200 mm), ditambah dengan luapan air bah, maka volume air pun menjadi lebih banyak. Gak kebayang seberapa dinginnya cuaca saat itu (udah mah kota ketutupan salju, ditambah kebanjiran, udah deh nunggu takdir Tuhan aja).
Jumat, 28 Maret 1913, dengan meluapnya Potomac River, kondisi Amerika Serikat pun kian memperihatinkan. Pasalnya, luapan sungai tersebut membuat wilayah Massachusetts, Vermont, Virginia dan Maryland terendam banjir.


Sudah jelas bahwa banjir besar di Amerika melumpuhkan seluruh infrastruktur dan fasilitas umum. Bahkan, saat Presiden Amerika Serikat saat itu, Woodrow Wilson mencoba untuk menghubungi para pemimpin negara bagian yang terkena dampak banjir, Beliau merasa sangat kesulitan untuk melakukan koordinasi dan penyaluran bantuan baik jasa maupun materi. Banjir tersebut juga menjadi tugas paling berat bagi Palang Merah Amerika Serikat. Meskipun mereka sudah berdiri setengah abad sebelum banjir (21 Mei 1881), pihak Palang Merah mengaku bahwa mereka masih kekurangan personel. Singkat waktu, kondisi negara pun mulai pulih. Dan untuk membangun kembali beberapa sarana dan infrastruktur umum yang rusak akibat banjir, para warga di seluruh wilayah yang terkena dampak bersama-sama mengadakan aksi galang dana. Beruntung, dari aksi galang dana tersebut, keadaan negara pun berangsur membaik.

Terakhir adalah seberapa besar dampak yang diakibatkan dari banjir besar Amerika Serikat? Berikut rinciannya. Untuk korban jiwa, diperkirakan ada sebanyak 1.550 warga meninggal. Angka tersebut membuat peristiwa banjir ini dicap sebagai "Banjir Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Amerika Serikat" di posisi kedua. Pemerintah mencatat ada lebih dari 38.000 rumah warga yang hancur, 12.000 tiang telepon dan telegram hancur, ribuan infrastruktur dan fasilitas umum hancur dan setidaknya 250.000 warga Amerika Serikat mengungsi. Pasca banjir surut, wabah Difteri dan Tifus pun mulai melanda negara. Dengan jumlah pasien yang melebihi kapasitas, banyak sekali warga yang tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai. Bahkan, tercatat hanya ada 2.000 Rumah Sakit saja yang tersedia di seluruh Amerika Serikat pasca banjir. Jumlah RS yang hanya segitu, rupanya masih kalah banyak dibandingkan jumlah pasiennya. Soal kerugian material, diperkirakan mencapai 300 Juta US Dollar (kurs saat itu). Oh ya, soal upaya penanggulangan banjirnya, selebihnya udah Ane jelasin di postingan sebelumnya. Jadi, bisa dibaca aja.
Source :
Great Flood of 1913






c4punk1950... dan 18 lainnya memberi reputasi
19
4.7K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan