Assalamualaikum agan sista, jumpa lagi dengan ane di thread soal tradisi Ramadhan ya. Bulan puasa memang bulan istimewa untuk umat muslim ya gansis, banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya pada bulan puasa ini.

Bulan dimana seluruh umat berlomba-lomba untuk meningkatkan amal dan ibadah, bukan hanya ganjaran pahala yang Allah janjikan tapi lebih kepada momen yang identik dengan saling berbagi.

sumber
Kebahagiaan untuk siapa pun dan membahagiakan orang-orang yang dekat dengan kita, seperti keluarga, sanak saudara ataupun tetangga kiri kanan.

Seperti kebanyakan tradisi di masyarakat pada umumnya, di Kepulauan Riau juga memiliki tradisi menjelang bulan puasa. Yakni acara kendurian, yang biasanya dilakukan mulai dari bulan Sya'ban.

sumber
Kenduri ini adalah rangkaian acara yang berisi doa dan pengajian yang biasanya dipimpin oleh ustaz atau pemuka agama yang dimintai waktunya untuk memberi petuah melalui ceramah dan doa selamat.

Yang mempunyai hajat akan mengundang tetangga sekitar untuk ikut hadir dan turut mendoakan yang menjadi hajat dari si empunya acara.

Untuk suguhannya biasa hidangan berat yang berupa nasi dan lauk pauk, karena saat ini masih masa pandemi, masyarakat dihimbau untuk menyegerakan acara dan mematuhi protokol kesehatan.

Dan mengikuti himbauan pemerintah, acara kendurian pada acara puncak hidangan diberikan dalam bentuk bingkisan. Dibungkus menggunakan wadah plastik dan dinikmati di rumah masing-masing.

sumber

Semakin menuju ke akhir bulan, acara kenduri ini semakin banyak dilakukan. Memburu berkahnya, begitu mereka bilang.

Naaah, kemudian memasuki detik-detik bulan puasa, tradisi di daerah kepri biasanya mengadakan acara silaturahmi yang diadakan di musholla masing-masing. Adapun rangkaian acara nya adalah, saling meminta maaf demi kekhusyukan beribadah di bulan yang suci ini.

Diisi oleh pengajian dan doa bersama, dan diisi juga dengan tausiyah dari ulama tentang keutamaan dari bulan suci Ramadhan.

Biasanya acara dikoordinir per RT, di musholla masing-masing dengan biaya yang juga ditanggung bersama-sama. Acara ini sudah berjalan puluhan tahun, dan masih akan terus dilakukan karena selayaknya kita hidup bermasyarakat pastilah pernah bersinggungan satu sama lain.

Maka acara ini dibuat agar siapa saja yang akan melaksanakan ibadah puasa, tidak hanya mensucikan raga, tapi juga mensucikan jiwanya. Saling maaf memaafkan dan saling mendoakan agar ibadah kali ini bisa lebih baik lagi.

Begitulah tradisi #RamadhanBerkahdi daerah ane gansis, acara yang cukup lekat dengan adat melayu.

Meskipun terhitung sebagai perantau, ane sangat menikmati setiap rangkaian acara yang diadakan di sini. Selain kekeluargaan yang kuat juga sifat gotong royong yang masih kental. Cukup untuk mengobati kerinduan ane untuk bisa berpuasa di kampung halaman.

Sekian cerita ane tentang tradisi di daerah ane, mudah-mudahan bermanfaat, sampai jumpa di thread selanjutnya.

Wassalamu'alaikum 🙏