miftakul27Avatar border
TS
miftakul27
Rumah Kardus
         Saya melihat rumah tanpa tembok, tanpa sebuah penyangga kuat, tanpa sebuah atap keras, dan tanpa adanya alas. Saya memperhatikan ada bocah itu membenahi rumah itu, rumah kardusnya. Tempat dia berlindung, tempatnya merebahkan tubuh setelah dia mengasong dagangan dibawah panasnya terik matahari. Saya ingat kala itu rumahnya dibuat tempat kencing seekor ajing liar dan seketika rumah itu bau dan basah karena pipis si anjing namun tak ada rasa lelah dia membenahi dan sesekali mengganti kardus tersebut.

      Amin nama bocah itu, usianya baru menginjak sepuluh tahun namun dia tinggal sendirian. Saya menjadi saksi ketika bapaknya meninggal karena ditabrak sebuah kereta api yang sedang melintas. Saya masih ingat ketika darah berceceran di depan saya dan beberapa potong tubuh yang sudah hancur. Melihat hal tersebut saya tak kuasa ketika harus melihat amin hidup sendiri. Ibunya pergi ke negara orang untuk mencari nafkah namun tak kunjung pulang, mungkin dia sudah lupa dengan Amin.
Sesekali Amin seperti bertanya kepada saya “Kapan ibu pulang ya?” pertanyaan tersebut sontak menyentuh hati saya yang tak kala menyaksikan sendiri bapaknya meninggal dan melihat dia hidup sendiri tanpa sebuah kasih sayang yang dia rindukan dan tak lagi ia dapatkan. Setelah Amin selesai berjualan, ia selalu sempatkan untuk mencari kardus bekas sebagai bahan rumahnya itu. Cuaca tak menentu sering merobohkan rumah kardus Amin. Malang sekali nasib bocah itu tapi saya juga tak dapat membantu banyak kepadanya, yang dapat saya berikan adalah sebuah kasih sayang yang ia rindukan.

         Bocah itu tak hentinya lelah mencari uang untuk membiayai hidupnya. Hidup sebatang kara tanpa sebuah keluarga, tanpa sebuah cinta ataupun sebuah kasih sayang. Pernah sekali saya melihat Amin sedang menggambar pada sebuah kardus yang ia pungut di sampah. Saya tercengang karena yang dia gambar adalah sebuah rumah. Nampak sederhana tapi gambar itu menyentuh hati saya. Sayapun mendengar dia memanjatkan sebuah harapan dengan sebuah rumah yang ia gambar dan dia tak lupa berharap kepada sang kuasa untuk mempertemukannya dengan ibunya. Saya meneteskan air mata. Malu saya dengan seorang anak kecil yang dia sangat sabar dalam menghadapi cobaan hidup ini, mengingat saya yang seorang penggangguran yang hanya bisa bermain catur di pangkalan ojek.

          Melihat hidup Amin yang seperti itu, saya menjadi ingat masa kecil saya. Saya sering kali membantah, membentak, dan tak patuh kepada orang tua. Orang tua saya sering memberikan saya sebuah nasihat tapi saya membantah. Orang tua saya adalah seorang yang disegani di kampung tapi saya merusaknya dengan kelakuan saya yang berandal hingga akhirnya karena tak kuat malu, orang tua saya meninggal dunia. Saya merasa sangat menyesal serta malu saat itu dan saya memutuskan untuk merantau ke kota orang.

          Saya masih tak dapat memperbaik diri saya. Menjadi seorang berandal dan penggangguran. Melihat Amin yang masih kecil, hidup sebatang kara tanpa sebuah keluarga serta merindukan kasih sayang orang tuanya. Saya merasa sangat hina dan merasa menjadi seorang yang tak berguna. Saya menghampiri Amin dan pura-pura bertanya tentang gambarnya itu. Rupanya ia berharap dapat memiliki sebuah rumah dengan tembok kuat, dengan atap kokoh serta dengan sebuah alas yang hangat. Aku mengatakan kepadanya bahwa untuk memiliki semua itu kita harus semangat dan tak pantang menyerah kemudian aku memeluknya sambil meneteskan air mata karena terharu dengan apa yang Amin impikan.

          Saya menyesali masa muda saya. Saya malu karena sudah membuat orang tua saya seperti itu dan saya malu ketika saya menjadi seorang penggangguran tapi berlagak memberikan nasihat kepada bocah. Setidaknya ia tak akan menyesal di hari tuanya seperti saya. Saya sangat berharap nasib bocah ini tak seburuk dengan nasib saya di usia tua ini.


Diubah oleh miftakul27 16-04-2021 07:10
mr..drAvatar border
mr..dr memberi reputasi
1
382
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan