Semangat Siang Agan Semua
Semenjak Virus Covid-19 atau Sars-Cov-2 masuk ke Indonesia, kita disuguhkan pemberitaan tentang virus itu dari berbagai media. Baik itu berita yang valid maupun hoax.
Ada satu berita yang sempet ane dengar dari grup-grup WA, kalo merokok dapat mengurangi resiko terpapar virus Covid-19, dengan argumen bahwa nikotin dapat menangkal atau mengalahkan virus Covid-19(dari sini).
Bener gak sih??
Yuk Simak Penjelasannya di podcast
Eh... mohon maaf salah server..

Ini nih penjelasan dari Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), FISR, FAPSR , ga maen-maen gan, dia Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
Ada beberapa alasan yang dapat digunakan untuk membantah argumen kalo rokok menang melawan corona.
1. Merokok dapat menyebabkan gangguan pada sistem imunitas
Quote:
Mengenai sistem imunitas ini, dr. Agus mengungkap, fungsi silia saluran napas dapat terganggu karena asap rokok. Baca juga: Riset dan Ahli Ungkap Merokok Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona Silia adalah jaringan-jaringan kecil yang berfungsi seperti sapu. Seperti bulu hidung, silia saluran napas memiliki funsgi menangkap kotoran dan mendorongnya agar tidak turun ke saluran pernapasan yang lebih dalam. Dia menyebut, pergerakan silia dapat menurun sampai 50 persen hanya dengan 2-3 kali hisapan asap rokok. “Akibatnya, eliminiasi atau bersihan bahan berbahaya di saluran napas menurun,” jelas dr. Agus. Selain itu, dia menyampaikan, merokok juga dapat menyebabkan gangguan pada sel imunitas tubuh. Saat fungsi silia terganggu, timbul banyak dahak kemudian kuman akan menempati dahak itu sehingga timbul infeksi. Nikotin pada rokok juga dapat menekan migrasi leukosit dan hal ini berkontribusi pada lambatnya penyembuhan luka serta meningkatkan insiden infeksi pernapasan pada perokok. Baca juga: Dokter Ingatkan Bahaya Langsung Merokok saat Berbuka Puasa dr. Agus juga memberi gambaran langsung mengenai kondisi paru-paru pada pasien Covid-19 yang perokok (laki-laki) dan bukan perokok (perempuan) melalui contoh foto rontgen. Perbedaan jelas terlihat pada warna hitam yang menunjukkan ruang udara. Pada pasien Covid-19 perokok, warna hitam hanya tersisa sedikit, sedangkan warna putih yang menunjukkan infeksi ada lebih banyak.
2.Merokok meningkatkan regulasi reseptor ACE2
Quote:
Angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) adalah enzim yang menempel pada permukaan luar sel-sel beberapa organ tubuh termasuk paru-paru. dr. Agus menyampaikan, berdasarkan penelitian, merokok dapat meningkatkan regulasi reseptor ACE2. Padahal, reseptor ACE2 ini adalah tempat masuk SARS-CoV-2 sehingga dapat meningkatkan risiko terkena Covid-19. Dia juga berkata, riset di Kanada menemukan, pasein yang merokok atau denan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) memiliki kadar ACE2 lebih tinggi pada saluran napas bawah dibanding bukan perokok. Menurut dia, hal ini kemungkinan juga terjadi pada pengguna rokok sisha “waterpipe smoking” maupun rokok elektrik. “Vaping (menghisap rokok elektrik) membuat paru lebih rentan terjangkit virus dan penyakit. Vaping juga melemahkan daya tahan tubuh. Sementara, pemakaian sisha secara bergantian dapat menularkan virus corona.
3. Merokok menyebabkan terjadinya komorbid
Quote:
dr. Agus menyampaikan, merokok dapat meningkatkan risiko penyakit-penyakit kronik yang merupakan komorbid atau penyakit penyerta. Pasien dengan komorbid ini kemudian berisiko tinggi terinfeksi Covid-19. “Risiko infeksi virus corona derajat berat dan kematian juga meningkat pada pasien Covid-19 dengan komorbid, terutama kardiovaskular dan respirasi,” terang dia.
4. Merokok jadi sering memegang area mulut
Quote:
dr. Agus mengingatkan, aktivitas merokok dapat meningkatkan transmisi virus ke tubuh melalui media tangan yang sering memegang area mulut. “Jadi, merokok ini dapat meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19, memperberat infeksi Covid-19, dan meningkatkan risiko kematian Covid-19,” tegas dia.
Jadi berita tentang rokok menang lawan corona salah ya gan, meski belum ada penelitian yang spesifik antara rokok dan covid, tapi penjelasan logis dari dr. Agus diatas cukup untuk mematahkan informasi rokok vs covid. Dan tentu, dengan ada atau tidak adanya virus Covid-19 ini, kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang kurang baik dilakukan.
Gimana pendapat agan semua??
Terima Kasih sudah mampir di trit ane
Mohon maaf kalau ada kata-kata yang salah
Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa bagi Menjalankan
Sumur : Opini Pribadi dan dari sini