- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Betawi Punya Tradisi


TS
nona212
Betawi Punya Tradisi
Spoiler for download:
Untuk kali ini di Forum the loungeyang mana oleh pihak Kaskus, di tunjukkan sebagai wadah atau tempat pengumpulan tulisan, untuk event creator #RamadanBerkah, yang diadakan pada bulan April tahun 2021 ini.

Dan saat menjelang ramadan, biasanya warga Jakarta memiliki banyak sekali kegiatan, seperti main beleguran, memukul beduk, main petasan dan juga mengantarkan rantang makanan kepada para tetangga di dekat rumah, ataupun menuju ke rumah saudara.
Nah sekarang yang akan aku bahas untuk pertama kali adalah bermain beleguran atau juga petasan

Beleguran atau di sebut juga dengan meriam sundut sudah menjadi ciri khas dari masyarakat betawi, yang mana ketika menjelang Ramadan akan di nyalakan untuk sekedar mengadakan bahwasanya bulan puasa sudah datang.
Para pemuda biasanya mencari batangan bambu dan merakitnya menjadi sesuatu yang di namakan beleguran, yang mana memakai bahan karbit sebagai sumbu utama untuk membunyikannya setelah di sundut dengan api. Lalu mengeluarkan bunyi yang sangat keras seperti halnya dengan petasan.
Namun beleguran sudah mulai di tinggalkan, walaupun masih sebagai kecil yang masih melakukan. Tradisi memasang beleguran berganti dengan menyalahkan petasan atau kembang api.
Lalu sekarang aku membahas tentang memukul beduk, sebagai bahan perayaan yang masih dilakukan di sebuah mesjid ataupun mengelilingi kampung sambil menabuh beduk.
Tradisi ini dilakukan selama menjelang puasa sampai penutupan puasa, yaitu malam takbiran. Tujuan awalnya memukul beduk di hari pertama ialah sebagai tanda bahwasanya bulan puasa sudah datang menghampiri.
Sedangkan di hari hari berikutnya, pemukulan beduk dilakukan untuk membangunkan para umat muslim untuk bangun sahur dan waktunya buka puasa telah tiba.
Bahkan kadang ada atraksi pawai beduk, yang di buat oleh para remaja mesjid, untuk membuat bulan puasa lebih ramai lagi.
Lalu yang aku tau selain itu semuanya adalah mengantarkan makanan matang ke rumah-rumah tetangga yang kemudian di tukar makanan pula dari para tetangga yang mengantarkan rantangan tersebut.

Isi rantang biasanya makanan untuk sahur pada esok harinya. Hal ini dilakukan untuk sebuah penyambung silahturahmi, kebersamaan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Agar terlihat kesatuan dan persatuan nya utuh dan lebih mempererat tali persaudaraan antaranya.
Walaupun berbeda-beda suku bahasa, agama dan keyakinan serta warna kulit yang dimilikinya. Biasanya para warga Jakarta saling bertukaran makanan rantangan dari berbagai bahan dan isinya. Bisa berupa lauk-pauk, buah-buahan, sayur-mayur dan aneka kueh khas dari Betawi.
Namun seiring berjalannya waktu tradisi ini hanya sebagian saja yang masih melakukannya, sudah banyak orang kota yang meninggalkan tradisi tersebut.
Opini pribadi
Link gambarnya dari Instagram






delia.adel dan 3 lainnya memberi reputasi
4
591
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan