Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Guru dan warga sekitar kompleks sekolah Beoga masih mengungsi
Guru dan warga sekitar kompleks sekolah Beoga masih mengungsi

Guru dan warga sekitar kompleks sekolah Beoga masih mengungsi
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kegiatan belajar mengajar untuk siswa TK SD, SMP, SMA di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, lumpuh sejak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menembak mati dua orang guru di sana pada pekan lalu. Para guru maupun warga yang bertempat tinggal di sekitar kompleks sekolah masih mengungsi, karena TPNPB membakar kelas dan laboratorium SMP Beoga, kelas SMA Beoga, dan rumah guru di Beoga.

Hal itu disampaikan Pdt Penehas Wandagau STh yang bertugas di Gereja Kingmi Bethesda Wilawak II saat dihubungi Jubi melalui panggilan telepon pada Senin.“Kemarin tanggal 11 April 2021, tiga ruang kelas SMP dibakar oleh TPNPB. Selama satu bulan ini TK,SD, SMP, SMA tidak belajar dengan aman,” kata Wandagau.

Pekan lalu, TPNPB telah membunuh, Oktovianus Rayo (43 tahun), guru SD di Kampung Julukoma, Beoga pada Kamis (8/4/2021) pekan lalu. Pada hari yang sama, TPNPB juga membakar membakar empat rumah guru dan beberapa ruangan gedung SMA Beoga. Pada Jumat (9/4/2021), TPNPB menembak mati Yonatan Renden (28 tahun), guru honorer di SMP N 1 Beoga di Kampung Ongolan.

Pdt Penehas Wandagau menjelaskan hingga kini para guru belum bisa kembali tempat tinggalnya di dekat komplek sekolah. Para warga yang rumahnya dekat dengan komplek sekolah di Beoga juga memilih mengungsi.


Kemarin lalu, pesawat masuk, lalu mengevakuasi jenazah, juga Kepala SMP Negeri 1 Beoga dan keluarga. Guru-guru lainnya tinggal di pos, tidak bisa melakukan aktivitas belajar mengajar,” katanya.

Wandagau menyatakan situasi Beoga masih tegang, dan para warga sipil takut untuk beraktivitas, karena takut dicurigai oleh TPNPB ataupun TNI.“Kami juga tidak bisa keluar sembarangan karena ketakutan. Jangan sampai kami dicurigai oleh TPNPB maupun TNI.” katanya.

Penehas berharap pemerintah berupaya menyelesaikan konflik senjata di Beoga. “Kami dari gereja dan tokoh masyarakat sudah meminta pemerintah untuk membantu menyelesaikan masalah. Namun Pemerintah Kabupaten Puncak terkesan sudah tidak mau urus lagi persoalan di Beoga,” keluhnya.


Seorang guru di Beoga, Linus Wandagau berharap situasi di Puncak bisa  cepat dipulihkan. “Kami harap Pemerintah Kabupaten Puncak segera menangani persoalan yang sedang terjadi Beoga, agar kami bisa kembali mengajar adik-adik generasi emas di Beoga,” kata Linus. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G




   
https://jubi.co.id/guru-dan-warga-se...mengungsi/amp/


Solusi: tambah personil TNI dan Brimob. Udah bener bikin pos komando kecil di daerah-daerah ini
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
382
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan