Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar Puspa Jaya, kamboja hijau yang menjadi pelari lintas tiga pulau.




Bagi seorang masyarakat terutama di daerah Lampung termasuk ane, pasti sudah tak asing dengan bus yang satu ini. Yup, Puspa Jaya. Puspa Jaya memang sudah terkenal di kalangan masyarakat Lampung dan busmania-busmania Lampung.

Bus dengan livery bunga kamboja ini berawal pada tahun 1978 ketika mendiang Bapak I Ketut Narya yang merupakan transmigran di Waykanan, Lampung Utara asal Pulau Bali yang sudah ber-transmigrasi sejak tahun 1963 mendirikan sebuah PO bus yang dinamai "Puspa Sari" atas persetujuan beliau dengan PT Puspa Sari Denpasar.




Mendiang Bapak I Ketut Narya mendirikan PO Puspa Sari dengan modal awal 1 unit armada yang melayani trayek Banjit (Way Kanan) ke Rajabasa (Bandar Lampung). Tak disangka, ternyata respon dari masyarakat Lampung khususnya masyarakat Way Kanan dan Bandar Lampung sangat baik menyambut kehadiran PO Puspa Sari ini.

Puspa Sari pun terus berkembang dan menambah armada dan trayek. Dan akhirnya, oleh karena Bapak I Ketut Narya ingin membidik orang-orang Bali yang ingin pulang ke kampung halamannya, Puspa Sari pun mulai membuka trayek Lampung-Denpasar. Selain itu, Puspa Sari juga membuka trayek Lampung-Yogyakarta dan kota-kota lainnya di Jawa Tengah, Timur dan Barat, tanpa harus transit.




Dan pada tahun 1992, perjuangan untuk meneruskan Puspa Sari diserahkan oleh anak dari mendiang Bapak I Ketut Narya, yaitu Bapak I Ketut Pasek yang menjabat hingga sekarang. Di tahun itu pula, Bapak I Ketut Pasek mengubah nama "Puspa Sari" menjadi "Puspa Jaya". Puspa Jaya juga keluar dari PT Puspa Sari Denpasar, dan mendirikan perusahaan sendiri yang dinamai "PT Puspa Jaya Transport". 

Dua tahun berselang, dibawah kepemimpinan Bapak I Ketut Pasek pada tahun 1994 PT Puspa Jaya Transport mulai menggunakan armada bus AC non Ekonomi untuk trayek Lampung - Denpasar. Selanjutnya, pada tahun 2000 Puspa Jaya juga memulai merintis trayek Lampung-Jogjakarta-Wonogiri dengan kelas Eksekutif.




Pada tahun 2002, Bapak I Ketut Pasek pun mulai merintis usaha taksi, yang dinamakan Puspa Taksi. Puspa Jaya mulai melayani taksi di seputaran Bandar Lampung dan jemputan bandara. 

PO Puspa Jaya dibawah Bapak I Ketut Pasek pun terus berkembang. Dan akhirnya, pada saat ini, Puspa Jaya memiliki 70 armada bus besar, yang mungkin belum termasuk armada taksi dan bus-bus medium miliknya.




Sekarang, PO asal Way Kanan satu ini memiliki usaha di bidang transportasi bus AKAP, taksi, bus AKDP, dan bus-bus pariwisata. Tetapi, sayang mungkin Puspa Jaya belum memiliki usaha di bidang rumah makan dan SPBU. Mungkin nanti, PT Puspa Jaya Transport akan memiliki usaha di bidang lainnya seperti rumah makan dan SPBU.

Puspa Jaya memiliki armada bus besar yang didominasi oleh Mercedes-Benz dan Hino. Sementara, armada bus-bus medium untuk AKDP-nya kebanyakan menggunakan sasis dari Mitsubishi dan Isuzu. Untuk armada taksinya, Puspa Jaya banyak menggunakan Toyota Avanza Transmover, Toyota Vios Limo, dan lain-lain.




Karoseri yang biasa digunakan oleh Puspa Jaya sebenarnya beragam. Tetapi, PO Puspa Jaya dominan menggunakan karoseri dari Laksana dan Adiputro. Sementara, untuk armada bus mediumnya, Puspa Jaya dominan menggunakan karoseri Tentrem, Rahayu Santosa, dan karoseri lainnya.

Bicara soal kelas, Puspa Jaya melayani kelas yang terbilang sedikit. Kelas yang dilayani adalah Eksekutif, Ekonomi AC, dan VIP saja. Sementara, untuk kelas AKDP dilayani dengan satu kelas, yakni bus medium ber-AC dengan konfigurasi seat 2-2. Taksi menggunakan fasilitas standar yang ada di Vios Limo, Transmover, dan lainnya.




Harga tiket dari PO Puspa Jaya ini tergolong cukup murah. Misalnya, harga tiket Lampung-Jogjakarta adalah 390 ribu rupiah dengan armada kelas Eksekutif. Armada kelas Eksekutif berfasilitas AC, toilet, legrest, smoking area di bagian depan, dan lainnya dengan konfigurasi seat 2-2 berkapasitas 30 penumpang saja.

PO Puspa Jaya memiliki sistem penjatahan BBM yang setahu ane sepertinya "solar jatah". Ini memang sudah digunakan oleh banyak PO. Jadi, driver bisa mengambil sisa kelebihan uang jatah BBM jika menyetir dengan irit. Biaya perawatan juga akan lebih rendah Gansis.




Bus hijau yang bergambar kamboja juga memiliki beberapa unit armada langka, yaitu bus dengan body G-Sky buatan karoseri Catur Bus. Body ini memang sangat langka, terlebih body ini masih sangat jarang dilirik oleh pengusaha-pengusaha PO bus. Memang, tampilan dari G-Sky sangat keren, sayang masih sedikit PO yang memakainya. 

Sebenarnya, ada loket bus Puspa Jaya yang berlokasi sangat dekat dari rumah ane. Tetapi, sayang, Puspa Jaya belum pernah ane naiki. Mungkin nanti, ketika ane ingin pergi ke Bandar Lampung atau Pulau Jawa, ane akan menaiki bus yang satu ini Gansis.




Jadi, gimana pendapat Gansis seputar Puspa Jaya? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk menjatuhkan maupun mempromosikan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani