Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar kisah perjalanan PO Rasa Sayang, bus lintas empat pulau Jawa Sumbawa.


Sepertinya, trayek-trayek bus jauh di Indonesia ada di bus Lintas Jawa-Sumatera. Namun, ada satu bus yang memiliki trayek sangat jauh, tetapi menuju timur. Yup, PO Rasa Sayang, yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat Bima.

Sebenarnya agak susah untuk mencari informasi seputar bus PO Rasa Sayang ini. Bus Rasa Sayang yang memiliki nama unik berawal pada era 1980an ketika Bapak Arif Wijaya mendirikan sebuah PO bus dengan nama "Rasa Sayang".


Ketika itu, Bapak Arif Wijaya mendirikan PO Rasa Sayang dengan trayek Jakarta-Bima, dan langsung disambut baik oleh masyarakat. Masyarakat terutama perantau dari Bima yang merantau ke Jakarta sangat menyambut baik bus Rasa Sayang ini, terutama karena pelayanannya yang baik dan mengutamakan "rasa sayang" baik ke kru maupun penumpang.

Dengan terus mengutamakan "rasa sayang" ke kru dan penumpang, PO Rasa Sayang mencapai era-era kejayaannya di tahun 1990an. Pada tahun itu, memang tiket pesawat masih mahal, yang menjadikan orang-orang lebih memilih menaiki transportasi bus.


Rasa Sayang pun berhasil melewati krisis tahun 1998, dan Bapak Arif Wijaya beserta manajemen PO Rasa Sayang terus menambah pelayanan, armada, dan "rasa sayangnya" kepada penumpang dan kru. PO Rasa Sayang terus berkembang, hingga kini PO Rasa Sayang memiliki puluhan armada yang melayani trayek beragam.

Kini, PO Rasa Sayang setahu ane hanya memiliki usaha di bidang transportasi saja. Rasa Sayang tak memiliki usaha di bidang bus pariwisata, SPBU dan restoran atau rumah makan. Mungkin nanti, Rasa Sayang akan memiliki usaha di bidang lainnya.


Rasa Sayang memiliki armada yang menggunakan sasis Hino dan Mercedes-Benz. Mulai dari RK8, OH 1521, dan sasis lainnya. Tentu hal ini karena kehandalan sasis-sasis tersebut untuk melibas trayek Jawa-Bali-Madura-Sumbawa.

Untuk karoseri, kebanyakan bus Rasa Sayang pada zaman dahulu memiliki bus dengan body besutan karoseri terkenal pada zamannya yakni karoseri Malindo. Tetapi, berhubung karoseri Malindo sudah gulung tikar, PO Rasa Sayang kebanyakan menggunakan karoseri Rahayu Santosa. Dan, berhubung sekitar 8 bulan lalu karoseri Rahayu Santosa tutup, maka bus-bus terbaru dari Rasa Sayang menggunakan karoseri Adiputro.


Kelas yang ditawarkan hanya kelas Eksekutif saja. Kelas ini memiliki konfigurasi seat 2-2, dengan kapasitas 32 seat. Kelas Eksekutif dari bus milik PO Rasa Sayang memiliki fasilitas AC, toilet, smoking room, dan lain sebagainya Gansis.

Untuk harga tiketnya sebenarnya di beberapa trayek ada yang murah, di beberapa trayek ada yang mahal. Contoh, harga tiket Jakarta-Mataram ada di angka 500 ribu rupiah termasuk makan. Sementara, untuk harga tiket Jakarta-Bima ada di angka 800 ribu rupiah termasuk makan. Ada yang mahal, ada yang murah Gansis.


Bus Rasa Sayang memiliki tulisan yang sering melekat pada bus-busnya. Tulisan tersebut adalah salah satu semboyan dari bus Rasa Sayang, yakni "Makan Tapi Jangan Rakus" dengan bahasa daerah sana. Semboyan ini memang melekat di daerah Bima, tempat asalnya bus Rasa Sayang.

Sepertinya, untuk sistem penjatahan BBM, karena keterbatasan sumber ane kurang tahu Gansis. Tetapi, seharusnya Rasa Sayang memiliki sistem "solar jatah", jadi driver bisa mengambil sisa uang dari uang jatah BBM jika menyetir dengan irit Gansis.


Jika Gansis mengira semua bus yang membawa paket sampai ke atap-atapnya adalah bus Sumatera saja, sepertinya Gansis salah. Sebab, bus milik PO Rasa Sayang seringkali dimuati paket hingga ke atap-atapnya, tentu untuk menambah uang jalan dan menambah keuntungan.

Sayang sekali, ane belum pernah menaiki bus Rasa Sayang. Nanti, mungkin ane akan menaikinya jika ane ingin pergi ke kawasan Lombok atau Sumbawa. Cukup menarik juga sih sebenarnya bus Rasa Sayang yang satu ini, kalau sempat ane coba deh.


Jadi, gimana pendapat Gansis seputar PO Rasa Sayang? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 1, 2, 3
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan pihak manapun.
Original Written By: @ulungrinjani