Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Cholil Nafis menanggapi isi surat wasiat pelaku aksi teroris, baik di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri.

Menurut dia, ada dua hal yang mesti disikapi dari dua isi surat wasiat teroris itu. Pertama, terkait dengan perasaan para teroris itu telah mengikuti jalan Nabi SAW, sehingga meninggalkan sang ibu. Kedua, terkait dengan pesan untuk jangan meminjam uang dari bank.

“Dua hal yang perlu disikapi oleh kita tentang surat teroris: soal merasa mengikuti Nabi SAW sehingga meninggalkan mama tersayang dan pesan jangan pinjam (uang) ke bank,” kata Cholil di akun Twitternya @cholilnafis, Sabtu (3/4/21).

Dua pesan yang ada dalam surat teroris itu, tutur Cholil, harus dilawan dengan narasi yang positif. Yang terkait dengan soal bunga bank harus dilawan dengan memberikan dalil dan bukti.

"Dua isu ini harus dilawan dengan narasi positif dan soal bunga bank dengan memberi dalil dan bukti,” ujarnya.

Lalu, ada salah seorang netizen yang bertanya kepadanya.

"Jadi menurut MUI, bunga bank itu riba bukan ya? Mohon pencerahan," tanya akun @ResidentSammy.

Cholil pun menjawab bahwa riba itu haram, tapi jangan juga bunuh diri karena itu.

"Sila dibaca fatwanya ya. Tapi jangan karena haram terus bunuh diri. Haram muamalah ko' dibalas dengan haram yang lebih besar yaitu bunuh diri. Menyelasaikan masalah dengan masalah yang lebih besar, maka jadinya rusak," tulisnya.

Sebagai informasi, aksi teror dengan bom bunuh diri kedua pelaku menyisakan surat wasiat.

Dalam surat itu ditemukan oleh polisi dan memiliki kesamaan pesan. Isinya sama-sama meminta maaf dan menyatakan bahwa mereka menyayangi ibunya masing-masing.

https://telusur.co.id/detail/ketua-m...-surat-teroris

Fatwa gan