- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Komisi IX Apresiasi Keterbukaan Menkes soal Terkendalanya Pasokan Vaksin ke Indonesia


TS
rumahkonstituen
Komisi IX Apresiasi Keterbukaan Menkes soal Terkendalanya Pasokan Vaksin ke Indonesia

Quote:
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengapresiasi keterbukaan dan transparansi informasi dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait terkendalanya pasokan vaksin Covid-19 ke Indonesia.
Menurutnya, kendala ini tak terhindarkan karena Indonesia mengandalkan suplai vaksin dari negara-negara produsen lain.
"Terkendalanya pasokan vaksin Covid-19 ke ratusan negara termasuk Indonesia sehingga laju vaksinasi di dalam negeri tidak bisa seperti sebelumnya, adalah sesuatu yang tak terhindarkan atau unavoidable," ujar Charles, dalam keterangannya, Selasa (6/4/2021)."
Hal ini mengingat Indonesia selama ini mengandalkan suplai vaksin dari negara-negara produsen yang kini menerapkan embargo akibat terjadinya gelombang ketiga (third wave) di negaranya masing-masing," imbuhnya.
Dia pun mengapresiasi keterbukaan informasi dari Menkes Budi Gunadi Sadikin perihal masalah ini.
Sebab, keterbukaan informasi diyakini Charles menjadi faktor penting dalam upaya pencegahan dan menanggulangi permasalahan Covid-19 di Tanah Air.
"Dalam kondisi yang tidak bisa dihindari seperti ini, transparansi dan keterbukaan informasi oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait kendala vaksinasi tersebut, patut diapresiasi," ungkapnya.
Politikus PDI Perjuangan itu lantas mengingatkan masyarakat untuk semakin taat dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih di tempat-tempat dan fasilitas-fasilitas umum yang sudah atau sedang direncanakan dibuka kembali, seperti bioskop, sekolah, dan sebagainya.
"‘Third Wave’ yang sedang dialami negara-negara produsen vaksin sekarang ini bisa menjadi pelajaran penting buat kita agar selalu taat dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Bahwa gelombang baru penyebaran Covid-19 bahkan bisa terjadi di negara-negara penghasil vaksin dengan laju vaksinasi yang cepat sekalipun," ujarnya.
Lebih lanjut, Charles mengatakan perjalanan Indonesia menuju herd immunity yakni 70 persen populasi masih panjang. Sebab proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang sudah berjalan selama ini baru menjangkau kurang dari 5% dari total sasaran vaksinasi nasional sebanyak 181 juta orang.
"Sehingga kita sebagai warga bangsa harus terus bekerjasama dan bergotong royong, agar kita bisa sama-sama selamat dalam perjalanan panjang ini," tandasnya.
Menurutnya, kendala ini tak terhindarkan karena Indonesia mengandalkan suplai vaksin dari negara-negara produsen lain.
"Terkendalanya pasokan vaksin Covid-19 ke ratusan negara termasuk Indonesia sehingga laju vaksinasi di dalam negeri tidak bisa seperti sebelumnya, adalah sesuatu yang tak terhindarkan atau unavoidable," ujar Charles, dalam keterangannya, Selasa (6/4/2021)."
Hal ini mengingat Indonesia selama ini mengandalkan suplai vaksin dari negara-negara produsen yang kini menerapkan embargo akibat terjadinya gelombang ketiga (third wave) di negaranya masing-masing," imbuhnya.
Dia pun mengapresiasi keterbukaan informasi dari Menkes Budi Gunadi Sadikin perihal masalah ini.
Sebab, keterbukaan informasi diyakini Charles menjadi faktor penting dalam upaya pencegahan dan menanggulangi permasalahan Covid-19 di Tanah Air.
"Dalam kondisi yang tidak bisa dihindari seperti ini, transparansi dan keterbukaan informasi oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait kendala vaksinasi tersebut, patut diapresiasi," ungkapnya.
Politikus PDI Perjuangan itu lantas mengingatkan masyarakat untuk semakin taat dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih di tempat-tempat dan fasilitas-fasilitas umum yang sudah atau sedang direncanakan dibuka kembali, seperti bioskop, sekolah, dan sebagainya.
"‘Third Wave’ yang sedang dialami negara-negara produsen vaksin sekarang ini bisa menjadi pelajaran penting buat kita agar selalu taat dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Bahwa gelombang baru penyebaran Covid-19 bahkan bisa terjadi di negara-negara penghasil vaksin dengan laju vaksinasi yang cepat sekalipun," ujarnya.
Lebih lanjut, Charles mengatakan perjalanan Indonesia menuju herd immunity yakni 70 persen populasi masih panjang. Sebab proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang sudah berjalan selama ini baru menjangkau kurang dari 5% dari total sasaran vaksinasi nasional sebanyak 181 juta orang.
"Sehingga kita sebagai warga bangsa harus terus bekerjasama dan bergotong royong, agar kita bisa sama-sama selamat dalam perjalanan panjang ini," tandasnya.
Sumber: Tribunnews
0
582
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan