Perkembangan informasi dan komunikasi saat ini sangat cepat sekali. Hal itu dikarenakan kehadiran tekhnologi di tengah kehidupan. Dengan semakin majunya informasi tentu ada nilai positif dan negatifnya, tergantung bagaimana seseorang tersebut menanggapinya. Di antara sisi negatif dari cepatnya laju informasi saat ini ialah semakin maraknya beredar pemberitaan hoax atau palsu yang mana kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Hoax ini sungguh sangat meresahkan jika terus dibiarkan. Hal tersebut bisa berakibat fatal pada keutuhan kehidupan masyarakat. Maka dari itu, sudah semestinya sebagai warga negara kita menjadi #hansip hoaxagar bisa memberikan edukasi tentang bahayanya perbuatan hoax tersebut.



gambar

Bicara soal hoax, baru-baru ini beredar pesan berantai perihal pemberian kuota gratis kepada dosen, guru, serta siswa dari Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud). Pesan itu secara masif menyebar lewat chat WhatsApp, entah siapa yang memulainya namun hal itu terus terjadi. Lalu, apakah pesan itu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Nadiem Makarim memang memiliki program pemberian subsidi kuota gratis untuk tenaga pendidik dan siswa. Namun, semua itu mempunyai mekanisme sendiri dan tidak asal begitu saja. Maka dari itu, pesan berantai yang telah banyak beredar tersebut adalah hoax dan tak perlu lagi di-share kepada kerabat atau teman dekat.



gambar

Sebenarnya, pesan semacam ini sudah pernah beredar saat awal-awal program pemberian kuota diluncurkan. Kementerian Pendidikan dan Budaya melalui Plt kepala pusat data dan informasi (Pusdatin) sudah menyebutkan bahwa pesan dengan mencantumkan link tautan itu adalah kabar bohong.

Adapun fakta yang benar tentang pemberian kuota internet dari Kemendikbud ini ialah dengan mekanisme yang sudah tersusun rapi dan sesuai dengan peraturan berlaku. Berikut beberapa tahapan pemberian kuota secara resmi dari Menteri Pendidikan dan Budaya :

1. Pendataan tenaga pendidik dan siswa lewat aplikasi Dapodik (Data Pokok Peserta Didik) yang di dalamnya terdapat data sekolah, kurikulum, guru dan siswa. Melalui operator sekolah, nomor handphone guru dan siswa yang namanya sudah ada dalam dapodik didata terlebih dahulu.

2. Setelah pendataan, maka selanjutnya dilakukan verifikasi nomor handphone oleh Mendikbud yang bekerja sama dengan operator seluler.

3. Diterbitkannya Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) oleh Mendikbud. Kemudian untuk penyalurannya diberikan secara bertahap.



gambar

Itulah fakta sebenarnya tentang pemberian kuota belajar untuk tenaga pendidik dan siswa. Jadi, stop Hoax dan jangan lagi disebar pesan tersebut. Cukup berhenti di GanSis saja ya pesan itu.

Sumber :

Opini Pribadi

1

[URL=https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/09/kemendikbud-resmikan-kebijakan-bantuan-kuota-data-internet-2020#:~:text=Mekanisme%20pemberian%20bantuan%20kuota%20data,Dan%20terakhir%2C%20pemutakhiran%20nomor%20ponsel.]2[/URL]