Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini ane akan bahas seputar body Legacy Series buatan karoseri Laksana Ungaran, Jawa Tengah yang sudah mendunia.


L-E-G-A-C-Y. Setiap Gansis menaiki bus single decker ataupun double decker, dengan tampilan yang kurang lebih memiliki headlamp seperti gambar diatas, maka akan terlihat tulisan tersebut di bagian belakang bus yang menegaskan bahwa "ini body Legacy".

Arti dari tulisan tersebut sebenarnya sekedar menegaskan bahwa ini adalah body Legacy buatan karoseri Laksana dari Ungaran. Body ini bersaing sangat ketat dengan body Jetbus buatan karoseri Adiputro di segmen yang sama. 


Sebenarnya, Legacy memiliki perkembangan dan sejarah yang cukup panjang. Bermula pada tahun 2009 ketika karoseri Laksana meluncurkan body yang dinamai "Legacy". Body ini memiliki ciri khas selendangnya yang unik, berwarna silver dengan aksen merah.

Legacy pertama kali dipakai oleh PO Rajawali dengan sasis Hino RK8 yang sudah dimodifikasi dengan suspensi udara, dan PO Safari Dharma Raya dengan sasis Mercedes-Benz OH 1526 yang masih terbilang sangat baru sewaktu itu.


Body besutan karoseri asal Ungaran ini mendapat respon baik. Bahkan, body ini sempat diekspor ke Fiji. Laksana memang menjadikan body ini sebagai line-up di kelas tertingginya Laksana, tetapi semenjak PO Sumber Kencono (sekarang Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu) dan PO JAYA memesan banyak body Legacy untuk sasis Hino AK8 untuk kelas Ekonomi, "image" Legacy pun sedikit turun.

Laksana pun berpikir keras. Akhirnya, pada tahun 2011, karoseri asal Jawa Tengah ini memperkenalkan sebuah body baru penerus Legacy, yang dinamai Legacy Sky SR1. Laksana juga memperkenalkan Discovery sebagai pemisah antara "kasta atas dan kasta rendah". Discovery sebagai body entry level dan Legacy Sky SR1 sebagai body kasta atas.


Legacy Sky SR1 membawa sangat banyak perubahan ketimbang pendahulunya. Mulai dari selendang yang terkesan "dibalik" oleh Laksana, penambahan detail silver pada atapnya, grill depan yang kini "segaris" dengan headlamp, dan lain-lain. 

Body ini mendapat sambutan yang baik dari PO-PO bus. Banyak PO-PO yang mulai mengandalkan body ini. Tentunya juga tak ada sasis bus bermesin depan dengan body Legacy Sky SR1, karena Legacy Sky ini hanya bisa dipasang di sasis bus bermesin belakang.


Laksana sempat meluncurkan body versi "limited edition" yang sebenarnya dibuat tanpa batas pada tahun 2012. Perbedaan antara versi standar dan "limited edition" ini hanyalah ada pada kisi-kisi udara tambahan dan lampu belakang yang sudah diberi lampu-lampu LED. Legacy Sky SR-1 juga ada versi exportnya, perbedaan antara versi export dan versi dalam negeri hanyalah ada pada ketinggiannya, untuk Legacy Sky SR-1 memiliki standar ketinggian yang sama seperti body-body SHD zaman sekarang.

Dan akhirnya pada tahun 2013, dirilislah Legacy yang benar-benar limited edition. Hanya ada 2 unit di Indonesia, satu dimiliki oleh PO SAN, dan lainnya dimiliki oleh PO Laju Prima. Perbedaan ada pada bumper, lampu-lampu depan, aksen chrome di depan, dan lampu belakang serta desain kaca belakang. Legacy "premium edition" ini merupakan versi "beta" dari facelift berikutnya.


Barulah, pada ajang IIMS 2013, Laksana merilis Legacy Sky SR-1 facelift yang dijual secara luas dan tak terbatas. Legacy facelift ini merupakan Legacy yang kalau menurut ane, jika dipandang dari depan sangatlah menawan, lebih terkesan "keren" bahkan dibandingkan dengan generasi terbarunya (selera lho ya, itu juga menurut ane). 

Perbedaan antara Legacy Sky SR-1 Facelift ini yang paling mencolok ada di headlampnya. Menggunakan headlamp Marcopolo Audace, yang sangat mirip dengan headlamp Jetbus 2 Series tetapi ada detil yang berbeda. Sementara, di bagian bemper dan foglamp ada banyak sekali perubahan, dan di bagian belakang juga banyak perubahan, seperti bentuk kaca, lis chrome yang ditambah, dan lainnya. Sementara, untuk rearlamp menggunakan rearlamp yang sama dengan Legacy "Premium Edition".


Untuk bagian interior, ada sistem Lega Light yang sudah semakin disempurnakan, dashboard yang kini semakin mewah, bagasi atas model pesawat, plafon atas yang semakin mewah, dan lain-lain. Pada anak tangga juga ada lampu LED yang akan membantu ketika menaiki bus dalam kondisi gelap.

Legacy Sky SR-1 Facelift ini sempat di-facelift lagi. Perbedaan antara yang lama dan yang baru hanya ada pada bumper, dan foglamp saja. Sementara, interior dan detil lain seperti selendang, bagasi, sistem pencahayaan interior, lampu belakang, dan lainnya masih tetap sama.


Dan, akhirnya, pada tahun 2016 Laksana meluncurkan body yang benar-benar baru pada ajang GIIAS 2016, yang dinamai "Legacy Sky SR-2". Hampir seluruh bodynya mendapat sentuhan baru. Body ini juga mungkin 100% hasil karya anak bangsa, karena headlamp dan lain sebagainya didesign oleh tim Laksana.

Walau tanpa topi, Legacy Sky SR-2 ini terlihat sangat gagah. Headlamp dan stoplamp terisi penuh dengan lampu-lampu LED, dan pada wajah bagian samping kanan dan kiri diisi oleh lampu LED yang menambah kegagahan body Legacy Sky SR-2 ini. 


Sementara, Legacy Sky SR-2 sudah mengadopsi desain floating roof. Artinya, atap dari Legacy Sky SR-2 ini terlihat mengambang, walau memang kenyataannya tidak mengambang. Sementara, di bagian belakang, terlihat tulisan "Legacy" diatas grill tambahan untuk mesin. 

Untuk interiornya, ada ubahan di bagian depan, dengan tulisan "Legacy" yang dikelilingi oleh lampu Lega Light, dan di setiap tiang penyangga atap ada sebuah lampu yang sangat berguna untuk menambah kesan "homy" dari Legacy Sky ini. Sementara, untuk bagian lain dari interior kurang lebih tak ada perubahan Gansis.


Oleh karena tren double glass atau bus bertopi yang sudah "merajai" pasar bus di Indonesia, Laksana meluncurkan body SR-2 HD Prime dan XHD Prime pada awal tahun 2017. Perbedaan hanya terletak di selendang samping yang sudah lebih "menjorok ke depan", adanya sekat pemisah kaca atau topi, dan wiper di bagian kaca atas. Untuk varian XHD Prime, bodynya lebih tinggi sehingga memiliki bagasi yang lebih luas dan bisa angkut motor, serta memiliki lantai yang lebih tinggi. Tetapi, model Legacy Sky tetap dijual, dan menjadi salah satu pilihan body dari Laksana.

Dan pada tahun 2018, Laksana meningkatkan sektor keselamatan dari Legacy SR-2 ini dengan melakukan uji guling bus berstandar E.C.E R66. Legacy SR-2 menjadi body bus pertama di Tanah Air yang berstandar E.C.E R66 yang merupakan standar keselamatan bus di Eropa. Sementara, ada pembaharuan pada bagian belakang yakni ditambahkannya hiasan stoplamp tambahan dibawah kaca belakang.


Pada tahun itu juga, Laksana memperkenalkan varian body bus Double Decker atau bus tingkat buatam mereka secara cukup mengejutkan. Dengan nama Legacy SR-2 XDD Prime atau Legacy SR2 Double Decker, dengan design yang terbilang "baru" di Indonesia.

Desain eksteriornya terbilang sangat keren, untuk sekelas bus Double Decker. Sementara design interior ada perubahan sedikit, namun tak jauh berbeda dengan varian single decknya. Design eksteriornya mendapat sentuhan-sentuhan dan lekukan-lekukan yang berbeda ketimbang varian single decknya, mulai dari desain topi yang sedikit berbeda, desain foglamp yang diperbaharui, bumper depan yang ditambah lekukan-lekukan berbeda, selendang yang baru, dasbor yang dilengkapi dengan lampu Lega Light, dan lain-lain. Bahkan, bus Double Decker ini sempat diekspor ke Bangladesh, bersamaan dengan bus-bus single decker lainnya.


Tak menunggu lama, berselang setahun kemudian di ajang Busworld 2019 karoseri Laksana kembali memperkenalkan body baru dengan nama "Legacy SR-2 Transporter. Body tersebut berjenis MHD, yang menjadi solusi untuk sasis yang terbilang agak "nanggung" seperti OH 1626 yang sudah spaceframe, tetapi tak bisa dipasangi body SHD. Dengan body SR-2 Transporter tersebut yang dibuat khusus untuk sasis OH 1626, motor pun bisa diangkut dan bagasi menjadi lebih luas. Sementara, untuk interior dan eksterior masih sama dengan Legacy SR2 HD dan XHD Prime.

Beberapa bulan kemudian, karoseri Laksana kembali "menggebrak" dunia perbisan Indonesia. Laksana meluncurkan body SR-2 Suites Class yang merupakan bus dengan tempat duduk penumpang yang berupa kamar tidur dan berkapasitas 21 orang. Ini merupakan terobosan yang baru di Indonesia, karena tempat duduk penumpang yang berupa kamar tidur baru ada di bus-bus Double Decker dengan kapasitas hanya 2 orang penumpang, dan memanfaatkan tonjolan ban depan bus.


Akhir-akhir ini tak ada kabar yang mengejutkan dari karoseri Laksana. Tetapi, ada ubahan pada selendang di body SR-2 HD, Transporter dan XHD Prime yang menjadi "floating", dengan desain yang berbeda. Awalnya, desain selendang tersebut dipesan oleh PO SAN, tetapi setelah beberapa waktu PO-PO lain mulai meminati body baru yang dinamai "SR-2 S-Series" tersebut.

Dan, sampai saat ini, Legacy SR-2 S-Series merupakan body yang paling baru dari karoseri Laksana. Belum ada pengubahan pada Legacy semenjak Laksana memproduksi body SR-2 S-Series. Tetapi, di akun Instagramnya, Laksana memosting sebuah sketsa body bus yang sepertinya berjenis single glass. Semoga, pada GIIAS 2021 atau ajang Busworld 2021 akan rilis body tersebut. Bikin ane penasaran, hehe.


Oh iya, untuk harganya sendiri dari body SR-2 buatan karoseri Laksana ini untuk varian single decknya di kisaran 600 jutaan rupiah, belum termasuk AC, jok, toilet dan smoking room. Untuk varian double deck, Laksana membandrol body SR-2 XDD Prime ini dengan harga 800 juta rupiah, tentu belum termasuk AC, jok, kamar tidur di lantai bawah, toilet, dan smoking room.

Body Legacy SR-2 ini hanya bisa dipasangi ke sasis yang bisa dipasangi, contoh Mercedes-Benz OH 1626 yang cocok dengan body Legacy SR-2 Sky, HD Prime, Transporter dan Suites Class, Scania K410IB yang cocok untuk dipasangi hampir semua jenis body Legacy mulai SR-2 Sky, SR-2 HD Prime, SR-2 XHD Prime, SR-2 Transporter,  hingga body SR-2 XDD Prime pun bisa dipasangi di sasis tronton seperti Scania K410IB.


Untuk desain dasbornya sendiri seperti ini, cukup berbeda dengan karoseri-karoseri lainnya. Sebenarnya, jika dibandingkan dengan 2 kompetitornya, ane suka dashboard Legacy SR2 Series ini, walau memang selera ane lebih memilih dashboard buatan karoseri asal Malang. 

Interior dan atap-atapnya terkesan cukup mewah. Berbalut lampu-lampu di pilar dan atapnya, dan hiasan lampu LED di bawah bagasi dalam. Bagasinya sendiri model seperti bagasi pesawat. Sistem pencahayaannya sendiri dinamai "Lega Light" yang merupakan sistem pencahayaan yang mengandalkan pantulan cahaya. 


Untuk topi, topi pemisah kacanya tipis tetapi hiasan didepannya itu agak tebal. Memang, topi dari karoseri Laksana ini terkenal tipis tetapi tertutupi oleh hiasan di depan topi. Tetapi, efek dari kaca yang agak miring, pandangan penumpang menjadi luas kok.

Ane pernah menaiki body SR2 HD Prime sekali sepulang dari Gunung Sindoro pada akhir tahun 2018. Memang, interior dari body SR2 HD Prime ini terbilang mewah. Dasbornya bagus, LEGA-Lightnya terang, dan lain sebagainya. Sementara, untuk versi-versi Legacy yang lama, seingat ane ane pernah menaikinya, mulai dari SR1 facelift, dan sr1 yang belum facelift. Untuk interior, karena mungkin sudah agak lama sayang ane gak inget hehehe. Mungkin Gansis yang pernah menaikinya bisa dishare pengalamannya.


Jadi, gimana pendapat Gansis seputar Legacy series dari karoseri asal Ungaran ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih bila Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah! 

Sumber: 1, 2, 3, 4
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan pihak manapun.
Original Written By: @ulungrinjani