- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dalam Jalan Salib di Modio Umat Mengingat Duka Warga Nduga dan Intan Jaya


TS
mabdulkarim
Dalam Jalan Salib di Modio Umat Mengingat Duka Warga Nduga dan Intan Jaya

Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Umat Gereja Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari Modio, Dekenat Kamuu – Mapia, Keuskupan Timika, Papua, mengikuti prosesi Jalan Salib dalam rangkaian ibadah Jumat Agung pada Jumat (2/4/2021). Dalam prosesi Jalan Salib itu, umat Katolik membentangkan poster bertuliskan “Save Nduga dan Save Intan Jaya, Kami Umat Paroki Modio Turut Berdukacita”.
Kedua poster yang dibawa umat Katolik Modio itu mengungkapkan kegelisahan mereka melihat nasib warga sipil yang menjadi korban konflik bersenjata di Kabupaten Nduga dan Intan Jaya, Papua. Jumat Agung adalah bagian dari rangkaian ibadah pada Hari Raya Paskah yang dirayakan oleh umat Kristiani untuk memperingati pengorbanan dan penderitaan Yesus.
Prosesi Jalan Salib yang menggambarkan penderitaan Yesus sebelum dibunuh tentara Romawi seperti gambaran penderitaan yang dialami umat di Nduga dan Intan Jaya. Dalam prosesi Jalan Salib itu, umat Katolik Modio turut berduka bagi warga sipil di Nduga dan Intan Jaya.
Foto poster solidaritas umat Katolik Modio kepada warga sipil Nduga dan Intan Jaya itu akhirnya diunggah ke sosial media oleh Pastor Paroki Modio, Pastor Alfonsius Biru Kira Pr. Pastor Biru mengatakan dalam prosesi Jalan Salib itu pihaknya memperagakan kondisi sesama umat Tuhan di Nduga dan Intan Jaya, sebagai bukti kesengsaraan mereka dalam memikul salib Yesus Kristus di Papua.
“Yesus masih memikul salib saat ini. Begitu pula, umat kita di Nduga dan Intan Jaya, masih memikul salib penderitaan akibat kuasa dosa dan kepentingan kelompok tertentu. Kami, umat Paroki Modio, seperti Simon dari Kirene yang diikutkan memikul salib Yesus. Artinya, [kami] menyatukan hati dan doa-doa kami, ikut memikul salib penderitaan yang ditanggung umat Nduga dan Intan jaya, serta Papua secara umum,” ujar Pastor Biru kepada Jubi, Sabtu, (3/4/2021).
Dengan kesatuan hati, ujar dia, pihaknya tetap melakukan doa-doa, dan kesetiaan akan perintah cinta kasih dari Kristus. “Untuk kita terutama umat Nduga dan Intan Jaya, akan bangkit mengalahkan kuasa maut dan dosa, serta budaya kematian,” katanya.
Pastor Dekan Dekenat Kamuu – Mapia, Keuskupan Timika, Pastor Hengki Kegou mengatakan Jumat Agung adalah hari di mana umat Kristiani memperingati penderitaan dan meninggalnya Yesus yang dibunuh tentara pendudukan Romawi di Yerusalem. “Umat Modio pegang pamflet itu memperingati pengorbanan Yesus sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan dengan memanjatkan doa-doa dan harapan [atas] apa yang dirasakan oleh sesama umat Tuhan di Nduga dan Intan Jaya,” kata Kegou. (*)
https://jubi.co.id/dalam-jalan-salib...ntan-jaya/amp/
korban konflik bersenjata akibat KKB terus ada di daerah itu...






muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
370
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan