- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wapres Tekankan Moderasi Beragama untuk Cegah Ekstremisme dan Intoleransi


TS
perojolan13
Wapres Tekankan Moderasi Beragama untuk Cegah Ekstremisme dan Intoleransi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan soal moderasi beragama untuk mencegah berkembangnya paham ekstremisme, sikap diskriminatif dan intoleran.
"Moderasi beragama yang meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran agama sesuai konteks Indonesia harus dikembangkan secara luas," ujar Ma'ruf dalam acara Perayaan Paskah Lintas Umat Beragama Tahun 2021 secara daring, Kamis (1/4/2021).
Ma'ruf mengatakan, konflik antarumat beragama kerap terjadi karena sikap diskriminatif dan intoleran.
Misalnya, penghinaan terhadap agama atau tokoh agama, kekerasan atas nama agama, berbagai konsep pemahaman keagamaan yang menyimpang dan diskriminasi berdasarkan etnis.
Padahal, kata Ma'ruf, kerukunan merupakan kunci keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih, Indonesia memiliki beragam suku, ras, agama, budaya hingga bahasa.
"Saya berharap melalui momentum Perayaan Paskah Lintas Umat Beragama ini, para tokoh agama dapat terus berperan dan berkontribusi dalam upaya menjaga kerukunan antarumat beragama," ucap Ma'ruf.
Hal senada pernah diungkapkan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla. Ia mengingatkan pentingnya moderasi beragama untuk mencegah konflik bernuansa agama.
Menurut Kalla, terjadinya konflik bernuasa agama disebabkan oleh adanya perbedaan pandangan yang tidak disertai dengan sikap moderasi.
Hal itu disampaikan Kalla saat menghadiri penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang sejarah peradaban Islam kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rabithah Al-Alam Al-Islami atau Liga Dunia Islam Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (25/2/2020).
Kalla mengatakan, moderasi beragama berarti menjalin hubungan yang seimbang antara pemeluk agama.
Dengan demikian, akan terjadi rasa toleransi dan saling menghargai yang mampu menghadapi berbagai perbedaan.
“Apabila kita berbicara tentang moderasi beragama, artinya hubungan antara agama di dunia ini berlangsung dengan baik dan seimbang, karena moderasi pada kenyataannya melakukan prinsip yang seimbang dan saling menghargai satu sama lain,” kata Kalla
link
Ma'ruf mengatakan, konflik antarumat beragama kerap terjadi karena sikap diskriminatif dan intoleran.
Misalnya, penghinaan terhadap agama atau tokoh agama, kekerasan atas nama agama, berbagai konsep pemahaman keagamaan yang menyimpang dan diskriminasi berdasarkan etnis.






tim.hore.hore dan 2 lainnya memberi reputasi
1
960
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan